Part 44 [After History] : Concerns

140 22 8
                                    

Seneng banget bisa menyapa kalian di cerita ini setiap minggu. Kuharap kalian juga merasakan hal yang sama. Anggap saja ini pengganti waktu hiatus panjang tahun lalu. Semoga tetep bisa lancar seperti ini setiap minggu-nya. 

Song : Taeyeon - Time Lapse

Song : Taeyeon - Time Lapse

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Preview Ch. 43 :

Nam Gil ingin menyiksa lebih lama, namun kedatangan beberapa orang yang berjalan mendekati posisi mereka membuatnya menjauh setelah sempat berbisik mengancam untuk diam dan jangan berteriak.

"Jangan berani teriak atau kau akan melihat berita kematian Cho Kyuram besok pagi." Jantungnya seakan ditendang keluar bersama hati yang disayat sembilu di atas luka yang masih basah. Chaeryeon tak berkutik. Suaranya tercekat isak tangis yang susah payah diredam dengan telapak tangan agar tidak menarik perhatian. Matanya yang merah tergenang menatap wajah datar Nam Gil.

"Jangan mengganggunya. Jangan sakiti dia. Hubungan kami sudah berakhir. Dia sudah tidak ada hubungannya lagi denganku." Chaeryeon memohon dalam tangis usai situasi di balik punggungnya kembali lengang. Hanya ada mereka berdua di jalan tersebut.

Tangan yang mencengkeram pakaian Nam Gil, ditepis. "Selama kau menuruti semua keinginanku. Aku tidak akan mengusiknya."

----- C O N C E R N S -----

.

.

"Katakan! Apa yang kau inginkan?" Chaeryeon mencoba bernegosiasi seperti tahun lalu di rumah sakit. Cara ini cukup ampuh menjinakkan.

"Untuk saat ini aku butuh uang." Nam Gil merogoh saku, mengeluarkan secarik kertas dengan coretan angka untuk diberikan pada Chaeryeon. "Kirim lima juta won ke sana. Dan pesankan aku makanan." Permintaannya disanggupi.

Wanita itu mencari dompet di dalam tas setengah terburu-buru, menarik beberapa lembar uang dari sana.

"Pakai ini untuk membeli makan di tempat lain. Aku... akan mengirimkan lima juta won itu malam ini." Setengah mengusir sebab rasanya ia mulai kehilangan daya untuk berdiri dan bicara lebih lama lagi dengan pria ini. Chaeryeon mulai kehilangan reaksi pada kakinya. Jika dilanjutkan, ia berpotensi ambruk kapan saja.

Nam Gil tidak menolak. Terbungkam oleh sejumlah uang tunai yang dilempar padanya. Jumlahnya cukup untuk makan semalam dan bermain judi.

"Rupanya kau cukup kaya dari yang kubayangkan." Pujian tersebut tak membuatnya bangga. "Tapi... aku masih sangat menyayangkan bahwa kau kehilangan pria kaya itu. Aku memintamu menikah dengannya, bukan sebaliknya." Tutur katanya seakan menyalahkan.

"Apa dia selingkuh?" Nam Gil menyeletuk, penasaran.

"Itu bukan urusanmu. Cepat menyingkir dari hadapanku."

Found You In JoseonWhere stories live. Discover now