Last BonChap: Alkasya Mell

1.2K 39 3
                                    

HAPPY READING
VOTE














•••

"Ayah..."

"Stop Alka!!, ayah tidak mau mendegar lagi."

"Ayah!!."







BRAK






"Ayah buka pintunya, Alka mau bicara!!."

"Tidur!!. Besok kau harus sekolah."

"Ayah...Alka sudah berjanji dengan teman teman, jika aku batalkan begitu saja, mereka pasti kecewa."

Ucap pria itu dengan rilih, tanganya masih mengetuk paksa pintu kamar ayahnya.

"Ayah tidak akan mengijinkan mu sampai kapanpun, kau tau kan?. Kau itu punya riwayat asma kronis, ayah hanya tidak ingin terjadi apa apa padamu."

Saut Veen didalam sana, Alkasya putranya itu masih berusaha meyakinkannya.

"Alkasya janji, janji akan berhati hati."

"Jangan buat ayah marah!!."

"Ayah..."

"Alkasya!!."







"Baiklah."








Alkasya mell, putra pertama Clara dan Veen itu terlihat murung. Wajah tampan pria itu sedikit memerah, tanganya juga mengempal kuat. Mata nya sedikit menampung air mata disana.

Ia merasa malam ini sangat sia sia, berusaha meyakinkan sang ayah dan meminta izin pada Veen untuk mengikuti perlombaan sepak bola disekolahnya. Alka memang terkenal dengan bakat olaraganya apalagi dibidang sepak bola, bahkan ia sudah memenangkan beberapa piala ditingkat nasional maupun internasional. Tentu hal itu didukung oleh sang ibu, Clara. Tapi tidak dengan Veen.

Terkadang ia harus selalu berbohong pada ayahnya demi tetap bisa menyalurkan hobinya, terkadang Clara ikut andil membantu sang anak. Tapi pada akhirnya Veen tau sendiri, pria itu marah besar pada istrinya dan Alka. Ayahnya itu tidak pernah mengijinkannya untuk mengikuti ekstra kulikuler yang dapat membahayakan dirinya.

Alka mengidap asma kronis semenjak lahir, padahal Clara dan Veen, mereka atau didalam keluarganya tidak memiliki sama sekali riwayat penyakit tersebut. Semenjak didiagnosa oleh dokter mengenai penyakit yang dimiliki sang anak, Clara dan Veen selalu menyalahkan dirinya sendiri atas semua ini. Karena tidak becus menjaga putra satu satunya tersebut. Oleh karena itulah Veen sangat protektif pada anaknya, apalagi masa lalu yang masih saja menghantuinya. Bahwa ia tidak pernah mengangap anaknya, menghina bahkan membuat Clara tertekan. Rasanya saat ini Veen ingin sekali mengatikan posisi dan rasa sakit yang dialami putranya.

Karena memang Veen, sangat mencintai dan menyayangi putra maupun putrinya.

"Ayah egois."

Gerutuh pria itu, kakinya sedikit menghentak. Lalu berjalan menuju kamar miliknya yang berada dilantai 2.

"Ibu ibu, ka Alka sama ayah bertengkar ya?."

Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now