|•jelmaan•|

9.1K 660 21
                                    

Dimohon sebelum membaca tolong follow akun WP kecoapink dulu yahhh

Sama komen sama kasi bintang yang buanyakkkkkk.

Warning typo bertebaran di mana-mana 🚨

$$$$$$

"Bajingan!"

"Apa yang kau lakukan bodoh" ucapnya murka, bagaimana tidak, sejak dirinya membuka mata untuk pertama kalinya, ia mendapati dirinya yang berada dalam pelukan Arthur bahkan tangan suaminya itu bertengger manis di atas perutnya, serasa di nodai sungguh.

Secepat kilat duduk dari posisi sebelumnya menatap bereng sang suami yang masih memejamkan katanya, tak ada tanda-tanda akan bangun mata Rubby beralih melirik bantal dan juga wajah Arthur bergantian skenario sudah ada di kepalanya tinggal melaksanakannya saja

Dosa gk sehh bunuh suami?

Pikirannya menerawang jauh bagaimana dirinya nanti saat Arthur mati bukankah otomatis hartanya beralih menjadi miliknya?
Semua muanya.

"Muehehehe" tersenyum jahat tangannya terangkat mengambil sebuah bantal sudah sudah sangat siap untuk membuat Arthur kehabisan nafas

"Engk Deng" bisa mendekam seumur hidup dirinya di dalam penjara.

Turun dari ranjang, mata Rubby mengarah ke seluruh penjuru kamar mengernyitkan alisnya

Ini dimana nying?

Sepersekian detik dirinya seperti di tarik ke ke alam sadar, dengan cepat berlari membuka jendela besar yng tertutupi oleh gorden hitam membukanya dengan sekali geseran, pupil matanya melebar terkejut melihat pemandangan di depannya 'hutan lebat' Bahkan tak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya, menatap ke arah langit, mendung.

mengapa ia Disni?

"Anjing!" Berteriak dengan keras, berbalik menatap pria yng bahkan dengan santai duduk di atas ranjang kepalanya ia sandarkan ke kepala ranjang menatap santai ke arah istrinya.

"Terkejut?"

Tak ingin berlama-lama bersitatap dengan Arthur Rubby dengan cepat melangkah ke arah pintu dengan warna yng senada dengan ruangan yng ia pijaki saat ini yaitu hitam


Sebelum benar benar menyentuh gagang pintu dirinya berbalik dan mengacungkan jari kepada Arthur "pak, bngsad"

Clek....

"Jancuk si Arthur! Gw di bawa kemana ini?" Matanya lagi lagi menyusuri lorong panjang yng berada di depannya sudah seperti di dalam film horor rasanya, walaupun dirinya sudah merinding, ia nekat berjalan menyusuri lorong gelap itu, berjalan hingga ia mendapati tangga besar yang mengarah ke bawah, dengan penuh ke hati-hatian ia mulai menuruni anak tangga, suasana rumah besar ini sangat mencekam dan dingin tak ada mahluk hidup yng ia lihat, sejauh ini hanya ada Arthur, dan ia berharap dengan sangat agar ada manusia lain yang menghuni tempat ini, sudah seperti di dunia fantasi saja. desain bangunan ini mirip dengan kastil abat pertengahan menambah kesan immortal di dalamnya.

Sungguh dirinya seperti Bangun kembali di dunia fantasi yang sesungguhnya, atau Jangan-jangan Arthur adalah mahluk mitologi?
Kalau ia tamat sudah riwayatnya.

Rubby trasmigrazioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang