𝟙𝟠

2.2K 351 23
                                    

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

˗ˏˋ ᴀɴ ᴏᴄᴄᴀsɪᴏɴᴀʟʟʏ ᴛʀᴜᴇ ʀᴇᴛᴇʟʟɪɴɢ ᴍʏᴛʜ ᴏʀ ғᴏʀ sᴏᴍᴇ ᴘᴇʀʜᴀᴘs ᴀ ʟᴇɢᴇɴᴅˎˊ˗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelarian dan Perjumpaan Tak Terduga


𝕲emerisik angin membelai dedaunan hijau selagi Brie berlari seorang diri diantara rimbun pepohonan. Suara itu sama berisiknya dengan ritme jantung yang menyertai langkah lari Brie. Saat mencapai salah satu batu besar, Brie menenggerkan satu tangannya. Sementara yang sebelah lagi ia posisikan di pinggang. Napasnya terengah-engah tak keruan.

Peluh bergulir turun menderai di pelipis dan mengaliri tengkuk. Meski begitu, matanya ia paksa bekerja dengan jeli memeriksa batu di depan. Mengamati arah muncul tumbuhan penanda kelembapan. Lumut seringnya tumbuh menghindari arah datang mentari dan lawan arah kemunculan tumbuhan itu lah tujuan Brie sekarang. Sudah satu jam lamanya ia mengembara dan menghafal rute ke goa tersembunyi di dekat tebing.

Tiga kali hari cuci terlewati dan ia masih terjebak di kamp Achaean. Tiga kali pula ia sudah bolak-balik dari kamp ke goa singgah dan balik ke kamp. Tugas Brie lama-lama nyaris mirip dengan peran Dylan O'Brien si pelari di franchise film The Maze Runner. Bedanya, di sini ia tak berlari di sebuah labirin tetapi alam bebas. Ia juga tak akan bertemu monster ganas berkaki banyak. Hanya berkaki dua per kepalanya tapi bisa jauh lebih beringas, kalau nasibnya sedang diacuhkan oleh Dewi Tyche.

Rencana pertama yang tersusun untuk pelarian adalah memastikan kondisi goa tersembunyi bekas singgah Hecamede dahulu aman dari jangkauan prajurit Yunani. Hecamede tak bermain-main ketika ia bilang perencanaan lari dari kamp memang pernah dilakukan. Ia salah satu yang pernah berhasil kabur.

Katanya ia berhasil singgah hampir satu minggu lamanya di goa tersebut, sebelum akhirnya menyerah dan memutuskan untuk kembali ke kamp.

Alasannya? Ia berkata perbekalannya tak cukup. Ia tak sanggup harus menyusup ke desa terdekat untuk mengais-ngais makanan.

Alasan di balik ketidaksanggupannya? Brie tak tahu pasti. Teman-temannya yang lain juga bungkam, tak ada yang berargumen setelahnya. Seolah topik tersebut sengaja dihempaskan begitu saja. Antara tak penting untuk diungkit atau sengaja tak diungkit karena takut menggali luka lama. Namun, itu menjadi kasus lain untuk dipikirkan nanti. Sebab sekarang, yang terpenting bagi Brie adalah bagaimana ia dapat mengenal rute ke goa yang dimaksud seorang diri.

Hecamede hanya pernah satu kali mengantar Brie menuju goa ini. Itu terjadi pada hari cuci pertama. Di hari cuci kedua, ada argumen diantara gadis-gadis tersebut. Mereka melingkar dan menempatkan posisi di seberang sungai. Sisi yang berbatasan langsung dengan belantara.

"Aku tak bisa ikut lagi... Nestor tak berangkat ke medan perang hari ini. Aku khawatir dia akan tiba-tiba mencariku jadi aku tak bisa pergi lama," tutur Hecamede. Entah ucapannya hanya alasan saja atau tidak, Brie tak begitu yakin.

The Bride Who Never WasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang