#36 akhirnya ia bangun!

25 1 0
                                    

Di saat detik-detik mulai melompat dari kursi, tiba-tiba bang Raka mendobrak pintu gw dengan mukanya yang terlihat panik dan langsung berteriak menyuruh gw untuk melepas tali dari leher gw.

Jujur gw merasa tertekan banget.

"Lepas,talinya sekarang!"
Teriaknya

Ngak ada pilihan lain,mau ngak mau gw harus nurut.

Gw mulai melepas tali itu dari leher gw dan terdiam dengan airmata gw yang siap-siap mau menetes.

Dan disaat itulah,gw ngak tau ada apa dengan bang Raka. tiba-tiba ia berdiri tegak dengan mukanya yang tegas dan berkata.

"Jangan pergi!,Lo berjanji bahwa kita semua ngak bakal pergi,bahkan salah satu!,apakah Lo bakal mengingkari janji Lo sendiri?!"

"Tapi bang...,gw benar-benar ngak sanggup"

Gw udah ngak peduli jika gw harus kembali menggunakan kata lo dan gw lagi,gw capek.

"Walau masalah Lo banyak dan Lo hampir ngak sanggup akan semua ini"
Ujarnya

"Lo ingat masih ada kami yang bisa membantu kan?"
Tambahnya

"Justru itu,gw ngak mau kalian terkena masalah karna gw,coba Lo ingat-ingat lagi,bang Bima masuk rumah sakit hingga koma karna siapa?masalahnya siapa?,gw kan?,udah banyak masalah gw nyebar ke kalian!,udah lah!"

"Tapi ngak gini cara menyelesaikannya!"
Teriaknya

...

"Masih banyak cara lain!,bukan dengan cara Lo bunuh diri!,itu ngak bakal menyelesaikannya,itu hanya membuat masalah Lo pindah ke orang tua lo!"
Tambahnya

Apa yang ia katakan semuanya benar,menyelesaikan masalah itu masih banyak,bukan dengan bunuh diri,itu hanya akan pindah ke orang yang dekat dengan kita termasuk keluarga kita.

"Sekarang turunlah dari kursi dengan perlahan,dan kita tenang dulu.."
Ujarnya sambil berjalan ke arah gw

Lalu setelah itu bang Raka menguraikan tangannya ke arah gw,gw menggenggam tangannya dan turun dari kursi lalu lanjut berjalan menuju ruangan bang Bima bersamanya.

Dan hal paling ngak gw duga adalah.keberadaan teman-teman gw yang sudah berada di depan pintu kamar mandi dengan raut wajah yang kaget dan mata yang melotot ke arah gw.

Gw kok ngak sadar sih kalau ada mereka dari tadi?!.

"Nathan..."

"Nathan Lo kenapa?..."
Tanya Mally

Gw hanya terdiam melihat mereka,namun bang Raka langsung membubarkan mereka agar gw bisa lanjut jalan menuju ranjang RS gw.

Gw berjalan sambil menundukkan kepala gw karna sedikit akward ternyata aksi gw tadi terlihat oleh mereka.

Sesampainya gw di ranjang gw,gw pun duduk dan menatap teman-teman gw masih saja shock.

"E...guys?,kalian kenapa?"
Tanya gw

"Lo masih nanya kenapa?!,hah!,kamu nanya?!!,kamu bertanya-tanya?!"
Balas Fitria yang langsung menendang angin

"Apa yang sedang Lo pikirkan tadi Nathan?!!,Lo mau ngabisin hidup Lo?!!"
Teriak Stacy

Gw makin canggung.gw hanya bisa tersenyum tipis akan pertanyaan-pertanyaan mereka.

Kemudian.Mally berjalan ke arah gw dan langsung memeluk gw erat dan berkata.

"Nathan,plis jangan pergi...,Lo itu rumah bagi gw,gw ngak mau sosok pendengar setia gw pergi begitu saja!,gw ngak mau sahabat gw...pergi begitu saja"
Ujar Mally sambil mengeluarkan air matanya

My Two BiasWhere stories live. Discover now