Bab 9 : Itu Adil

17 3 0
                                    

"Kau bisa bergabung bersama kami putri Nami" sapa Vivi dengan santai

Maura yg tadinya bingung hendak kemana, namun malah di ajak untuk sarapan bersama dengan kedua putri ini, ingin dia menolak tapi siapa juga yg akan mau mengajak nya makan bersama?

"Terimakasih" ucap nya segera mengambil posisi duduk di sebelah Queen, gadis yg terlihat begitu santai dan tidak terlalu mengusik urusan orang lain.

"Bagaimana keadaan Agatha?" Vivi bertanya dengan ekspresi kurang percaya diri, meski dia masih agak kesal dengan tingkah Agatha, tidak di pungkiri dia juga sedikit cemas dengan keadaan sepupu nya itu.

"Dia baik-baik saja, aku tau dari pangeran Lavy" jawab Maura gugup.

"Maura" panggil seseorang membuat ketiganya menoleh ke sumber suara.

"Eh iya kakak ada apa?" jawab nya tersenyum

"Apa dia belum kembali?" tanya Raksa

"Belum, mungkin besok"

"Oh ini, berikan kepada nya nanti, aku meminjam nya, jangan sampai kau merusak nya, kau mengerti"

"Baiklah" Maura mengangguk lalu meletakkan buku bersampul putih itu di sebelah nya.

"Apa yg dia maksud adalah Agatha?" tanya Vivi penasaran

Maura mengangguk, "Kemarin lusa kakak meminjam bukunya, jadi karena Agatha belum kembali kemarin, jadi dia belum mengembalikan nya"

Vivi mengangguk saja, kemudian melanjutkan sarapan nya dengan santai.

"Aku pikir duduk bersama mereka akan terlalu menyeramkan, ternyata tidak begitu juga" batin Maura sedikit lebih lega.

"Kau tidak ingin mengamuk lagi vampire si mata satu!" seru Kezia menatap Gama yg sedari tadi hanya diam saja tanpa mau memulai sarapan nya.

Gama berdecak malas, "Diam lah, aku sedang malas berdebat dengan mu"

Kezia tersenyum kecil, "Hari minggu kita bisa keluar dari Academy, kau mau ikut dengan kami? pergi ke tempat biasa" tawar Kezia santai.

"Kalian saja duluan, aku akan menyusul, aku harus kembali terlebih dahulu ke istana untuk melihat keadaan Agatha"

"Kami boleh ikut, aku juga mau melihat nya?" pinta Lucky

"Heh untuk apa" tahan Kezia

"Itu sebagai tanda kalau kami itu dari kelas yg sama bukan? seharus nya kami semua se kelas mejenguk nya, boleh tidak?" Lucky memasang wajah lucu.

"Terserah mu saja"

"Yeah benarkah? ayo kita kesana nanti" ucap Lucky bersemangat.

Kezia akhirnya mengangguk, "Apa yg harus kami bawa?" tanya Kezia dengan wajah serius

"Ehh? harus membawa sesuatu? astaga bagaimana ini, aku tidak ada uang, tidak mungkin aku membeli sesuatu yg murah untuk nya" ceplos Lucky dengan polos

Gama tersenyum geli, "Kau tidak perlu membawa apapun, kalau kau mau, bawa saja buah, mungkin itu cocok saat menjenguk seseorang, yg sebenarnya itu juga tidak harus"

"Baiklah aku bawa buah saja, mungkin putri Agatha menyukai buah semangka"

Kezia dan Gama tersenyum geli, hampir tertawa, "Semoga kau tidak benar-benar membawa nya bodoh, siapa juga yg membawa semangka untuk orang sakit!!" gumam Kezia yg hanya di dengar oleh Gama, membuat keduanya hanya tersenyum pecicilan dengan kebodohan Lucky yg sangat polos tingkat akut.

***

Pagi ini dengan Caven mendatang beberapa tabib, dia ingin membuat putri nya tenang sedikit, karena mulai dari Agatha kembali, tiap dia tidur, dia pasti akan bermimpi hal yg sama, jadi mereka takut hal itu bisa membuat Agatha trauma, jadi mereka berusaha untuk memberikan hal-hal yg bisa membuat nya tenang, mungkin para tabib tahu caranya bagaimana.

QUEEN IMMORTAL WORLD II : NEXT GENERATIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang