41. OBSESI ATAU CINTA?

44 24 14
                                    

Malam ini mereka semua tengah berkumpul di ruang keluarga, mereka membicarakan tentang penyerangan yang akan dilakukan oleh Austin dan Axton lalu berujung memaksa Viana berlatih. Awalnya memang Viana tidak mau, namun Aklesh membujuk dengan manisnya dan akhirnya Viana pun luluh. 

"Jadi sekarang aku latihan apa dulu? Sihirnya dulu atau berganti shift?" Tanya Viana.

"Lebih baik kamu belajar sihir dulu bersama ku, biar shift Aklesh saja yang nanti mengajari. Karena sihir itu utama bagi utusan dewi sepertimu." Ujar Cody.

"Kapan latihannya akan dimulai?" Tanya Keyla yang baru saja datang dari arah dapur membawa nampan berisi beberapa jus apel yang segar.

"Malam ini juga, bisa kan. Ana?" Tanya Cody

"Emm,oke!"

Baru saja nampan ditaruh, sudah ada dua tangan yang melayang mengambil gelas. Gerakannya begitu cepat seperti angin, beruntung jusnya tidak tumpah.

"Makasih, tantee..." Ujar Carlos dan Aiden serempak.

Glup Glup Glup..

Suara tegukan kasar itu membuat semua orang menggeleng gelengkan kepalanya heran.

"Kakak sama adek, kelakuan sama aja!" Cibir Aning yang duduk disamping Carlos.

"Namanya saudara ya gitu, bagai pinang dibelah dua." Saut Hellena.

"Um, tapi muka mereka gak mirip." Balas Aklesh.

"Udahlah jangan bahas mereka berdua terus, galiat apa tuh mukanya pada tertekan. Ini sudah malam, jadi segera habiskan jus nya dan kembali pada aktivitas masing masing,oke?" Xavier lalu mengambil segelas jus dan meneguknya hingga tandas.

Mereka semua menggangguk lalu ikut meminum jus nya hingga habis. Viana yang sedari tadi memandang Aning nampak seperti ingin mengatakan sesuatu. Namun sepertinya dia hanya ingin berbicara dengan Viana.

"Um, bang aku mau bicara sebentar sama Aning ya? Tar abis tu kita latihan, oke?"

Cody hanya bergumam sebagai balasan, Viana langsung beranjak dari sofa diikuti Aning.

"Gue ngerasa aneh sama Aning." Ucap Cody yang menatap punggung Viana dan Aning mulai menghilang

"Aneh gimana nya?" Tanya Carlos.

"Kayak nyembunyiin sesuatu, kan?" Saut Aklesh dengan memandang gelas jus nya

"Iya, itu yang gue maksud."

"Tapi gak berlaku buat Kak Viana yang jelas jelas dia peka sampe sampe tanpa ngomong pun Kak Viana tau kalau Kak Aning pengen ngucapin sesuatu. Dan ya, Kak Aning selalu berbagi masalah ataupun cerita selalu ke Kak Viana." Timpal Hellena

"Jadi maksud kamu, Aning nyembunyiin sesuatu dari kita tapi selalu terbuka buat Viana, gitu?" Ujar Aiden yang sedari tadi diam.

"Yaudah lah gausah dipikirin, kalian tau sendiri mereka itu sahabat. Mungkin Aning lebih nyaman cerita sama Viana karena mereka udah ngelaluin apapun bersama. Itu wajar, karena kita ini orang baru dihidupnya. Walau kita bersikap baik, tapi kita gabisa menyampaikan sesuatu atau melakukan hal semau kita. Tapi kalau yang udah biasanya, mereka akan selalu mengekspersikan apapun yang ada dibenaknya. Dan itulah, Aning hanya bisa bicara lepas saat bersama Viana." Jelas Carlos yang membuat semua orang disana melongo tak percaya.

"Hii, seremm.." Aiden terperanjat dan duduk menjauh dari Carlos

"Apa, serem serem. Dikira setan huh?"

"Ya tumben aja lo bisa ngomong gitu, jangan jangan lo bukan kakak gue ya? Ngaku lo! Lo setan jembatan merah bukan?"

"Shuut. Gausah Brisik deh, yang dibilang Carlos emang bener. Jadi kita gaperlu ikut campur oke? Walau sebagai mate nya, jika Aning tidak mau menceritakan hal itu kepada Carlos, itu sah sah saja. Ya karena semua orang punya privasi dan kenyamannya masing masing." Ucap Aklesh menyelesaikan perdebatan disana.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Onde histórias criam vida. Descubra agora