07 : rokok dan pantry

918 63 1
                                    

bumi dan langit itu kembar, dengan langit sebagai kakaknya. bumi lahir pada tanggal 8 desember pukul 23.50 sedangkan langit lahir tanggal 9 desember pukul 01.20, setipis itu perbedaannya, namun kentara sekali mereka benar-benar berbeda.

bumi lahir dengan selamat dan sehat, bobotnya normal seperti bayi-bayi pada umunya, tapi adiknya itu tidak. sejak langit lahir memang dia sudah spesial, dokter yang menangani ibunya bersalin pernah berkata bahwa tidak sampai 5 bulan langit hidup, namun langit membantah itu hingga ia besok berumur 17 ia bisa bertahan.

pagi ini bumi dan ayahnya akan menjemput langit yang berada di rumah sakit. ayahnya dan bumi tadi pagi-pagi sekali setelah ayahnya datang segera membersihkan kamar langit, memindahkan barang-barang langit ke kamar bumi.

kamar bumi yang sebelumnya terasa lengang sekarang lebih terisi.

"wah gimana perasaan nya langit? ayah udah pulang nihh." langit yang sedang duduk-duduk santai di bangsal ke menoleh ke arah ayahnya yang datang dengan ceria, sedangkan dibelakangnya bumi mengikuti di belakang ayahnya.

penampilan bumi biasa saja, hanya memakai kaos yang dilapisi jaket, sepatu converse dan celana hitam, oh jangan lupa topi berwarna hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

"udah baikan yah." langit tersenyum tipis.

"yaudah yuk langsung pulang, ayah ke bawah dulu ya mau totalan, hati-hati bumi jalannya jangan sampe jatuh."

"iyaaaaa." bumi berkata dengan malas, kakinya masih belum sembuh, ia masih berjalan dengan menggunakan bantuan tongkat.

"lewat tangga apa lift?" langit bertanya, memberikan dua pilihan.

"lo ga liat kaki gue? harus nya kalo lo cerdas lo udah tau bakalan lewat mana."

langit berdecak pelan, sedikit emosi, "iya iya! sante aja apa ngomongnya gausa sewot."

saudara kembar itu menunggu lift yang masih tertutup pintunya. langit mendongak keatas disana terdapat kaca. karena langit ini anak genz jadi yah kesempatan untuk foto-foto

sedikit menyunggingkan senyum ternyata teman-temannya yang ada di jakarta tidak melupakan dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

sedikit menyunggingkan senyum ternyata teman-temannya yang ada di jakarta tidak melupakan dirinya. dan saat membaca komentar dimas ia serasa bungah, sungguh ia ingin ikut tapi apakah mungkin?

pertama, jika ia ke jakarta ia akan menginap di rumah siapa? dan menggunakan uang siapa? sejak langit di usir dari rumah bu sara langit benar-benar lost contac dengan ibunya itu.
kedua, langit khawatir bahwa dirinya tidak sekuat itu sekarang.
dan ketiga, sekolahnya bagaimana? apakah ia akan membolos?

dan ketiga, sekolahnya bagaimana? apakah ia akan membolos?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
will be a chance?Where stories live. Discover now