30. Bukan Anak Kandung

72 70 6
                                    

Disebuah kamar yang luas dan mewah dengan perabotan serba emas, nampak seseorang tengah tergeletak tak berdaya disana. Dan disamping nya terlihat wanita paruh baya yang senantiasa menggenggam tangan putranya itu. Melihat wajah memar sang anak membuatnya sangat khawatir, siapa yang melukainya?

"Bunda..." lirih pemuda itu disaat ia mengerjapkan matanya.

"Bunda...kau sudah pulang?" Ujarnya lagi dan langsung mencoba duduk.

"Pelan pelan saja nak." Ucap wanita itu sembari menaruh bantal dibelakang punggung anaknya.

Della Ariona, selama ini memang ia jarang pulang ke mansion. Dengan satu alasan yaitu ia tak suka satu atap bersama perebut suaminya itu, Nelly. Entah bagaimana dia selalu membuat Della menjadi pembantu dimansion nya. Padahal seharusnya Della lah yang berkuasa disini. Namun karena ia tak ingin ambil pusing, ia lebih baik diam.

Dan tujuannya hanya satu, menjaga putranya.

"Kapan bunda pulang?"

"Baru saja, dan ya hadiah yang ibu dapat waktu kesini malah melihatmu terkapar tak berdaya dilantai. Maka dari itu ibu membawamu kesini, dan ya kakakmu dan ibu tirimu mana peduli." Jelas Della.

Rai menghela nafasnya, ia kira sifat Austin tidak akan seburuk ibunya. Tapi nyatanya, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Dan sekarang Austin pun sudah mulai berubah seperti Ayahnya, James William Drake.

"Nak, bagaimana kau bisa terluka?"

"Semua ini karenanya bund, ia keras kepala ingin membunuh shewolf itu." lirihnya.

"Dan apakah kau sengaja dijebak olehnya untuk ikut melenyapkannya?" Tanya Della menebak.

Rai lalu mengangguk.

"Selama ini aku dikirim ke dunia manusia, untuk mencarinya. Sampai aku bersahabat dengan seorang gadis yang manis. Bahkan aku mulai mencintai nya, tapi ternyata dialah yang harus menerima takdir itu."

"Jadi kau mencintai shewolf itu? Siapa namanya?"

"Namanya adalah Vi-"

Tok..

Tok...

Tok..

"Hei kau pemalas, apakah kau didalam?!" Ketus seorang pemuda sembari menggedor gedor pintu tak sabar.

Della lalu beranjak membukakan pintu untuk nya, dan langsung menatap pemuda itu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Eh bibi? Sudah pulang? Pantas saja bocah itu bisa sampai sini.."

"Ya, seperti yang kamu lihat Austin. Dan bibi mohon jangan ganggu adikmu dulu ya?" Balasnya selembut mungkin.

"Aku hanya ingin berbicara sebentar bi, setelah itu aku juga akan pergi. Lagipula siapa yang betah mengobrol dengannya." sombong Austin.

Della tersenyum paksa, sebisa mungkin ia menahan emosinya yang benar benar ingin sekali menjahit mulut pedasnya itu.

"Baik, hanya sebentar ya." Ujar Della lalu mempersilakan Austin masuk.

"Hai pecundang!" Sapanya.

"Apakah kau baik baik saja? Ingat tugasmu belum selesai, jadi kau tidak boleh mati dulu."

"Diam dan pergi." Jawab Rai dingin.

"Uhhh aku takut haha.."

"Jangan kira karena ada bibi Della kau bisa melakukan apapun yang kau mau!" Bisiknya dengan nada rendah.

"Dan itu tidak ada urusannya denganmu!" Balas Rai.

Dengan tatapan tajam Austin mulai meninggalkan ibu dan anaknya itu.

Legend Of Blue Eyes 'Shewolf Of Choice'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang