• Chapter 3 - Weeks off

2.4K 87 0
                                    

HAPPY READING
VOTE

















•••

Minggu pagi yang cukup canggung bagi pasangan suami istri baru yang tengah melahap sarapan mereka dengan tenang, sejak tadi tidak ada pembicaraan yang keluar sama sekali dari masing masing mereka.

Gema melirik sekilas kearah Veen yang tepat berada dihadapannya, lalu kembali fokus pada sarapan miliknya. Tampaknya pria itu sedikit peka dengan tingkah Gema kini ia mencoba membuka pembicaraan lebih dulu.

"Ada apa?."

Gema melihat kearah Veen dengan wajah yang khawatir.

"Clara tidak mau keluar dari kamarnya. Aku sangat khawatir."

"Memangnya ada apa dengan anakmu itu?."

Veen nampak bertanya dengan raut wajah tenangnya seakan akan ia tidak mengetahui kejadian kemarin, pria itu masih terfokus pada sarapannya.

"Kurasa dia sakit?."

"Dia sudah besar, tidak perlu dipikirkan."

Wanita itu menganguk kecil lalu terdiam kembali,
dirinya tidak berminat untuk menjawab ucapan suaminya lagi. Sejujurnya jauh didalam lubuk hati Gema juga nalurinya sebagai seorang ibu ia merasakan ada hal aneh yang membuat putrinya itu seperti ini. Tidak seperti biasanya Clara tidak pernah seperti ini sebelumnya.

Setelah berlarut larut dalam pikirannya terhadap sikap Clara, Gema berusaha memecahkan keheningan keduanya.

Disetiap harinya Gema selalu saja bertanya tanya dalam lubuk hatinya, tentang perasaan pria itu. Juga niat Veen menikahinya. Gema kini memberanikan diri untuk menanyakan hal itu pada suaminya lagi.

"Ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu."

Mata pria itu kini melihat sekilas mata milik Gema tanpa suara, lalu kembali fokus pada sarapannya.

"Apa kau mencintaiku?"

Tanya Gema pada suaminya itu.

Veen yang mendengar hal tersebut menghentikan kegiatannya, kini kembali melihat kearah Gema dengan wajah datar.

"Kenapa bertanya?."

"Sejak kepergian bulan madu minggu lalu, kau sama sekali tidak menyentuhku Veen. Bahkan menyentuh tanganku saja tidak, aku mempertanyakan hal itu."

"Diam dan habiskan sarapanmu!!."

Veen menjawab dengan nada sedikit menekan, hal itu cukup sukses membuat Gema diam.

Rasa penasaran akan sosok Veen pria yang kini telah resmi berstatus menjadi suaminya masih sangat besar, sialnya Gema hanya dapat mengulik beberapa info kecil mengenai Veen.

Gema tau jelas Veen tentu saja tidak mungkin mencintai dirinya, begitupun juga dengannya. Tujuan Gema hanya untuk mengulik informasi lebih dalam tentang pria itu dan keluarganya. Tapi Gema tidak tau niat Veen padanya apa. Ia masih berusaha berfikir positif terhadap pria tersebut.

Veen kini menatap tajam Gema sekilas, menampakan raut wajah wanita itu seperti orang yang sedang penasaran akan satu hal dan itu membuat senyuman evilnya muncul kembali.

Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now