Part 35 [After History] : Meet Up

205 32 21
                                    

Ini lebih parah sih. Astaga 4 bulan aku menghilang dari story ini. Maafkan aku wahai suhu-suhuku yang menunggu dengan kelapangan dada seluar samudera. Maapin yak. Ini aku bawain penawar rindu kalian.

Song : Yang Da Ill - The Reason Why

**** H A P P Y - R E A D I N G ****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

**** H A P P Y - R E A D I N G ****

Menginjak siang yang redup di musim semi, Jaejoong mengantar So Eun ke rumah sakit memenuhi jadwal lepas gips. Rumah sakit ASAN. Karena dokter keluarga bertugas di sana. Jika saja ayahnya belum membuat janji dengan dokter Han. Sudah pasti Jaejoong memilih rumah sakit lain.

Mendorong kursi roda dengan So Eun di atasnya menuju ruang kerja dokter atas nama Han Ji Pyeong di lantai dua, Jaejoong bingung selepas membuka pintu. Ruangan itu kosong. Apa dokter Han pergi untuk makan siang? Tapi mereka sudah membuat janji.

Lorong itu lengang, kebanyakan orang berkumpul di dekat kantin. Gedung sebelah. Tidak ada orang yang bisa ia tanyai. Jaejoong menggeser kursi So Eun agak menyingkir dari pintu. Mengutak-atik ponsel mencari id call dokter Han. Panggilannya tidak tersambung. Suara operator di seberang mengatakan nomor yang dia hubungi sedang tidak aktif.

"So Eun-ah, tunggu di sini. Aku akan menanyakan jadwal dokter Han ke meja informasi." So Eun mengangguk singkat. Tak acuh. Belum ingin berinteraksi wajar dengan Jaejoong. Dia masih marah.

Tiga menit berjalan, ia mulai bosan. Lidahnya hambar, menginginkan minuman yang manis dan dingin. Melupakan pesan Jaejoong untuk tetap tinggal, So Eun menjalankan kursi roda mengarah ke ujung bangsal. Jika tidak salah ingat, di lantai ini ada mesin penjual minuman.

Belokan pertama ke kanan, So Eun menemukan mesin itu di sudut lorong. Mencapai setengah jalan, ketika pintu lift di depan sana terbuka dan seorang pria keluar. So Eun membeku. Tidak melihat wajahnya. Hanya punggung dan pundak lebar yang familiar. Pria itu berjalan menjauh darinya.

Kyuhyun?

Mengikuti firasatnya, So Eun melupakan mesin minuman dan fokus membuntuti pria itu. Berpindah kian jauh dari lokasi awal di mana Jaejoong meninggalkannya. Lengannya melemah mulai lelah. Kursi roda itu kehilangan tempo. Semakin lambat. Dia tertinggal.

"Hei..." So Eun masih berusaha. "Cho!" Dia berteriak sesaat sebelum tubuh itu menghilang di belokan. So Eun tak sanggup mengejar. Bahunya kebas, terasa akan lepas kapan saja jika dipaksakan.

Lagi-lagi aku kehilangannya. So Eun bergetar dalam hati. Mengepal kesal.

Tidak berguna. Makinya pada diri sendiri.

"Kau memanggilku?" Suara serak menyusup ke vital pendengaran, membuyarkan pergolakan batinnya.

So Eun mendongak. Pria ini? Kemeja putih berkerah biru. Pria yang dia ikuti dengan putus asa. Lensa cokelat kelam yang ia kenal. Mata yang sama. Tapi...

Found You In JoseonWhere stories live. Discover now