Bab 35 : Perempuan bertopeng

14 4 3
                                    

Agatha menatap Sai lemas, entah siapa yg memberitahu padanya jika mereka akan pergi tanpa mengajak nya.

"Aku akan ikut" Sai tetap pada pendirian nya.

"Sebenarnya kita akan kemana Agatha?" tanya Kuzan penasaran, dan ingin tahu apa alalasan Agatha ingin pergi diam-diam tanpa di ketahui oleh Sai.

Agatha tersenyum lemas, "Sebenarnya aku ingin mengajak mu untuk menemui Leo"

"Ehhh"

"Hahh?"

Keduanya menatap Agatha lekat, "Aku mengajak mu karena kau sebelum nya sudah pernah bertemu dengan nya, sementara Sai belum"

"Untuk apa kita menemuinya?" tanya Kuzan serius

"Lalu kenapa jika aku belum pernah melihat nya, lagi pula hanya bertemu dengan nya saja bukan?, tidak ada hal lain, mengapa aku tidak boleh ikut?"

Kuzan beralih menatap Sai, "Jangan memaksa nya Sai, kau bisa tinggal di sini, aku akan pergi dengan nya, jika pun ada informasi serius, aku juga akan memberitahu nya padamu, kemungkinan ada hal penting membuat Agatha tidak ingin kau ikut" ucap Kuzan lewat telepati.

Sai mendengus kesal, "Yasudah pergi saja sana, lagi pula aku sibuk" ketus Sai segera pergi dengan muka kesal.

Agatha meneguk ludah nya kasar, "Apa dia marah?"

"Biarkan saja, dia memang seperti itu, bukan kah kau mengatakan bahwa kita akan pergi pagi ini"

"Yahh ayo" ajak Agatha mengangguk.

  
***

Keduanya sudah hampir setengah jalan, sengaja berjalan santai agar bisa sambil mengobrol, juga sambil memakan buah jambu yg baru saja mereka petik dari pohon tak bertuan di tepi jalan.

"Sebenarnya aku ingin pergi sendirian tapi ibunda melarang, jadi aku ingin mengajak mu dan Sai, sudah sejak lama aku ingin mengenalkan kalian berdua padanya, tapi kakak Gama melarang ku"

"Mengapa dia melarang mu?"

"Kau pernah melihat Leo sekali bukan?"

Kuzan mengangguk, "Yah kenapa?"

"Leo dan Sai memiliki sifat yg hampir sama, kau lihat Sai, seperti itu lah juga dengan Leo, bukan hanya itu, kau tau Sai berasal dari klan iblis, Leo juga berasa dari klan yg mungkin jika kau tau, kau akan terkejut mendengar nya, tapi aku tidak bisa mengatakan nya kepada siapapun, aku sudah berjanji pada raja klan dan aku tidak ingin Leo dalam bahaya"

Kuzan mengangguk paham, "Yah aku mengerti, sekarang yg aku ingin tau adalah, apakah selamanya beberapa tahun ini, kau sering bertemu dengan Leo?"

"Tidak sama sekali, tapi paman Ardan sesekali datang ke istana kerajaan dan menceritakan keadaan Leo, jadi aku sering mengirim kan salam ku pada Leo, begitu juga sebaliknya" Agatha tersenyum senang.

Kuzan tersenyum tipis, "Apa kau menyukai nya?"

Pertanyaan Kuzan menghentikan langkah Agatha, gadis itu terbungkam seketika, dan ekspresi nya berubah menjadi kaku.

"Hehhh kau gila, kau bicara apa?" sesal Agatha

"Oh ya, kau sudah makan? aku mencium aroma enak di sekitar sini, sepertinya itu aroma kue beras, aku ingin memakannya sekarang, ayo kita cari"

Agatha bergegas, Kuzan menggelengkan kepalanya dengan senyuman nya, "Baiklah, aku juga lapar, ada baiknya kita makan siang lebih dahulu" ujar nya mulai menyusul Agatha.

   
***

Lukisan indah terpanjang di dinding, seorang pria berdiri membelakangi nya, ia tak pandai melukis potret, namun yg sekarang ia lukis adalah sosok pria yg berdiri sambil membelakangi seorang wanita yg tengah berjongkok dan menangis.

QUEEN IMMORTAL WORLD II : NEXT GENERATIONWhere stories live. Discover now