2. Finn: Project Rules

730 48 2
                                    

FINN
"Project Rules"

○●○

Meja kantorku nampak terlihat seperti rumah sakit jiwa. Hampir seluruh permukaannya dipoles oleh cat dan keramik warna putih atau beige, meskipun harus aku akui bahwa mereka punya meja yang besar—paling tidak lebih besar dari meja lamaku yang bagian bawahnya sudah keropos dimakan usia.

Ada beberapa barang yang masih tersisa dari manajer lama yang menempati kantor ini, termasuk puluhan kardus yang terselip di belakang lemari dokumen kayu tua yang seharusnya diganti sejak lama. Aku harus mengambilnya satu persatu sebelum membawanya kembali ke dalam gudang kantor.

Aku berjalan ke parkiran, mengambil boks terakhir yang ada di dalam mobil sebelum kembali ke lantai dua. Ada beberapa animator yang jalan-jalan di area studio, membuatku penasaran proyek apa yang sedang mereka kerjakan sekarang. Aku tahu wanita bernama Dana merupakan salah satu manajer penanggung jawabnya. Jadi apa yang sedang ia kerjakan?

Perusahaan ini punya struktur penempatan karyawan yang lebih tertata daripada perusahaan cabang yang dulu aku tinggali. Sebagai contohnya adalah lantai satu digunakan menjadi lantai administrasi, HR, marketing, dan finansial—meskipun mereka masih punya bangunan sisa yang digunakan sebagai perpustakaan dan kafetaria.

Lantai dua merupakan sepenuhnya tanggung jawab Direktur Sanchez. Selain mereka punya studio dan area sendiri, hanya ada satu lorong besar yang membuatku melewati kantor Dana dan Hunter karena area kantor dan karyawan pascaproduksi yang aku arahkan berada di bagian paling belakang.

Lantai tiga merupakan lantai yang digunakan untuk tim legal, media, dan ruang-ruang konferensi besar untuk mengadakan rapat perusahaan.

Lantai empat? Hanya digunakan oleh Pak Hawke sebagai kantor pribadinya. Kabarnya pegawai dan karyawan yang beruntung dapat diajak ke lantai empat untuk menghabiskan waktu bersama di barnya. Aku tidak tahu betapa akuratnya berita tersebut. Tapi kadang Pak Hawke mengundang atasan dari cabang perusahaan di lantai empat untuk rapat bersama sambil minum alkohol dan membahas statistik profit perusahaan.

Tapi semua itu tidak perlu aku pedulikan. Aku hanya ingin segera memulai proyek baruku di perusahaan ini. Semuanya akan dimulai oleh departemen produksi yang terdiri dari aku, Dana Hunt, dan Hunter Morrison. Kami akan berada di bawah tanggung jawab Direktur Sanchez yang kemungkinan besar akan pensiun setelah proyek ini selesai.

Bullseye! Aku dapat menggunakan kemampuanku untuk mendapat perhatian dari direktur. Tapi bagaimana bisa jika sainganku adalah seorang wanita yang tidak menjanjikan, juga seorang pria yang tidak datang di dalam rapat pertama untuk mengemukakan proyeknya?

Aku harap aku mendapatkan surat rekomendasi dari direktur untuk menjadi penerusnya. Aku sangat menginginkan posisi tersebut. Selain waktu jadi lebih efisien, aku lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di rumah daripada harus bolak-balik kantor dan rumah.

Aku menyalakan laptop, memilah dokumen dan hard drive yang berantakkan di atas meja. Aku menatanya satu persatu dengan rapi sebelum menatap kembali mejaku yang kini dipenuhi oleh barang-barangku.

Proyeknya akan dimulai minggu depan, artinya minggu ini paling tidak kami harus segera mengadakan rapat bersama untuk membahas premis awalnya. Aku juga tidak tahu siapa saja karyawan yang akan bekerja denganku. Aku harus keluar dari kantor dan mengenalkan diriku kepada mereka.

Aku yakin Direktur Sanchez sudah mengatakan kepada karyawan bagian pascaproduksi mengenai manajer baru mereka, hanya saja aku belum bertemu dengan mereka secara langsung.

Hari ini merupakan hari pertama aku pindah di sini, sebelumnya aku tidak pernah datang ke lantai ini, hanya ke lantai pertama untuk mengurus administrasi anggaran proyek yang sudah aku buat tahun lalu.

Reverie's Project [END]Where stories live. Discover now