36 || Untung Sayang

4.7K 300 22
                                    

Follow sebelum membaca!

Gak usah vote, takutnya jari kalian pada patah nanti 😏

Gak usah vote, takutnya jari kalian pada patah nanti 😏

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

••||🕊||••

Sinar mentari menampakkan diri begitu cerah hari ini.  Namun tak sedikit pun membuat wanita hamil dalam gelungan selimut itu terganggu. Masih setia menyelami alam mimpi karena memang ia baru memejamkan mata pukul 3 dini hari tadi.

Selain karena kegiatan panas yang terjadi sebelumnya, keadaanya yang hamil sering membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Vyo menggeliat saat merasakan wajahnya dikecup berulang. Masih sangat malas untuk membuka mata, namun sentuhan kulit di perutnya membuat Vyo tersadar jika dirinya masih setengah telanjang.

Mengerjap, Vyo mengerutkan dahinya menghalau sinar matahari yang masuk lewat celah gorden.

"Selamat pagi, Putri Tidur!"

Menarik kembali selimut, tersadar ia hanya memakai dalaman saja. Vyo melihat pemandangan pagi yang sudah lama tidak ia jumpai.

"Tidurmu nyenyak?"

Vyo mengangguk, "Ya, sebelum ada yang menciumiku  tiada henti."

Sam terkekeh, "Itu karena aku gemas!" ujarnya, mencuri kecupan di bibir Vyo.

"Kau jangan menarik-nariknya!" seru Vyo panik Sam terus menarik selimut yang ia pakai.

"Kenapa?" Sam bukan tak tahu, pria itu sengaja.

"Aku hanya memakai dalaman!" ucapnya seraya kembali menarik selimut itu.

Menyeringai, Sam mendekatkan wajahnya pada Vyo. "Lalu apa bedanya dengan kau yang sepenuhnya tidak memakai apapun semalam?"

"Itu berbeda!" Vyo menjauhkan wajah Sam mendorong dahi pria itu.

"Sam kau bau!" Celetuknya, membuat Sam melotot.

Vyo refleks menutup hidungnya. Menenggelamkan wajahnya ke dalam selimut.

"Enak saja! Aku sudah mandi pagi sekali tadi!"

"Tapi tetap saja kau masih bau!" Vyo sama sekali tidak mau keluar dari dalam selimut.

Sam semakin melebarkan matanya, mencium bajunya berkali-kali sampai ia ciumi ketiaknya memastikan apa yang dikatakan Vyo.

"Tidak ada yang bau, Honey. Badanku justru sudah ku pakaikan parfum!"

"Tidak! Kau tetap bau Sam!"

Sam melongo tak habis pikir. Bagian mana yang berbau? Dia sudah wangi seperrti itu masih disebut bau oleh Vyo.

"Lalu aku harus bagaimana, hm?"

Vyo membuka selimut namun ibu jari dan telunjuknya masih setia mengapit hidungnya.

"Pergilah mandi! Pakai sabun biar kau tidak bau!" Vyo mengibaskan tangannya mengusir Sam.

GARIS DUA (TERBIT)Onde histórias criam vida. Descubra agora