It's Hurt

558 118 10
                                    

CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA, JIKA TERDAPAT KESAMAAN NAMA, TEMPAT, DAN KEJADIAN HANYA KEBETULAN SEMATA, DAN MURNI DARI IMAJINASI PENULIS.

MENGANDUNG BAHASA YANG KASAR DAN VULGAR DIMOHON PARA PEMBACA UNTUK LEBIH BIJAK DALAM MEMILIH BAHAN BACAAN.

🖤❤️🖤

"Ares.... Aku hamil."

Untuk sejenak Ares terdiam terpaku, menikmati betapa cantiknya wajah Angela yang terlihat gelisah pagi itu.

"Aku telat datang bulan dan aku sudah memeriksanya dengan tes pack tadi. Dan hasilnya positif." Kata Angela dengan wajah menunduk.

Ares langsung bangkit dari tempat duduknya dan melempar jauh batang rokok yang baru sebentar ia hisap. Ia menghampiri gadis yang sudah ia paksa untuk menjadi kekasihnya beberapa bulan ini.

Angela yang manis. Angela yang pendiam. Angela yang berasal dari keluarga baik-baik dan terhormat. Keluarga bangsawan. Ayahnya Angela bahkan seorang Earl atau  Count di wilayah mereka. Dan dengan tidak tahu dirinya, Ares malah jatuh cinta pada gadis itu. Mendekatinya tanpa ragu sedikit pun, tak peduli pada tatapan marah orang-orang terdekat Angela.

Angela yang pendiam dan pemalu, mulai merasa bangga karena disukai dan diperjuangan seperti itu oleh Ares, hingga ia mau-mau saja diajak bertemu secara diam-diam. Saling menyentuh, berciuman, hingga berhubungan badan.

Ares yang tampan namun nakal adalah kombinasi sempurna yang tidak pernah Angela dapatkan. Dan ketika Angela sadar, ternyata ia sudah berbuat terlalu jauh.

Ia hamil.

Angela bahkan masih ingat betapa marah ayahnya ketika dengan sengaja Ares menggodanya di depan sang ayah.

"Count Kleypas.... Anda punya putri yang cantik sekali, boleh aku berkencan dengannya?"

"Cih... Berani sekali kau bicara seperti itu padaku. Aku bahkan tidak tahu siapa kau. Dan berasal dari keluarga mana."

"Namaku Ares Matthew."

"Aku tidak kenal keluarga Matthew. Pergilah, tidak sudi aku melihat putri ku bersama mu."

Mr. Kleypas langsung membawa Angela pergi dari sana, dan sepanjang perjalanan ke rumah pria itu tidak berhenti menasehati Angela tentang betapa buruk dan kurang ajarnya sikap Ares tadi. Meminta Angela agar jauh-jauh dari Ares.

Sebagai anak baik-baik Angela jelas menuruti permintaan ayahnya. Tapi ternyata Ares tak semudah itu menyerah. Hingga akhirnya Angela luluh dan mau berhubungan secara diam-diam. Apalagi Ares juga bersekolah ditempat yang sama dengannya.

Karena otaknya yang pintar, Ares mendapat beasiswa untuk bersekolah disana. Hal ini lah yang membuat Angela semakin sering bertemu dengan Ares dan berinteraksi hingga mereka berhubungan.

Sebagai pemuda pintar yang tidak kenal takut, banyak yang tidak berani menghadapi Ares, sehingga Angela merasa terlindungi saat itu. Menyerah begitu saja pada putra kedua keluarga Matthew tersebut.

Bahkan menyerahkan semuanya hingga tidak tersisa. Termasuk kesuciannya.

Angela mengenal Ares luar dalam, dan tahu jika dibalik sikap cuek nya itu Ares adalah pemuda yang baik dan penuh perhatian. Ia tahu jika Ares tidak mungkin meninggalkannya saat tahu ia hamil seperti sekarang, ia juga tahu seberapa besar pemuda itu mencintainya. Jadi Angela tidak takut sama sekali ketika ia berkata jujur di depan Ares. Yang Angela takutkan justru reaksi ayahnya saat tahu jika ia tengah hamil sekarang.

DIVERGENTDove le storie prendono vita. Scoprilo ora