14 || Brutal 🔞

21.4K 594 112
                                    

Follow sebelum membaca!!!

Semakin panas ygy 🥵

chapter ini 🔞

Happy Reading!!!

Enjoooyyy!!!

Enjoooyyy!!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••||🕊️||••


Ruangan panas penuh keringat beradu dengan nyaringnya suara desahan nikmat. Sudah hampir 24 jam wanita itu bergelantungan dengan kedua tangan terikat kuat pada tralis jendela. Tubuhnya sudah setengah telanjang, entah sudah keberapa kali dia meringis kesakitan juga sesekali melenguh merasa nikmat.

Dua jam tiada henti dirinya disetubuhi bergilir dengan sangat kasar pun brutal. Suara tangisnya sudah tak lagi mereka dengar. Kedua matanya tertutup kain hitam membuat dirinya tidak bisa melihat orang-orang yang memperlakukannya demikian. Ia hanya bisa mampu menangis dibalik kain hitam itu. Tamparan demi tamparan ia rasakan sampai pipinya memerah pun ujung bibirnya pecah berdarah-darah.

Entah sudah berapa orang yang menyentuhnya, wanita itu sudah merasakan sangat nyeri diarea sensitifnya. Namun sekeras apapun ia berteriak kesakitan, mereka tak berhenti hingga sekarang wanita itu hanya bisa pasrah menerima lalu meringis sesekali ikut mendesah.

"Sialan! Berhenti bajingan! milikku sudah sangat sakit!"

"Sayangnya kami belum puas, jalang!" Ujar salah satu pria seraya terus memompa cepat miliknya dibawah sana.

"Tidak usah munafik! desahanmu bukti kau menikmatinya!" Ucap pria yang lainnya.

"Bajingan! aku akan melaporkan kalian semua!!"

Plak!

Plak!

"Diamlah, Bitch!"

Wajah wanita itu tertoleh kesamping, dengan luka memar baru karena tamparan yang begitu keras. Para pria itu sangat tidak berperasaan. Menjadikannya layaknya jalang seperti dulu. Dulu sekali, sekarang wanita sudah berhenti.

Pintu terbuka lebar membuat aktifitas yang sedang penuh gairah itu terhenti. Diambang pintu berdiri dengan gagah, dua tangannya terkepal kuat. Wajahnya terlihat lebih sangar dan mengerikan. otot-ototnya terlihat menonjol dari balik kemeja basah yang dikenakannya. Rambut basah berantakan menambah aura seksinya menguar.

Menilik tajam mematikan dirinya pada wanita yang sudah berpenampilan compang-camping setengah telanjang. Bibirnya membentuk seringai mengerikan saat dirinya mencium aroma bercinta diruangan itu.

Wissam melangkahkan kakinya gontai menghampiri wanita yang menjadi sumber masalahnya sekarang. Seringainya melebar kala mendapatkan wajah wanita dihadapannya dipenuhi memar juga sudut bibirnya yang terluka.

GARIS DUA (TERBIT)Where stories live. Discover now