Part 22 : Busted

451 61 27
                                    

Bagaimana kabarnya malam minggu kali ini? Masih liburan, kah? Atau udah pada di rumah aja? Gak masalah. Di rumah aja sambil gua temenin. Kita ambyar bareng-bareng di sini. 

Disarankan bacanya sambil pasang mulmed dari Chai - Oh My Angel dan rasakan pedasnya bawang bombay di chapter ini🙃

Disarankan bacanya sambil pasang mulmed dari Chai - Oh My Angel dan rasakan pedasnya bawang bombay di chapter ini🙃

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

HAPPY READING

***

"Aku tidak bisa melakukannya." Gadis itu menolak cepat. Mengambil langkah mundur ketika Kyuhyun bergerak maju.

"Harus. Jika kau ingin menang."

"Tapi aku tidak ingin melukaimu." So Eun yang panik selalu lupa dengan siapa ia bicara. Intonasi suara yang selalu naik satu tingkat lebih tinggi ketika berdebat dengan Kyuhyun.

"Tidak akan. Aku bisa membaca gerakanmu." Kyuhyun bersikeras. Suara dinginnya terdengar yakin. Sayangnya belum cukup mengambil alih keberanian So Eun untuk menerima perintahnya.

"Aku tidak bisa."

"Musuhmu manusia bukan papan bidik atau pohon. Kau harus membunuh mereka. Seharusnya kau sadari itu sejak awal." Kyuhyun merasa mendapat celah lain untuk merubah keputusan So Eun berpartisipasi.

"Tapi tidak dengan menyerangmu."

"Kalau begitu dengan Won Ill. Kau bisa melakukannya?" So Eun merotasi bola mata ke kanan. Tempat Won Ill berdiri tenang sejak tadi sebagai penonton atas perintah Kyuhyun.

Memandangnya lama, mengenyahkan rasa takut. Akhirnya So Eun mengangguk.

Ini tidak serius. Hanya latihan. Mereka tidak akan saling serang secara berlebihan, bukan?

Salah besar. Won Ill bahkan tidak ingin susah payah menahan diri. So Eun berulang kali dibuat kualahan menangkis serangannya atau saat ia punya kesempatan membalas, Won Ill selalu lebih cepat mengokohkan pertahanan.

So Eun mulai kelelahan. Ia tidak menyangka akan membutuhkan kontrol udara untuk menjaga stabilitas pola pernafasan. Jika lengah di medan perang, semua akan selesai begitu saja. Riwayatnya terancam.

"Beri aku waktu." So Eun mengangkat tangan ke depan. Menghentikan pergerakan Won Ill yang siap menyerang. Ia butuh waktu untuk mengambil nafas.

Kesalahan fatal. So Eun kecolongan. Won Ill memanfaatkan titik lengahnya untuk melayangkan serangan. Jeda waktu yang begitu tipis membantunya menyelamatkan diri namun tidak di detik berikutnya. Won Ill merebut senjatanya.

"Kau curang. Aku meminta waktu istirahat tadi. Kenapa tetap menyerangku?" So Eun menggeram. Bersungut kesal. Protes pada Won Ill yang menatap datar ke arahnya.

"Tidak ada kompromi dalam perang." Setelah menimpali keluhan So Eun dengan suara tanpa gelombang intonasi itu, Won Ill kembali menyerangnya yang tanpa senjata.

Found You In JoseonWhere stories live. Discover now