4. Anak Baru

136 6 0
                                    

GAYS! FOLLOW DONG AKUN AKU! VOTE DONG YANG BACA CERITA INI! KOMEN DONG YANG BACA CERITA INI! AKU SUSAH PAYAH BIKIN CERITA INI, TAPI KALIAN KAYA GAK NGEHARGAIN BANGET!
SERIUSAN KALIAN CUMA MAMPIR BACA DOANG?
.
.
.
.
.
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

"Sayang ayah anterin ke dalam ya?"

"Gak usah yah, Anet sendiri aja."

"Serius?"

"Iya yah." Anetta pun mencium tangan Angga sebelum ia beranjak. Setelah ayahnya hilang dari pandangan, Anetta pun berbalik badan lalu melangkah kan kaki nya masuk ke area sekolah.

"Pagi neng." Sapa pak satpam yang berada di depan gerbang sekolah sehingga membuat langkah Anetta terhenti.

"Pagi pa." Jawab nya yang tak lupa dengan senyum manis nya.

"Neng siswi baru ya."

"Iya."

"Mau saya antar ke dalam neng?"

"Gak usah pa, saya sendiri aja."

"Gak papa atuh neng biar saya anterin, kan neng teh siswi baru."

"Saya sendiri aja pa, takut ngerepotin, bapa lanjut aja kerja nya, saya permisi pa." Anetta pun segera melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti beberapa saat.

Sedangkan disisi lain Black Tiger belum masuk ke kelas, mereka masih setia berada di parkiran dengan duduk di atas motor mereka masing masing.

"Jef, gue mau nanya." Ucap Dhava pada Jefri yang sedang asik memakan buah apel.

"Nanya apaan?"

"Orang apa yang dipukul pake gagang sapu tapi gak kesakitan?"
Dhava yang niat nya hanya memberikan pertanyaan pada Jefri namun seketika Arlan dan Kaisya ikut berfikir.

"Dukun?" Jawab Kaisya.

"Your answer is wrong."

"Apaan ya.." Gumam Jefri sambil menepuk nepuk dagu nya menggunakan jari telunjuk.

"OHHHHH GUE TAU.." Heboh Jefri.

"Biasa aja ngomong nya bego!!" Ucap Dhava sambil mengusap wajah Jefri dengan kasar. Sedangkan Jefri hanya tersenyum seperti kuda.

"Orang kebal kan?"

"Salah!!"

"Aaarrrrgggghhhh terus apaan bangsat?!!"

"Mungkin gak sih kalo orang gila?" Tanya Arlan pada kedua sahabatnya yang tengah frustasi akibat pertanyaan dari Dhava.

"Bener juga tuh..bisa jadi orang gila." Seru Jefri.

"Iya bener, mungkin orang gila gak akan ngerasa kesakitan dan malah ketawa gak jelas." Timpal Kaisya.

"Bener gak Va?"

"Mohon maaf tuan anda bertiga kembali menyampaikan jawaban yang salah."

"Gak ada kerjaan." Gumam Albiru yang sedari tadi hanya memperhatikan keempat sahabatnya tanpa suara.

"Dahlah nyerah gue." Ucap Arlan.

"Matematika aja Lo otaknya encer, giliran beginian otaknya dongkol." Cerca Dhava.

"Beda judul!"

"Kita juga nyerah aja dah." Ucap Jefri yang diangguki oleh Kaisya.

"Baik tuan tuan sekalian jawaban nya adalah......."

"Cepet ngomong gak usah digantung gantung gitu, lama lama Lo yang gue gantung!" Ucap Jefri.

"Sabar napa, dan jawaban nya adalah....."

LAUTAN ALBIRU (On Going)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora