20. Finn: Project Honesty

298 40 6
                                    

FINN
"Project Honesty"

○●○

Desember

Aku dapat membau aroma pohon ek dan lilin aroma hangat. Aku juga dapat membau pohon cemara segar dan makanan hangat dari jahe. Kabarnya semua orang akan berubah gila setiap liburan natal dan akhir baru semakin mendekat.

Saat kecil aku paham kenapa semua orang terobsesi dengan natal, biasanya jika tidak mendapatkan mainan baru, kami bisa berkumpul dengan semua keluarga sambil membicarakan tentang pencapaian kami sepanjang tahun. Satu-satunya acara tahunan yang mana orang-orang tidak dapat beralasan untuk tidak menghabiskan waktu bersama. Kehangatan api unggun, hadiah yang dimasukkan ke dalam kaos kaki berinisial nama, serta timbunan kado hadiah yang terlihat menggiurkan di bawah pohon merupakan hal-hal yang paling kuingat sampai sekarang.

Perayaan tahunan yang membuat diriku hangat di tengah bekunya musim.

Seperti kehangatan di akhir tahun, kami akan disambut kembali oleh perayaan tahun baru, dengan ratusan kembang api menyala di langit malam, dan obsesi menatap jam analog sampai tanggal berubah menuju ke angka satu. Rasanya kami seperti kembali ke masa lalu, semuanya terasa seperti pengulangan dengan perbedaan umur kami yang bertambah tua satu tahun.

Aku, ibu, dan ayah selalu merayakan natal dan tahun bersama, tidak peduli seberapa sibuknya kami, satu hari sebelum natal, kami selalu menghabiskan waktu bersama sampai tahun baru berakhir.

Setelah ayah meninggal, hanya ada aku dan ibu yang merayakan natal. Kadang kami pergi ke Seattle dan menghabiskan waktu di sana sambil bercerita mengenai aktivitas keseharian kami semua. Rasanya lebih mengesankan dan hangat saat semuanya baik-baik saja.

Aku menarik napas, memeluk Dana lebih erat sebelum mengecup keningnya lembut. Selimut tebal yang menutupi kami berdua rasanya belum cukup untuk menghindari cuaca dingin kota Los Angeles hari ini. AC yang ada di kamar sudah aku matikan, tapi jelas kaca jendela kamarku yang beku ikut berpotensi untuk membuat kamarku rasanya sedingin kutub utara.

Tangan Dana mencakar dadaku sebelum ia meringis kecil di dalam tidurnya. Aku juga harus jelaskan bahwa kami menghabiskan malam bersama di dalam kamar untuk mengerjakan proyek animasi perusahaan. Tidak ada libur panjang tahun ini, Pak Hawke menginformasikan kepada semua karyawan bahwa kegiatan kantor akan terus berlanjut sampai tahun baru, tapi Pak Hawke juga menyatakan melalui surat resmi di email bahwa kami akan bekerja di rumah.

Jadi intinya sekarang kami bekerja seharian penuh.

Aku dan Dana beberapa kali mendapat panggilan dari karyawan bahwa mereka harus tetap bekerja di kantor. Alasannya adalah mereka tidak punya komputer dengan kapasitas memumpuni untuk merender animasi dan meng-install perangkat lunak sebagai pengedit gambar.

Sejak kemarin Dana dan Lucy sudah tinggal di rumah ibu. Kami berdua menghabiskan waktu memberi petunjuk kepada bagian keamanan untuk membiarkan karyawan tim kami untuk menggunakan fasilitas kantor, sementara setengah hari lainnya kami menghadap ke Direktur Sanchez untuk menyiapkan presentasi progres sebelum akhir tahun.

Dana dan aku tidur jam tiga pagi.

Sekarang jam sebelas pagi dan rasanya kepalaku seperti tertusuk paku payung yang berkarat. Di lantai ada banyak dokumen milikku dan Dana yang berantakan. Aku sudah menata beberapa dokumen milikku, tapi Dana terlihat tidak peduli dengan sisi meja kerjanya. Laporan yang berantakan dengan kertas basah penuh tumpahan kopi masih ada di lantai.

Dengan malas aku bangun dari kasur sebelum mulai menata dokumen-dokumen milikku ke atas meja. Tidak lupa aku mengambil handuk kotor yang ada di kamar mandi sebelum mengelap noda kopi yang tumpah di atas lantai.

Reverie's Project [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang