8. Khawatir

106 6 0
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~


Akhirnya semua acara telah selesai tepat di jam 19.28, Anetta yang sudah merasa seluruh badannya lengket lantas langsung naik ke atas untuk membersihkan diri, sedangkan yang lainnya masih berkumpul di ruang keluarga.

"Al, papa udah siapin apartemen sama rumah buat kamu sama Anetta, kamu tinggal pilih mau tinggal dimana." Ucap Wiliam pada Albiru dengan serius.

"Emmm nanti Al bicara dulu sama Neta." Respon nya yang mendapat anggukkan kepala dari papanya.

"Nanti kalo udah di bicarain sama Anet kasih tau papa, sekarang kamu susul istri kamu." Albiru mengangguk terlebih dahulu sebelum beranjak untuk menyusul Anetta ke kamar gadis yang telah menjadi istrinya.

Ceklek. Tidak ada siapa siapa di dalam kamar, Albiru yang tidak ingin ambil pusing dengan keberadaan Anetta langsung masuk dan merebahkan badan nya di atas ranjang empuk itu dengan memejamkan kedua bola matanya. Albiru mendengar ada suara gemercik air di dalam kamar mandi, sudah pasti itu adalah Anetta.

Tak lama kemudian ada suara decitan pintu berasal dari pintu kamar mandi yang dibuka oleh Anetta. Menampakan Anetta yang hanya memakai handuk yang di lilitkan di atas dada sampai bagian paha atas, serta rambut panjang nya yang basah.

Sesekali Anetta bersenandung kecil tanpa menyadari keberadaan Albiru yang tengah berbaring sambil menatap nya.

"Hufftttttt..masih muda udah punya suami aja. Mudah mudahan deh gak punya anak. Gila kali gue punya anak di umur tujuh belas tahun, kek hamil di luar nikah aja." Gumam Anetta sambil membuka lemari untuk memilih pakaian yang akan ia kenakan tentunya gumaman Anetta terdengar jelas di telinga Albiru.

"Eh bentar, tapi kan kalo udah nikah pasti bakal ngelakuin itu kayak yang ada di cerita wattpad."

"Ihhhh tapi gue gak mau, gue masih pengen perawan."

"Kalo seandainya gue jadi janda diusia muda, seenggaknya gue masih perawan lah, malu kali sama calon suami masa depan gue. Masa dia nikah sama cewe yang udah gak perawan. Dikira gue OPEN BO apa?"

"Tapi kan itu kewajiban seorang istri, katanya kalo nolak bakal dosa."

"Yaudah deh gue ikhlas aja, daripada dosa kan?"

"Isshhhh kalo gue sampe hamil gimana anjir, gue masih pengen sekolah, gue juga gak mau punya anak dari si Albiru."

"Kalo gue pengen punya anak dari Lo gimana?" Tanya Albiru yang entah sejak kapan berada di belakang Anetta. Anetta yang terkejut reflek membalikan badan nya menghadap Albiru.

Deg

"E-eh L-lo Al, sejak kapan disini?" Tanya Anetta berusaha mengatur degup jantung nya yang terasa ingin copot dari tempatnya, apalagi sekarang posisi mereka hanya berjarak beberapa centi sampai Anetta bisa merasakan hembusan nafas dari Albiru.

"Kenapa kaget?"

"Y-ya kaget lah! Lo tiba tiba ada di kamar gue, ngapain coba?!!" Jawab nya sedikit membentak karena rasa gugup nya serta malu yang ia rasakan. "Aduhhh ni mulut kenapa malah ngebentak Albiru!!"

"Gue dari tadi udah ada disini Ta. Lo gak nyadar?"

"Ohhh jadi Lo masuk tanpa seizin gue?!!"

Albiru mengangkat kedua bahunya acuh. "Kamar Lo kamar gue juga."

LAUTAN ALBIRU (On Going)Where stories live. Discover now