HAPPY READING 💙💛💙
____________________________________"Asik taman hiburan!" Sean antusias.
Disinilah Lingga dan Sean berada, di sebuah taman hiburan dengan berbagai macam wahana permainan, jangan lupakan juga aneka macam makanan yang berjejer rapih menghiasi jalanan.
"Ayo masuk! Malam ini kita main sepuasnya!"
"Yeay ... " ucap Lingga malas.
Dengan semangat Sean mulai berjalan memasuki taman hiburan tersebut dengan tangannya yang menggandeng tangan Lingga. Terlihat sekali bahwa Sean sangat antusias, sedangkan Lingga sepertinya malas.
"Ish yang semangat, Lingga!" Sean mengangkat satu tangan Lingga ke udara.
"Yeayyy! Begitu!"
"Yeay!" Suara memang sudah semangat, tetapi kondisi muka tetap tidak semangat.
"Lo emang ga bisa diajak seneng seneng ya."
"Lingga ayo naik itu!" Sean menunjuk roller coaster.
"Lo yakin?" tanya Lingga sedikit ragu, pasalnya baru saja mereka berdua masuk, Sean ingin memulainya dengan sesuatu yang ekstrim, sangat agresif.
"Kenapa? Lo takut ya?"
Lingga memalingkan wajahnya. "Ga."
"Yaudah ayo!"
Dengan sedikit paksaan Sean menarik pergelangan tangan Lingga menuju antrian orang-orang yang ingin menaiki roller coaster. Lingga menelan ludah nya kasar ketika mereka sudah mendapatkan tempat duduknya masing-masing. Sean terkekeh geli ketika melihat wajah Lingga yang memucat ketika wahana ini mulai bergerak.
Roller coaster yang dinaiki mereka berdua mulai melaju cepat. Sean teriak kesenangan, sedangkan Lingga sibuk memejamkan mata dengan tangan yang menutupi mulutnya.
"KYAAA!"
"INI SERU BANGET PLIS!"
Disaat Sean berteriak heboh sembari mengangkat kedua tangannya di udara, berbanding terbalik dengan Lingga yang tengah menahan rasa mual.
"Gue pasrah, gue pasrah, gue pasrah." Tanpa sadar, Lingga menggapai lengan Sean, kemudian menggenggamnya erat.
"LINGGA AYO TERIAK JUGA!"
Lingga menggeleng ribut. "INI KAPAN SELESAI NYA!"
•••
"Hoekkk!"
"Dasar Lingga, harusnya bilang dari awal kalau lo ga bisa naik roller coaster," ucap Sean sembari memijat kecil tengkuk Lingga.
"Hahh ... " Lingga terduduk dikursi dengan sangat lemas, wajahnya pun terlihat masih sedikit pucat.
YOU ARE READING
Sean's True Love
Teen Fiction𝑀𝑒𝑤𝑎𝑘𝑖𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑟𝑒𝑘𝑎, 𝑝𝑎𝑟𝑎 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑎. 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑎ℎ 𝑑𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑖, ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑘𝑒𝑐𝑎𝑛𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎. ~𝑆𝑒𝑎𝑛'𝑠 𝑇𝑟𝑢𝑒 𝐿𝑜𝑣𝑒 ...