• Chapter 12 - Hug

1.3K 55 4
                                    

HAPPY READING
VOTE

















•••

"Clara kau dipanggil kembali oleh nyonya."

"Baiklah."

Setelah maid lain nya memberitau pada Clara bahwa sandra memanggilnya lagi, gadis itu berjalan menuju kamar sang nyonya. Dengan perasaan tidak tenang Clara menyentuh dadanya. Rasa ketakutan saat Veen memaki dirinya dengan kasar masih teringat jelas, gadis itu takut bayinya nanti akan mendengar perkataan keji dari sang ayah.

Mau tidak mau, gadis itu harus mengikuti perintah sang majikan. Veen pasti akan memaki kembali jika ia tidak mengikuti perintah Sandra. Sesampainya didepan pintu kamar, Clara mulai menekan bell. Saat Sandra sudah memerintahkan untuk masuk,  gadis itu pun masuk kedalam dengan wajah canggungnya.

"Permisi nyonya, ada yang perlu saya bantu?."

Tanya Clara dengan sopan, tubuhnya sedikit menunduk.

Veen menoleh sumber suara yang berasal dari gadis itu, wajahnya tidak bisa berbohong. Sorot mata
tajamnya kembali menguasai, sangat jelas terlihat saat tangan Veen mengepal. Sandra yang sadar itu segera memulai pembicaraan lebih dulu.

"Ada yang ingin disampaikan Veen untukmu."

Clara sontak terteguh mendengar pernyataan Sandra itu.

"Baik nyonya."

Sandra yang melihat Veen hanya diam berinisiatif menyenggol tangan kekasihnya tersebut, kini pandangan pria itu teralih. Terlihat Sandra tersenyum menyemangati sang kekasih.

"Jika kau salah, minta maaflah Veen."

Saut Sandra.

"Dia hanya pembantu, mana mungkin seorang tuan meminta maaf."

Balas Veen sengan ketus.

"Kau dan Clara sama sama manusia, derajat kalian sama dimata sang pencipta, tidak ada salahnya."

Balas Sandra lebih tegas.

Melihat mata cantik yang dimiliki Sandra, membuat Veen seakan terhipnotis. Pria itu kini menarik nafasnya panjang dan menghadap kearah Clara yang masih dengan wajah ketakutannya.

"Maafkan saya, sudah memaki anda."

Ucap Veen singkat.

Clara terteguh dan tersenyum tipis, ia mengangguk.

"Tidak masalah tuan."

Wanita yang terbaring diranjang itupun tersenyum,
namun tidak dengan Veen. Sejujurnya ia muak dan sangat membenci semua ini. Namun karena Sandra lah alasan utama yang membuat pria itu menyetujuinya.

Karena wanita itu. Wanita yang dicintainya.

"Clara...Veen sudah memesan banyak makanan untuk mu dan semua pekerja disini, kau bisa menikmati itu semua."

Ucap Sandra, yang berhasil memecahkan keheningan sesaat tadi.

"Terima kasih nyonya. Tuan. Kalau begitu saya izin keluar untuk menyusul yang lainnya."

Stepfather|| END ✔️Where stories live. Discover now