13 || Escape

12.7K 600 167
                                    

Follow sebelum membaca!!!

Bacanya pelan-pelan
Nikmati, resapi, hayati, Zainuddin- Eh 🫢

Boleh banget klo mau vote sekarang disiniii!!!

Happy Reading!!

Enjooooyyy

•||🕊️||••

Satu minggu berlalu setelah pertengkaran hebat pasangan suami istri yang kini duduk di sofa saling diam. Selama itu pula Sam sudah mengurung Vyo, melarang wanita itu keluar dari kamar. Vyo frustasi, menangis setiap hari sampai matanya membengkak. Tampilannya kacau tak seperti biasa. Lingkar mata yang menghitam, bibir yang pucat, rambut dicepol asal. Tak ada Vyo yang ceria dan hangat seperti biasa.

Pagi ini Sam membawakan sarapan untuk Vyo. Namun, sudah 15 menit Vyo bahkan tidak menyentuhnya. Tatapan wanita itu kosong, tak ada senyum, tak ada air mata, hanya datar seperti tak ada semangat untuk hidup.

Sam mulai jengah, seminggu Vyo mengabaikan dirinya, menolak untuk didekati bahkan disentuh. Vyo selalu mengusirnya, bahkan saat ini pun mereka pisah kamar karena Vyo selalu berteriak tidak ingin melihat Sam berada dikamar yang sama dengannya. Seminggu ini pula dirinya selalu bekerja dirumah demi memantau istrinya. Dirinya tak ingin lagi kecolongan, sudah ia tegaskan bahwa dia tidak akan sedetik pun melepaskan Vyo. Gila memang. Entah cinta atau obsesi yang dimiliki Sam pada Vyo. Karena Sam sampai seegois itu.

"Sarapanmu," Sam bersuara, menatap kedua manik indah yang dulu selalu menatapnya hangat kini menatapnya barang sedetikpun tak sudi.

Vyo diam, tak menjawab sedikit pun. Hatinya terasa mati, jiwanya terasa kosong. Hatinya masih patah berkali-kali lipat.

"Vyo kumohon," Sam menatap sendu istrinya,

Sam menghela nafas panjang, menggeser duduknya agar lebih dekat. Tangannya terulur mengambil sarapan Vyo yang masih utuh tak tersentuh.

"Makanlah, aku tak ingin kau sakit." Ujarnya seraya menyodorkan potongan roti selai yang sudah dia potong terlebih dahulu.

Vyo menepisnya, hingga roti itu jatuh kelantai. Sontak membuat Sam sedikit terkejut. Sam mengepalkan tangannya menahan emosi agar dirinya tidak kelepasan. "Vyo, please,"

Sam hendak mengusap kepala Vyo, namun secepat mungkin Vyo menepisnya pula. Memejamkan matanya sejenak, menghadapi Vyo saat ini harus benar-benar sabar.

"Semarah inikah dirimu?"

Vyo menoleh, mentap nyalang pada Sam. "Kau bertanya?"

Vyo terkekeh rendah, "Sungguh kau bertanya, Sam? KAU BERTANYA SEOLAH KESALAHAN YANG KAU BUAT TIDAKLAH FATAL!!" Vyo berteriak lantang, membuat Sam memejamkan mata.

GARIS DUA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang