Ending

365 12 2
                                    

Aqila dan Ervan bernafas lega saat mendengar suara tangisan bayi mereka berdua.

Ervan tersenyum, mengelus rambut Aqila dengan lembut lalu mendaratkan kecupan di kening istrinya.

"Terimakasih, sayang."

"Terimakasih sudah berjuang melahirkan anak kita."

"Kamu hebat."

Ervan terus aja menghujani Aqila dengan kecupannya, dia sangat bahagia. Bahkan tak sadar air matanya sudah mengalir sedari tadi.

Aqila hanya tersenyum membalas ucapan sang suami, dia masih merasa lemas tenaganya sudah terkuras habis.

"Alhamdulillah, anaknya sudah lahir berjenis laki-laki dan sehat. Kita bersihkan dulu ya, Bu, pak."

"Silahkan, sus." Suster tersebut pergi ke ruang pembersihan bayi.

"Anak kita udah lahir sayang."

Ervan menatap Aqila dengan senyum yang sedari tadi tak pudar, dia sungguh terharu kerena sang istri sudah berhasil berjuang melahirkan anaknya.

Bibir pucat Aqila tersenyum menatap suaminya yang sangat bahagia, dia juga terharu ervan terus saja mengucapkan terimakasih karena dia berhasil melahirkan anak mereka.

Dirinya juga sangat bahagia, dia tak menyangka bahwa sekarang dia sudah jadi seorang ibu.

Setelah di periksa Aqila langsung di pindahkan ke ruang rawat viv dan baby boy mereka pun sudah berada di box yang berada di sebelah kanan bragkar.

Saat ini semua keluarga Aqila sedang berkumpul, meraka sibuk memuji baby boy yang baru saja hadir di antara mereka semua.

"Nak, kamu adzanin dulu."

"Iya, Pa." Ervan mengendong anaknya yang masih memejamkan matanya itu dengan hati-hati.

Ervan mendekat dirinya ke arah telinga sang anak lalu mulai mengadzani sang putra.

"Sehat-sehatnya, sayang," ucapnya setelah selesai mengadzani sang putra.

"Kalian udah siapkan nama?" tanya Wahyu.

Ervan dan Aqila saling tatap lalu mereka berdua mengangguk kan kepala.

"Alvaro Rafasya Mahardika."

"Ganteng banget cucu mama, semoga menjadi anak yang Sholeh dan berbakti kepada orang tua," ucap intan sembari menatap cucunya dan di aamiin kan oleh yang lainnya.

"Akhirnya kita gendong cucu Jeung," ucap Intan sembari merangkul pundak Dian.

"Iya, Alhamdulillah."

Semua orang yang berada di ruangan merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena mendapati anggota keluarga baru.

"Kamunberi asi dulu, kami kekuar dulu, " Ucap Dian sembari akan berjalan pergi.

"Kalau belum adaan, minta ayahnya dulu yang nyoba," ucapan intan sukses membuatnya malu sedangkan ervan malah senyum-senyum yang membuatnya curiga.

Setelah orang tua mereka pergi ke luar Aqila duduk dengan dj bantu Ervan.

"Mau aku bantu?" tanya Ervan manaik turun kan alisnya.

Paham apa yang di maksud Ervan, Aqila memukul pelan tangan Ervan dia masih lemas jaid tak bisa memukul kencang.

"Kamu ih! Hus, sana."

Aqula menyusui sang putra, dia tak tahu jika menyusui ternyata cukup menyakitkan. Namun, dia sangat senang melihat sang putra menyusi dengan lahap untuk pertema kalinya.

Aqila menatap Ervan yang sekarang sudah kembali mengendong varo, terlihat sekali pria itu sangat bahagia. Bahkan Ervan terus saja mengajak ngobrol atau pun menceritakan sesuatu, padahal anaknya sedang tidur.

Aqila sangat bahagia rumah tangga mereka semakin lengkap dengan kehadiran sang putra.

Dia tak menyangka pernikahan yang tidak sengaja itu membawanya ke kebahagiaan yang tiada tara.

Dia sangat bersyukur telah di pertemuan dengan sosok pria seperti Ervan dan membangun keluarga yang harmonis bersamanya.

Dia harap kebagian ini akan selalu menyertai rumah tangannya.

~TAMAT~

***

Hai! Hai! Hai!

Masih inget cerita ini?? Pasti udah lupa wkwk

Maaf ya udah berbulan-bulan gak up eh, tiba-tiba up dan langsung end aja, sebenarnya aku udah hampir lupa sama ceritaku ini.

Tapi baru buka wp terus liat cerita ini jadi pengen tamatin sayang soalnya jadi aku tamatin deh hehhe.

Aku mau ngucapin makasih banyak buat kalian yang udah setia baca cerita yang menurutku gj, maklum aku pertama kali buat cerita hehhe.

Makasih udah sabar nungguin aku up yang super-super lama bangetttt

Love you guys 🖤

om, nikah yuk! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang