|•meresahkan•|

Începe de la început
                                    

"Aku ingin mandi" ucapnya pelan yang masih di dengar jelas olah Rubby, pria itu terlihat menyenderkan kepalanya di sandaran sofa dengan Nayaman.

Rautnya berubah malas, "mandi, ya tinggal mandi kali"

"Mandikan aku" dengan santainya ia berucap berdiri dari duduknya dan melangkah masuk ke dalam bathroom meninggalkan Rubby yang melongo tak percaya

Sibangsad ini!

"Jangan bertingkah di luar angkasa, aku? memandikan dirimu?, hee" kepalanya menoleh kesamping sekilas dan kembali menatap punggung suaminya itu, Arthur hampir mencapai gagang pintu bathroom sebelum berbalik kembali saat telinganya dengan jelas ucapan kasar dari mulut Rubby

"Gila kali, lo"

"Jangan bercanda." Ucapnya tersenyum lebar saat Arthur kembali dan menarik pergelangan tangannya pelan, "aku tak suka mengulangi ucapanku" ucapnya menatap istrinya itu dingin.

Wajah nya tiba-tiba pias, menatap Arthur sedikit kesal, "k-- kenapa aku harus memandikan dirimu? Kau punya tangan yang masih berfungsi, sudahlah jangan bercanda, aku ingin kebawah, masa iya Daddy baru datang kita nya di kamar" tangannya ia tarik perlahan dari tangan besar milik Arthur

Dapat ia lihat perubahan wajah Arthur yng semakin mencekam, Susana di kamarnya Bahkan terasa dingin,

"Bukankan ini yang selama ini kau inginkan?" Ucapnya rendah, menarik Rubby agar lebih dekat dengan dirinya tapi tak sampai menempel

"Aku memberimu kesempatan, untuk menyentuh tubuhku sekarang" wajah Rubby memerah saat Arthur dengan sangat nekatnya menarik dirinya lebih dekat menepatkan kedua tangan miliknya di belakang punggung Rubby yang terekspos sedikit menapakkan bahu belakang nya yang mulus,

Bajingannnn...

Memberontak untuk di lepaskan, Rubby menatap nyalang suaminya itu, "keinginan tolol macam apa itu? Itu bukan keinginnaku, lepaskan!!"

Toh benar, itu bukanlah keinginan dirinya tpi si tolol Rubby

"Begini saja, kau mandilah, aku akan menyiapkan pakaian untuk mu" ucapnya mencoba bernegosiasi menatap Arthur, berharap permintaanya di dengarkan.

Kalau seperti ini terus, bisa bahaya, bukan Arthur nanti yang khilaf tapi dirinya, "yah yaa" matanya mengedip beberapa kali

Bisa apa? Bisa gila gw.

Arthur menolehkan kepalanya ke samping sekilas, sebelum benar-benar melepaskan tangannya dari sisi Rubby,

"aku akan menunggu mu di woll in closet"

Arthur tak menjawab, tapi pria itu melangkah menuju bathroom meninggalkan Rubby.

'oh shit'

menyugar rambutnya ke belakang, dirinya hampir kehilangan kendali.

Setelah Arthur benar-benar menghilang dari balik pintu Rubby mengusap dadanya lega, dirinya terkejut dengan kejadian singkat yang membuat otaknya dan hatinya menjadi tak sinkron, satu sisi mengatakan ayo-ayo dan di sisi lain yang menolak keras, dengan kesal memukul kepalanya

Rubby trasmigrazioneUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum