Bab 31 : Pertandingan ke lima pemenang

17 4 1
                                    

Pertandingan sesi pertama sudah berakhir, di akhiri dengan terhempasnya tubuh Flynn ke luar lapangan, dan yg tersisa di sana tentu adalah Raksa, bertepatan saat itu Rinn kembali ke tempat duduk nya.

"Dimana Agatha?" Rinn menoleh ke belakang menatap ke empat anggota perwakilan Academy Fastron berada.

"Dia pergi bersama temannya, mereka duduk di sana" tunjuk Flo pada bangku yg berderet melingkar di tepian lapangan, tampak nya mereka sedang berbincang beberapa hal sambil melihat sesuatu dari buku.

Rinn diam saja, lalu kembali duduk di kursi nya, "Ohh dia ternyata kalah" ucap nya dengan datar.

"Huhhhhh" Flynn menghela nafas panjang, Agatha yg melihat nya dari kejauhan hanya bisa menatap nya tanpa kata, "Dia kalah, padahal dia begitu percaya diri tadi"

"Siapa? lelaki yg memberikan mu bunga tadi?" tanya Kuzan

"Yaaa, sebenarnya bisa saja aku yg mengajak nya berdansa, tapi karena dia sudah mengatakan kesepakatan hanya jika dia menang, ya mau gimana lagi"

"Apa semudah itu kau mau berdansa dengan lelaki? kalau begitu kau berdansa saja dengan ku, apa jika aku meminta mu jadi pasangan dansa ku, apa kau mau saja begitu?" heran Sai mash tak paham.

Agatha terdiam sejenak, "Tergantung, jika kau memberikan ku setangkai mawar merah itu tidak cocok lagi karena kita sudah saling mengenal, setangkai mawar merah hanya untuk lelaki yg ingin berkenalan dengan si gadis, jika memberikan ku mawar putih itu artinya kau mengajak ku berkencan, dan jika memberikan mawar merah dan juga mawar putih di saat yg bersamaan, itu artinya kau ingin melamar ku dan menjadikan ku istri, tapi jika kau memberikan ku bunga jenis lain atau kau mengajak ku berdansa tanpa memberikan apa-apa, itu artinya kau hanya ingin berteman dan berbincang saat di pesta"

"Aturan kalian begitu rumit" Kuzan menggeleng lemas.

Sai menatap datar, "Begitu kah, jadi mawar merah itu-"

"Dia hanya ingin berkenalan dengan ku, meskipun dia tau namaku, dia tidak akan bisa menyebutkan nama ku sembarang, hanya jika kami sudah akrab, seperti aku dan Rinn, dia bisa memanggil nama ku, sementara para lelaki akan menyebutkan nona kepada gadis yg baru ia kenal, siapapun itu entah dia murid di Academy Demon ini, mereka akan melakukan hal yg sama, berbeda dengan perempuan, bisa memanggil nama mereka atau bisa menyebutkan kata Tuan dan di akhiri nama mereka"

Kuzan manggut-manggut paham, "Kalau begitu di Academy Fastron banyak pasangan remaja yg sudah memiliki kekasih bukan?"

Agatha tersenyum kecil, "Yah orang tua mendorong para anak muda untuk memiliki kekasih, agar mereka tau bahwa ingin hidup berkeluarga itu perlu namanya pembelajaran awal, yaitu dengan berpacaran, ayahanda ku juga begitu, bahkan dia sering menjodohkan ku dengan banyak lelaki, tapi aku tidak mau, itu terlalu merepotkan, dan ibunda ku selalu mendukung ku"

"Tidak apanya, lalu orang yg bernama Rin itu, mengaku jika kau adalah kekasih nya"

"Sama seperti mu" balas Agatha cepat, "dia berbohong sudah memiliki kekasih karena banyak gadis yg memberikan nya bunga tadi, dan dia tidak bisa menolak begitu saja, karena mereka semua memberikan nya setangkai mawar merah, para gadis itu pasti tidak paham artinya dan hanya memberikan nya begitu saja, maka dari itu aku mengatakan padanya agar dia mengaku kalau sudah memiliki kekasih yaitu aku"

"Ya ya sudah lah lebih baik kita melihat pertandingan saja, lihat seperti nya belum giliran mu Sai" tunjuk Kuzan pada lapangan dimana lima murid Academy sudah berbaris di sana.

Quiro dari Academy Demon, Pauli dari Academy Witch Water, Flo dari Academy Fastron, Liwu dari Academy Queensland dan Kid dari Academy Eyes.

Kemenangan sesi kedua ada di tangan pangeran Quiro

QUEEN IMMORTAL WORLD II : NEXT GENERATIONOnde as histórias ganham vida. Descobre agora