Acknowledgement

276 12 6
                                    

Omigooooooooooooooooooooooooooooood, akhirnya seri kedua selesai!

Aku mau ngucapin terima kasih banyak untuk para pembaca yang sudah membaca ceritanya dari awal sampai akhir dan nyempein buat komen dan vote juga. I see you, guys. Terima kasih banyak, I appreciate it so much, maaf karena aku gabisa nyampaiin gratitude-ku secara personal soalnya aku introvert :>, tapi ... aku bener-bener mau ngucapin terima kasih setulus-tulusnya buat kalian semua, mulai dari pembaca baru yang cuma baca Reverie's Project sebagai buku pertama mereka, atau pembaca setia yang datang dari seri pertama Visions Of All The Things I Did  ... terima kasih banyak.

Jadi mari mulai untuk menganalisa ceritanya berdasarkan perspektifku. 

Seri kedua ini memang temanya lebih santai daripada seri sebelumnya. Dengan alur yang santai ini, tentunya ini lebih sulit buat aku soalnya aku selalu berusaha untuk buat alur yang complicated untuk dibaca. Bagi aku, cerita yang karakternya yang mendorong alur itu lebih menarik untuk ditulis daripada alur yang mendorong karakter, karena di sini kesannya jadi lebih terlihat seperti realita. Semua yang terjadi di dunia itu digerakkan oleh kita, meskipun takdir itu ada. 

Karakter Dana dibuat semedikian karena aku mau nulis perempuan yang tahu jati dirinya, tapi di sisi lain masih bingung sama sisi emosionalnya. Dalam kasus Dana ini, dia masih berkait dengan masa lalunya dengan mantannya, jadi karena itu dia enggak bisa ngeharapin sebuah hubungan soalnya dia punya masa lalu yang buruk. Untuk beberapa orang mungkin bisa relate dengan Dana yang selalu denial perasaannya ke Finn meskipun dia suka. 

Meskipun Dana itu percaya diri, ada masa buat semua orang yang percaya diri untuk jadi insecure juga. Salah satu kelemahan Dana yang realistis adalah dia yang merasa enggak pernah cocok menjadi peran parental, padahal dia sudah melakukan yang terbaik buat Lucy dan keluarganya. Semoga cerita ini dapat meng-highlight peran single mother yang berusaha keras meskipun kadang effort-nya enggak terlihat.

Untuk Finn juga kasusnya hampir sama. Dia ini cowok yang family-orientated, tapi dia juga takut kehilangan dan takut hidup sendiri soalnya keluarga terdekatnya sudah meninggal dan dia akhirnya sendiri. Finn hidup dengan function-family atau keluarga yang normal tanpa masalah, karena itu waktu ayah dan ibunya meninggal, dia takut untuk menjalin hubungan yang enggak sesuai dengan ekspetasinya. Dia ngelihat Dana dan Lucy jadi keluarga yang sempurna buat dia, tapi seperti Dana, Finn juga denial karena dia enggak mau ekspetasinya melebur soalnya dia menganggap Dana cuma sebagai co-worker-nya. 

Salah satu hal yang paling aku suka dari seri kedua ini enggak ada hal yang dilebih-lebihkan, terkesan realistis dan grounded karena Dana dan Finn ini sama-sama dewasa dan mereka bukan lagi orang di usia dua puluhan yang masih bingung sama diri mereka. Apalagi karir mereka udah stabil, satu hal yang jadi permasalahan di sini itu dari sisi emosional mereka yang saling tarik-menarik. Di satu sisi mereka mencoba jadi logis dengan keadaan, tapi di sisi lain mereka juga kemakan emosi mereka sendiri.

Kenapa kau Trope-nya office romance?

Hmmm ... karena aku selalu berusaha untuk coba-coba nulis cerita baru. 

Kalau kalian perhatikan, ada lebih banyak kata-kata yang pakai Bahasa Inggris ketimbang VOATTID yang kalimatnya lebih banyak pakai konsep estetika. Waktu nulis, aku udah tahu kalau cerita ini bakal ada Bahasa Inggrisnya karena aku kepingin coba style nulis baru yang agak beda sama seri pertama. Tentunya hal ini bakal berlaku untuk seri ketiga selanjutnya.

Sudah, begitu saja ....

Kalau kalian mau bertanya-tanya tentang karakter-karakter atau dari bukunya secara general, kalian bisa tanya-tanya di komen, I will make sure to check it out.

Terima kasih semuanya sudah terus support aku dari awal, aku bener-bener gabisa berhenti ngucapin terima kasih karena kalian bener-bener membantu aku buat terus nulis dan improve tulisanku.

Sampai jumpa di seri ketiga semuanya!

Dah!!!!!!!!!!!!!!!!!

— Talia :)

Reverie's Project [END]Where stories live. Discover now