#19

28 8 0
                                    

POV NATHAN

Pukul 6:15 pagi.

Gw sudah berada diruang tamu bersama teman-teman gw lainnya,sedang menikmati sarapan yang barusan gw buat,simpel,cepat,ngak ribet,yaitu nasgor.

"Hari ini masih jamkos kan Bima?"
Tanya Stacy

Bang Bima hanya mengangguk dan lanjut melahap sarapannya.

Gw sih oke-oke aja kalau masih jamkos,tapi masalahnya bentar lagi UTS,yakali ngak ada persiapan sama sekali?.

Disaat gw ingin beranjak dari tempat duduk gw, tiba-tiba bang Bima memanggil nama gw dan berkata.

"Nathan kamu piket kan hari ini?"
Ujarnya sambil tersenyum

"I-iya...,ada apa emang?"
Tanya gw

"Berangkat sama Abang ya"

Gw awalnya sedikit ragu akan ajakannya,namun ini kan bang Bima,apa yang harus gw takutkan?,dia bukan orang jahat.

"Baik bang,saya ikut Abang"

Mendengar jawaban gw bang Bima tampak senang dan langsung berdiri dari duduknya dan merangkul gw ke dapur.

Bang Bima kenapa jadi kek gini?perasaan kemaren masih aman-aman aja,kenapa sikapnya berubah?,apa dia sudah menganggap gw sebagai adiknya?.

Tapi jujur jantung gw tiba-tiba berdebar.

"Hati-hati Nathan!,nanti Lo di cipok!"
Ledek Fitria

Gw yang mendengar ledekan Fitria tadi malah jadi agak akward dengan bang Bima.

Di dapur,gw dan bang Bima meletakan piring di wastafel dapur bersama dan lanjut berjalan menuju balkon rumah gw.

Di balkon.bang Bima menyuruh gw untuk duduk disebelahnya dan berkata.

"Nathan.."

"Iya bang?,ada yang ingin disampaikan?"

"Gimana ya ngomongnya?..."
Ujarnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

Gw mencium bau-bau bakal ditembak,tapi ngak mungkin gw seorang pelajar yang tidak menaati peraturan dan selalu dapat nilai rendah di hampir semua mapel ini ditembak oleh ketua OSIS terbaik se-ibukota?,mana sejenis lagi.

Tapi ntah mengapa hati gw selalu mengira bahwa ia akan nembak gw.

1 menit

2 menit

3menit

4 menit

5 menit

Gw mulai bosan menunggunya berbicara,sampai dimana Mally tiba-tiba meluk gw dari belakang hingga gw hampir membuat kepala gw menyentuh lantai.

"Nathan!..."

"Si anyink,kepala gw hampir nyentuh lantai gegara Lo ege!"
Kesal gw

Mally tidak menghiraukan ucapan gw barusan,ia hanya menatap bang Bima sambil terkekeh aneh.

Gw penasaran apa yang dilakukan bang Bima hingga membuat Mally merubah mukanya jadi serem begitu.

Gw pun menolehkan kepala gw ke bang Bima dan melihat muka bang Bima yang terlihat kebingungan sambil menatap ke arah Mally.

"Udah bilang aja...,susah amat"
Ujar Mally yang makin bikin gw bingung

"Ngomong apa bang?..."
Tanya gw

Gw mulai mikir aneh-aneh,gw takut kalau bang Bima dapat informasi kalau gw dikeluarin dari sekolah akibat pembunuhan kemarin,tapi kalau gw dikeluarin Raka juga harus keluar lah,soalnya Raka yang menginjak-injak tubuh Kenzo hingga Kenzo tewas,gw hanya menusuk leher Kenzo dan membuat mata Kenzo buta,ngak sampai membuatnya tewas, Raka lah yang membuatnya hingga tewas.

My Two BiasWhere stories live. Discover now