13 : 2 pilihan, mati atau mati

824 43 4
                                    

⚠️AWAS: ADA ADEGAN PERCOBAAN BUN*H D*IRI‼️ MOHON DENGAN BIJAK MEMBACA‼️

•••

waktu itu bumi masih kelas 8, umurnya baru 14 tahun, dan ia sudah ingin mati. kehidupannya semakin suram setiap harinya. kantung mata semakin menghitam, sangat kontras dengan kulitnya yang putih, matanya juga semakin sayu. tidak ada keceriaan yang terpancar dari wajahnya karena apa? aura gelap dan suram telah menyelimuti bumi seutuhnya.

sore ini bumi menyeret langkahnya untuk pulang ke rumah dengan berat sekali. perutnya merasa sangat tak nyaman, ini semua gara-gara kejadian di kantin tadi.

bumi merebahkan tubuhnya di sofa tamu, melemparkan tasnya ke sembarang arah. anak itu menatap langit-langit ruangan.

termenung sejenak.

lantas ia duduk dan membuka hoodie abu yang tak pernah ia lepas barang sedetikpun di sekolah, menatap luka gores yang cukup dalam di tangannya, belum kering, malah menjadi keunguan warnanya. diobati? siapa yang mau mengobati, bumi tak pernah kepikiran bahwa dia akan mengobati semua luka ini, malah-malah setiap hari ia obsessi untuk terus menambah luka di bagian lain di tubuhnya.

anak itu mengambil kursi dapur dan berjalan menuju kamar mandi, menggeret kursinya dengan tatapan kosong, pikirannya pun juga kosong kala itu. bumi menatap tali yang sudah menggantung di kamar mandi, entah sejak kapan tali itu sudah menggantung di sana, seolah-olah mendukung bumi untuk mengakhiri hidupnya hari ini.

bumi tersenyum tipis.

menempatkan kursi di bawah gantungan tali, ia sudah bersiap meletakkan lehernya di sana. baru saja ia berjinjit namun pijakan kursinya oleng, sehingga ia harus terjatuh.

DUAKH

kepalanya terbentur dinding kamar mandi yang terasa dingin. ia kehilangan kesadarannya.

waktu itu umurnya baru 14, dan itu percobaan untuk mengakhiri diri yang pertama, pada pukul 16.12 sore di kamar mandi.

•••

"bumi ayah nanti lembur, jaga rumah ya." aresh berangkat dengan terburu-buru, tanpa menunggu persetujuan bumi yang siap untuk menjaga rumah atau tidak.

ah sudahlah ayahnya kan memang selalu sibuk.

masih pagi sekali ketika bumi berangkat sekolah, kabut pagi juga masih memenuhi jalanan, udara terasa sangat dingin hingga menusuk tulang.

bumi merapatkan hoodienya, kali ini ia ganti warna hoodie kok, hari ini ia memakai yang warna nya hitam. bumi menghembuskan napasnya lewat mulut, dan kabut itu keluar dari mulutnya. ia semakin melajukan kecepatan, bumi ingin segera tidur, tadi malam ia baru tidur sekitar pukul 3 dini hari, sekarang kepalanya terasa sangat berat.

sampai dan ia langsung menuju kelas, merebahkan kepala di atas meja. mudah saja baginya untuk pergi ke alam mimpi, kantuknya tidak bisa di tahan.

····

"BUMI!"

"BUMI!"

bumi terbangun dengan paksa, membuat tangannya bergetar hebat, panic attack. segera saja anak itu menyembunyikan tangannya yang bergetar di saku celana.

"enak ya kamu tidur di pelajaran saya! keluar kamu hormat bendera sampai jam saya selesai!" tanpa diperingati lagi bumi berdiri tanpa ragu dan berjalan menuju tiang bendera di tengah-tengah lapangan, untuk apa lagi? ya untuk menjalani hukuman ini.

will be a chance?Where stories live. Discover now