Part 21 : Love Is Pain

439 61 41
                                    

Selama malam minggu bagi yang merayakan bersama doi atau teman atau yang masih tahap pendekatan. Yang belum keluar dan di rumah aja, gapapa. Aku temenin malam ini bareng tiga cast teruwu kita.

Disarankan bacanya sambil pasang mulmed dari Lee Suhyun - In Your Time.

Disarankan bacanya sambil pasang mulmed dari Lee Suhyun - In Your Time

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Hari berlalu dengan cepat. Bulan purnama berhasil menunjukkan kuasanya terhadap cakrawala pekat. Namun keindahan itu telah menancapkan duri pada ingatan semua orang yang mencemaskan esok lusa.

Mungkin... malam ini menjadi bulan purnama terakhir yang mereka saksikan. Atau masih ada kesempatan lain? Entahlah. Keputusannya ada di medan perang.

Di bawah ketenangan malam yang dikagumi, Sung Yeol duduk berhadapan dengan So Eun. Sedang menyaksikan detik-detik lenyapnya lengan wanita itu sampai kembali ke wujud semula. Pancaran matanya sendu.

Semula mereka hanya ingin melihat bulan purnama. Untuk terakhir kali. Begitu kata So Eun.

Terakhir kalinya di masa ini.

Kemudian peristiwa itu kembali muncul setelah seharian tidak menunjukkan gejala. Ketika lengan So Eun kembali utuh, Sung Yeol menggenggamnya.

"Apa itu sakit?" Sung Yeol lirih. So Eun menggeleng seraya menampilkan senyum wajar.

"Tadi itu mengerikan. Kau tidak harus melihatnya." So Eun merasa tidak enak hati jika ingat raut wajah Sung Yeol yang berubah sedikit pucat. Pria itu jelas menahan nafas saat kedua lengannya lenyap.

"Aku tidak bisa membiarkanmu sendirian. Terlebih setelah tahu jika kau juga akan pergi..." Suaranya pudar menjelang akhir. Terbias angin malam yang berhembus ribut membawa serta kelopak bunga dan daun kering yang menimbun di tanah.

"Cih! Tadi siang kau meninggalkanku demi seekor rusa. Apanya yang tidak bisa membiarkanku sendiri?!" Cibiran keras. Sengaja membelokkan kemudi pembicaraan agar mereka tidak hanyut dalam kesedihan yang mengendap datang.

"Yang tadi itu... anggap saja tidak pernah terjadi." Jawabnya dengan cengiran bocah. Menggaruk pelipis yang tidak gatal sebagai pelarian.

"Kau ingat yang kukatakan malam itu?" Setelah diam lumayan lama, Sung Yeol mengusir pergi kesunyian di antara mereka.

So Eun terlihat berpikir. Malam yang mana?

"Aku memintamu untuk melupakan jeonha." Kata Sung Yeol memberi pencerahan. So Eun tertegun. Merasakan hatinya menghangat juga wajahnya. Ingat pelukan Kyuhyun tadi siang.

Berpelukan di bawah air.

"Kenapa tiba-tiba membahas hal itu?" So Eun menopang wajahnya dengan kedua tangan. Tujuan sebenarnya adalah menutup rona merah di kedua pipi.

Found You In JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang