23 : rahasia langit, yang tak diketahui

746 54 4
                                    

Bumi harus terjebak di antara 3 orang yang seperti ingin menagih hutang kepadanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bumi harus terjebak di antara 3 orang yang seperti ingin menagih hutang kepadanya. Di kantin yang ramai ini, mereka memilih tempat yang berada di pojok, dekat jendela seolah-olah ingin membahas hal besar nan penting yang tak boleh diketahui oleh orang lain.

"Oh jadi nama mu Carla ya?" Akhirnya Bumi sudah mengetahui nama perempuan cantik yang sempat dekat dengan kembarannya itu.

"Iya." Carla mengangguk dengan cepat, "Harusnya kalo dia memang pindah beri tahu gue dulu, jangan tiba-tiba ngilang. Punya hati nggak sih?"

"Dia ngomong ke gue kok." Aska berucap, tidak setuju dengan ucapan Carla. "Ya kan Di?" Lantas ia menyenggol Ardi yang tampak asyik dengan es cendol di di depannya.

"Iya dia bilang, Emang lo sepenting apa sih Car bagi Langit? Sampai Langit harus beri tahu Lo?" Ucapan Ardi langsung menusuk ulu hati Carla.

"Dih, lamis banget mulutmu Ar." Carla melengos malas.

"Carla Please, jangan kaya gitu ke Langit, gue rasa dia ada alesan kenapa dia nyembunyiin ini dari lo Car, jangan keburu nyimpulin dulu kalo Langit nge gohsting lo."

"Tapi kenyataannya memang begitu Mi! Dia tanpa aba-aba ngilang gitu aja! Gue galau banget selama satu tahun tau ga?! Banyak cowok-cowok yang udah nembak gue tapi gaada yang gue terima, karena apa? Gue nunggu Langit Mi! Setiap berangkat sekolah, setiap kegiatan, setiap gue makan gue selalu berharap Langit bakalan dateng ke sekolah besok! Gabisa gitu aja!" Carla akhirnya mengeluarkan semua uneg-uneg yang telah gadis itu pendam sendirian selama satu tahun.

"Bused dahhh." Ardi meringis kecil melihat Carla yang menggebu-gebu seperti itu.

"Gue tau Car, tapi Langit bisa apa? Ketika Mama ngusir dia dari rumah dia bisa apa? Dia ga bisa ngapa-ngapain Car, please jangan egois lihat dari sudut pandang langit juga." Dalam hati Bumi merasa bahwa dirinya sangat keren sekali sekarang karena telah berucap demikian.

"Iya bener Car, lo mah apa-apa di bawa ribet. Cewek memang suka gitu ya?" Aska ikut mengompori, Carla semakin jengah dan emosi. Apalagi keadaan kantin yang sangat ramai dan padat membuat emosinya semakin meledak-ledak saja rasanya.

"BODO! KALIAN COWOK-COWOK MEMANG GA BISA MENGERTI PERASAAN CEWEK!" Carla langsung berdiri dari duduknya dan pergi dari kantin Ardi, Aska dan Bumi dibuat cengo karenanya.

"Dia ketua ekskul cheerleader. Gue gatau gimana awalnya Langit bisa dekat sama dia, padahal itu cewek kaya nenek lampir, suka marah-marah." Aska kembali bersuara, kemudian bergidik ngeri ketika membayangkan Carla ngamuk-ngamuk beberapa detik yang lalu.

"Emang Langit sedekat itu sama dia?" Bumi bertanya.

"Ngga sih, tapi ceweknya keburu baper." Ungkap Ardi.

"Eh keadaannya Langit gimana ya? Gue khawatir banget sama dia." - Aska.

"Dia di rumah sakit sekarang, kalian mau ke sana sepulang sekolah?" - Bumi.

will be a chance?Where stories live. Discover now