Bab 27 : Menyelamatkan mereka

10 3 0
                                    

"Lepaskan Akuuuu" teriak Kuzan dengan tatapan tajam, penuh intimidasi namun tak sedikit pun membuat nya merasa takut.

"Ternyata kau lebih cerdik dari yg aku pikirkan, sementara teman-teman mu, terlihat bodoh dan lugu"

Kuzan mengeram kesal, dari tadi sore hingga kini sudah tengah malam ia di kurung di ruangan yg begitu kotor ini, sekujur tubuh nya di penuhi dengan lebam yg sudah terlihat membiru.

Ini adalah ruangan yg tidak bisa dengan mudah di masuki, dan sulit untuk keluar dari sana, ruangan yg di ciptakan oleh seseorang yg tentunya bukan sembarang orang yg bisa melakukan nya.

Meskipun tempat ia menciptakan ruangan itu berada di jangkauan penduduk, namun tak seorang pun yg akan menyadari tempat itu.

Tempat yg begitu terbuka, tapi miris nya Kuzan sudah putus asa, melihat Quiro, Hinara dan Sryu yg tengah makan di pojok ruangan, tak satupun dari mereka bertiga yg melihat dirinya yg tengah di ikat tepat ditengah-tengah ruangan itu, yah ruangan itu berada tepat di kediaman rumah tuan Suna, dan orang yg mengurung nya di sana adalah pria itu sendiri, pria yg di akui sebagai kepala desa di sini, Tuan suna.

"Mungkin dia kesal jadi dia memilih pergi" ucap Hinara pelan

"Ya tapi tidak seharusnya begitu juga, untuk apa dia memerintah seenak nya" balas Quiro tak suka.

Kuzan mengepal tangan nya dengan kuat, bukan nya ia tidak berusaha, tapi sudah ratusan kali ia berteriak tapi ketiga orang itu tak sedikit pun mendengar nya.

"Kita istirahat lebih dulu, besok kita pikirkan solusinya bagaimana" ajak Sryu yg di balas dengan anggukan oleh keduanya.

     
***

Sai mengguncang tubuh Quiro perlahan "Hei bangun lah cepat" sambil sesekali menarik tangan Sryu

Quiro yg was-was seketika bangun dan menciptakan aura pelindung namun segera lenyap karena aura kegelapan Sai memakan segala aura elemen di sekitar nya, Quiro sejenak syok.

"Ini aku Sai"

"Sai kalian sudah-"

"Sssttttt jangan membuat suara yg keras, sekarang bangun kan mereka, kita harus segera pergi dari tempat ini, tempat ini berbahaya"

Quiro mendelik, tepat saat itu juga Sryu terbangun, "Ada apa? ehhh Sai-" buru-buru Sai langsung menutup mulut Sryu dengan tangan nya.

"Cepat lah, sebelum terlambat, kita harus pergi, Agatha sudah menunggu di bawah"

"Tapi kenapa-"

Sai menatap kesal, ini yg tidak dia suka, mereka tidak akan percaya padanya, "Nanti kami jelas kan, ayo kita harus cepat" sambil mengemasi beberapa barang milik nya, juga milik Agatha, setelah nya ia hanya tinggal mengambil tas milik Kuzan yg sudah terkemas di ujung ruangan.

"Ayolah, bangunkan dia juga" suruh Sai.

Sryu masih setengah bimbang tapi ia segera ikut berkemas dan juga membangun Hinara, "Kemana kita akan pergi?" tanya Sryu usai mengemas barang nya, dan Hinara yg masih curiga juga sudah selesai dengan barang-barang nya.

"Ke Academy" ucap Sai serius,

"Ayo..."

Hinara dan Sryu sudah bangkit dengan tas masing-masing, tapi tidak dengan Quiro, "Hey ayolah, kenapa masih diam?"

"Kenapa kita harus kembali ke Academy, misi ini belum selesai"

"Sudah lah, aku jelaskan nanti, tapi tempat ini berbahaya"

"Berbahaya bagaimana, tidak sedikit pun yg membuat ku terusik di sini, lagipula sumber masalah nya ada di kalian bertiga, seharusnya misi ini bisa berjalan jika kalian bisa membicarakan misi dengan kami, dan sekarang apa lagi, apa kalian juga telah merencanakan sesuatu?"

QUEEN IMMORTAL WORLD II : NEXT GENERATIONWhere stories live. Discover now