42. Membohongi diri sendiri

29 19 9
                                    

Hujan semakin deras disertai petir yang menyambar dimana mana, angin yang begitu kencang mampu merobohkan pepohonan yang tidak cukup kuat menopang dahannya. Pertanda jika pengendali alam sedang tidak bisa mengontrol kekuatannya.

Awalnya mereka semua merasa biasa saja, namun salah satu dari mereka nampak gelisah. Siapa lagi kalau bukan Cody.

"Hei, kau nampak gelisah. Ada apa?" Tanya Aklesh.

"Tidak apa apa. Kau, jika ingin mengerjakan sesuatu lanjutkan saja, ada yang harus aku selesaikan." Ujarnya sedikit berbohong.

"Lalu bagaimana dengan latihan Viana?"

"Mungkin mereka berdua sedang tidak ingin diganggu melihat waktu yang mereka habiskan sudah lebih dari kata 'sebentar' aku yakin mereka sedang membahas hal yang penting. Lebih baik aku melatihnya besok saja." Aklesh mengangguk mengerti dan menaruh gelas di meja.

"Ah sudah malam, aku mengantuk. Aku mau tidur, selamat malam semuaa..." Pamit Hellena sembari menganyunkan kakinya menuju kamar

"Gue sana Aiden juga ada urusan di asrama warrior. Kita duluan ya.." Cody dan Aklesh hanya mengangguk.

"Mmm. Apa aku perlu menemui mereka? Ini sudah malam, aku takut terjadi sesuatu pada mereka. Lagipula cuaca diluar sedang buruk." Ujarnya dan berdiri dari sofa namun tangannya ditarik paksa hingga ia harus duduk kembali.

"Ada apa?" Tanya Aklesh bingung.

"Jangan ganggu mereka sekarang, aku mohon..." pinta nya.

"Memangnya kenapa?"

"Aku tak yakin sebenarnya, tapi mereka sedang bertengkar dan diakhiri dengan Viana meninggalkan Aning disana. Dan cuaca buruk ini disebabkan oleh Viana yang tanpa sadar telah mengeluarkan kekuatan pengendali alam." Jelas Cody yang tadi sempat mengintip lewat pengelihatan witch nya

"Apa itu akan berbahaya bagi Viana?"

"Jika tidak ada yang menahannya, dia akan terluka sendiri akibat kekuatannya itu." Sontak perkataan Cody membuat Aklesh panik. Ia langsung berdiri dan mencoba berlari mencari Viana.

Ia tak mau Viana terluka lagi, sudah cukup mate nya itu sering terluka. Dia hanya ingin menyelesaikan takdir rumit ini dan segera menyudahi nya dengan akhir yang manis yaitu pernikahan yang resmi.

Baru beberapa kali melangkahkan kaki, tubuhnya sudah kembali ditempat awal ia berdiri, seperti ada yang menariknya kembali.

"Oh ayolah, aku tak mau Viana kenapa napa!"

"Jika kau nekat, maka kau juga akan terluka. Lebih baik kau diam disini, biar aku yang mencari Viana."

Aklesh diam sejenak seperti berfikir, namun setelah beberapa menit dia pun menyetujuinya.

"Cody, aku percaya padamu. Bawa mate ku pulang dengan selamat."

Cody berdehem lalu pergi meninggalkannya. Pikirannya kini begitu kacau, antara senang karena Viana sudah mengeluarkan kekuatan inti pengendali alam dan takut ia akan terluka karena itu. Jantungnya berdebar sangat kencang, bahkan Arsen sedari tadi menggeram karena gelisah.

"Ah kau sangat lambat!! Bagaimana jika ter jadi sesuatu pada adik manisku itu hah?" Mindlink Arsen.

"Brisik! Aku juga sedang berusaha mencarinya bodoh!!"

Arsen berdecak sebal didalam sana dan berkata "berganti shift lah denganku. Aku akan menemukannya dalam waktu yang sangat singkat."

"Kau yakin??"

"Tentu! Indra penciumanku akan bisa menemukannya dengan cepat."

"Baiklah."

Cody berhenti sejenak lalu melepaskan celananya, hanya celananya yang ia lepas agar nanti saat sudah kembali menjadi manusia dia masih bisa menutupi asetnya itu. Tidak masalah jika bajunya yang hancur karena pergantian shift, yang terpenting area bawahnya aman.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Where stories live. Discover now