Bab 29 : Turnamen

14 2 3
                                    

Tiga tahun berlalu, waktu yg berjalan begitu cepat, tidak terasa baru kemarin kejadian-kejadian berharga terjadi sekarang semua hal sudah berubah, dari hal kecil sampai hal besar sudah berbeda dari semula.

"Hei berhati-hati nona..."

"Maaf, aku buru-buru... sampai nanti"

"Brugh.. aduh Atha... jangan begitu"

Tawa kecil terdengar dari kejauhan, gadis berambut pirang sedada itu telah melesat, terburu-buru untuk menemui seseorang yg paling ia sayangi setelah ayahanda dan ibunda nya, siapa lagi kalau bukan saudaranya, Gama.

"Agatha kau tidak berubah dari dulu" sapaan hangat dari seseorang yg ia rindukan terdengar dari sosok lelaki yg tengah  berdiri di hadapan nya, meskipun setiap tahun mereka akan bertemu di tempat ini, tapi tahun ini rasanya agak berbeda, mungkin karena beberapa hal.

Senyuman Agatha merekah, melihat wajah kakak sulung nya di yg berubah, terlihat tampan, di umur 16 tahun, Dan tidak hanya itu

"Agatha..." setelah dari tadi hanya diam saja karena terpelongo dengan wajah yg sama sekali tidak ia kenal, tapi setelah Gama menyapanya ia yakin pasti itu adalah Agatha, begitu pula sebaliknya Agatha yg tidak mengenali wajah itu mulai memasang ekspresi bingung dan rumit, "Siapa dia kakak?" tanya Agatha penasaran.

Gama berdecak, "Lucky.. dia memaksa ingin ikut untuk melihat mu"

"Wahhh benarkah, aku hampir tidak kenal"

Lucky tersenyum sambil merentangkan tangan nya, hendak memeluk Agatha, bagi Agatha berpelukan dengan siapa saja adalah hal yg biasa, ia ingin membalas nya namun...

"Apa yg kau lakukan" tegur Gama menepis tangan Lucky

Lucky berdecak kesal, "Hehhh ingin berpelukan, untuk apa lagi kalau sudah begini" heran Lucky mempraktekkan.

"Tidak perlu, kau bau, belum mandi"

"Siapa bilang, aku sudah mandi tadi" sambil mencium bau ketiak nya, sebenarnya agak bau keringat sedikit, sedikit tapi.

Gama menatap malas, lalu kembali lagi atensi nya tertuju pada Agatha, di usia nya yg sudah lima belas tahun, sudah terlihat paras cantik yg di turunkan dari ibunda nya, kemungkinan...

"Nona mau ikut dengan kami, malam ini akan ada pesta"

Sambil memberikan selembar undangan yg unik, dengan motif petir dan bunga berwarna merah dan hitam. Agatha tersenyum hangat, "Tentu saja, aku akan datang" dengan senang hati menerima undangan nya

Gama menatap kesal, setelah lelaki itu pergi meninggalkan mereka, Gama merebut undangan itu lalu melemparkan nya ke tempat sampah, "Kau tidak perlu mengikuti acara-acara seperti itu"

Agatha mendesah lemas, "Ya. Ya sudah lah" ia tak ingin berdebat di hari-hari seperti ini.

"Apa kita akan berbicara di sini saja, ayo ke taman" ajak Agatha

Gama tak menolak, Lucky dengan senang hati mengikuti, sambil melihat-lita Academy Fastron yg baru pertama kali ia pijak, beberapa murid di sana memandang mereka dengan tatapan berbeda-beda.

"Atha.... nanti malam kau akan ikut bukan? kita akan pergi bersama"

Agatha tersenyum dan mengangguk, "Iya.." jawab nya singkat.

"Nona aku ingin berdansa dengan mu malam ini"

"Hey ayolah dia akan berdansa dengan ku, kau bisa mengajak nona yg ada di sana"

"Aku akan berdansa dengan Rinn" Agatha melambaikan tangannya, "Oh shittt aku pikir kau belum memiliki pasangan dansa, baiklah aku cari nona yg lain saja, kalau begitu"

QUEEN IMMORTAL WORLD II : NEXT GENERATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang