20. Falisa

49 5 0
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

Jam telah menunjukkan pukul 22.31 WIB. Albiru masih senantiasa menunggu kabar Anetta yang masih di tangani oleh dokter di dalam ruang UGD sejak 45 menit yang lalu.

Tadinya Albiru hanya berdua dengan Bisma, tapi beberapa menit yang lalu para inti dan beberapa anggota datang. Sedangkan Falisa? Dirinya di antar kan oleh salah satu anggota Black Tiger. Walaupun sebelumnya Falisa bersikeras ingin ikut menemui Albiru.

"Al, mertua Lo tau kalo Anet di sini?" Tanya Kaisya yang mendapatkan gelengan lemah dari Albiru. Penampilan nya yang acak acakan juga wajah nya yang terlihat kusut, menggambarkan betapa terluka nya Albiru melihat Anetta yang masih belum ada kabar sama sekali dari dokter.

"Dengan keluarga pasien?" Tanya dokter yang baru saja keluar dari UGD, semua pasang mata langsung menatap ke arah dokter. Kecuali Albiru yang langsung menghampiri dokter wanita bernama Irma tersebut.

"Saya suami pasien, dok!" Dokter Irma terlihat menatap Albiru bingung. Pasalnya pasien yang ia tangani masih memakai seragam sekolah, mana mungkin seorang pelajar menikah?

Sadar dokter Irma menatapnya bingung, Albiru pun angkat bicara. "Saya dan istri saya di jodohkan."

Dokter Irma mengangguk. "Begini mas, pasien harus di rawat sampai keadaan nya pulih total." Ucap dokter Irma yang membuat Albiru menghela napas lega. Itu artinya kondisi Anetta tidak terlalu buruk, kan?

"Terdapat benturan keras di kepala pasien, sehingga membuat kepala pasien cedera dalam. Setelah pasien pulih total, tolong kontrol untuk cedera di kepala pasien dua Minggu sekali." Setelah mengucapkan itu, dokter Irma pun beranjak meninggalkan Black Tiger.

Sepeninggalan dokter Irma, Albiru langsung memasuki ruangan UGD dengan grasak grusuk. Mata indah Albiru dapat melihat istrinya terbaring lemah di atas brankar. Hatinya berdenyut nyeri melihat keadaan Anetta, dengan langkah pelan Albiru berjalan mendekati Anetta yang belum sadarkan diri.

Ia mendudukkan bokongnya di kursi yang berada tepat di samping brankar. Dengan gemetar kedua tangan Albiru meraih tangan lentik Anetta dan mengusapnya dengan lembut.

"Ta, bangun." Ucap Albiru, suaranya terdengar serak, seperti tengah menahan tangis.

"Lo kuat, Al. Gue yakin Anet bakal baik baik aja." Ucap Jefri dengan bijak menepuk pundak Albiru. Memberikan kekuatan untuk sang leader Black Tiger yang tengah rapuh. Sebelumnya Jefri maupun anggota Black Tiger lainnya belum pernah melihat Albiru seperti ini.

"Sayang bangun. Maaf, gara gara aku kamu jadi gini, maaf." Ucap Albiru menatap nanar wajah pucat Anetta yang hampir penuh dengan luka lebam ataupun luka goresan.

~°°°°°~
•••••••••••••••••
~°°°°°~

"Anak gadis jam segini baru pulang?" Falisa yang baru saja memasuki rumah beberapa langkah mengalihkan pandangannya ke asal suara.

Pasang mata Falisa dapat melihat ayahnya tengah berjalan mendekati posisi ia berdiri. Kepala Falisa kini tertunduk dalam. Sedangkan sang ayah menatap anak tunggal nya dari atas ke bawah.

LAUTAN ALBIRU (On Going)Where stories live. Discover now