35-Unconfortable

2.5K 249 15
                                    

Belum tepat pukul tujuh pagi, tetapi dapur kediaman Vihokratana sudah riuh akibat pasangan termuda mereka. Fourth dengan perut besarnya itu terus mengomel pada sang alpha. Suasana hatinya tiba-tiba memburuk.

"Alpha! Ini terlalu asin!"

"Bukan pakai ini!"

"Phi bagaimana, sih?! Katanya bisa memasak!"

"Phi! Ak—Singkirkan itu! Baunya tidak enak!"

Di usia kehamilan yang berada di tiga minggu terakhir perkiraan melahirkan. Fourth terasa semakin menyebalkan, anggap saja begitu. Mau ini dan itu, tidak suka itu dan ini, banyak sekali aturan yang Gemini hampir gila menghadapinya. Di dua bulan terakhir, Fourth berubah menjadi lebih cerewet, semua hal menjadi alasan untuk mengeluh, entah cuaca panas atau pakaiannya yang sempit.

Jika saja Gemini tidak ingat kalau Tay dan Pond menyemangati dan menerima keluhannya, Gemini bisa saja ikut stress dengan omeganya.

Masalah yang terjadi pagi ini adalah Fourth yang mengidam ingin sarapan dengan makanan buatan alphanya. Tetapi setelah sampai di dapur, Fourth malah membuat huru-hara baru.

"Ya sudah, sekarang kau mau apa, sayang? Mau aku buatkan salad buah?" Tawar Gemini cepat-cepat, karena ia harus pergi ke rumah sakit.

Anggukan Fourth menjadi angin segar bagi sang alpha. Dengan cekatan, Gemini mengambil beberapa buah potong dari dalam lemari pendingin dan bahan pelengkap lainnya. Dalam lima menit, Fourth bisa menyantap buah-buahan yang dicampur dengan saus mayo, begitu menyegarkan tenggorokan Fourth.

Gemini melirik jam dinding di dapurnya, lima belas menit sebelum tepat pukul tujuh, Gemini harus bergegas, "Sayang, aku harus ke rumah sakit sekarang, kalian baik-baik di rumah, jika butuh apa-apa jangan sungkan katakan pada grandpa," pesan Gemini seraya mengusap surai omeganya, lalu Fourth memberikan satu kecupan ringan di bibirnya. Pagi ini french kiss rasa mayo.

"Hari ini aku pergi ke kelas yoga dengan grandpa!"

"Baiklah, hati-hati!"

***

Kandungan yang sudah membesar itu membuat Fourth kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari. Apalagi dengan bayi kembar, Fourth merasakan tubuhnya seperti bukan miliknya lagi. Mengalami pelebaran tubuh selama beberapa bulan terakhir, kenaikan berat badan, garis-garis halus di tubuhnya yang muncul, kaki yang membengkak, seringkali membuat omega itu stress. Sebagai omega, Fourth merasa tubuhnya tak enak di pandang, ia lebih suka saat dulu ia masih di universitas, rajin berolahraga dengan sang alpha membuat tubuhnya bagus, bukan seperti sekarang, macam badut beruang, pikirnya.

Mandi tak enak, tidur tak nyenyak, bernapas pun sulit, rasanya semua hal yang Fourth lakukan jadi serba salah. Imbasnya adalah Gemini yang sudah kekurangan tidur selama beberapa waktu karena sibuk meladeni Fourth. Walaupun ada New dan Phuwin, tetapi Fourth hanya mau Gemini saja.

"Nak, biar grandpa antarkan," Pinta New khawatir, "Sebentar lagi mendekati tanggalmu, aku khawatir jika kau pergi sendirian,"

Hari ini adalah hari terakhir Fourth pergi ke kelas yoga, minggu depan Tay sudah mengundang guru privat untuk cucunya berolahraga dengan sang alpha di rumah saja. Itu lebih baik daripada Fourth harus pergi keluar dan berdesakan dengan orang banyak, Fourth jadi stress sendiri.

Pria berusia delapan puluh tahun itu masih segar dan bugar, masih bisa dipercaya untuk menjaga satu omega hamil. New dengan pola hidup sehat sangat berpengaruh pada kesehatan tubuhnya.

Kelas yoga berlangsung selama satu jam lamanya, New menunggui cucunya sambil berkonsultasi dengan ahli di sana seputar teknologi baru tentang ibu dan anak baru lahir.

Fourth sudah selesai dengan kelasnya dan sudah siap bergegas untuk pulang, seorang kurir memberi kabar jika barang-barang untuk anak-anaknya yang ia beli dengan alphanya tempo hari itu sudah diantarkan. Raut sumringah yang segar menghiasi wajah Fourth, omega itu selalu merasa bugar setelah berolahraga.

"Grandpa, ayo pulang!"

Dengan sigap, New menggandeng cucunya hati-hati, berjaga takut Fourth kehilangan keseimbangannya karena perut yang lumayan berat. Dua bayi sedang tumbuh di sana.

Sampai di rumah, Fourth langsung duduk di sofa ruang tengah dengan nyaman, kakinya sudah lelah tak kuasa berjalan lagi ke kamarnya. Omega itu terengah padahal baru berjalan sebentar, tetapi perutnya benar-benar sesak, dan terasa berat. Menurut dari pandangan New dan perasaan Fourth sendiri, perutnya sudah condong ke bawah, terkadang membuat alphanya juga was-was.

"Grandpa, kakiku sakit..." Fourth mengeluh, merasakan kakinya yang membengkak, rasanya benar-benar tidak nyaman.

New segera meminta pelayan di rumahnya untuk membawakan air hangat untuk merendam kaki Fourth sambil di pijat. Omega itu kewalahan.

Tak lama, seorang pelayan kembali dengan air hangat dan handuk kecil, lalu mulai memijat kaki Fourth. Sementara New membaui hidung Fourth dengan aromaterapi. Kombinasi dua hal tersebut membuat Fourth tak bisa menahan kantuknya, ia lupa dengan agenda membenahi pakaian anak-anaknya itu. Dalam beberapa saat Fourth terlelap nyaman.

"Deen, cukup memijatnya, sekarang ambilkan selimut dan bantal Fourth di kamarnya, biarkan Fourth tidur di sini saja," Titah New lalu bergumam sendiri, "Cucuku kelelahan,"

***

Fourth membuka matanya perlahan, tubuhnya tak nyaman karena tidur di tempat yang sempit. Kemudian ia tersadar jika ia tertidur di luar kamar, dan ia berterima kasih untuk siapapun yang mengganjal perutnya dengan bantal sekarang, jika tidak maka pinggangnya akan lebih sakit.

Elusan di kening Fourth membuat omega itu mendongak, yang ia dapat adalah senyuman Gemini yang nampak sangat lelah, "Omegaku sudah bangun, maaf aku tidak kuat memindahkanmu ke kamar, aku takut kita akan jatuh karena aku baru pulang kerja,"

Omega itu mendudukan dirinya perlahan lalu tersenyum, "Tidak apa-apa, aku mengerti. Kau mau minum? Aku buatkan teh, atau susu–"

"Tidak perlu, papa dan ayah sedang di luar kota, lalu grandpa menemani kakek menghadiri pesta pernikahan koleganya. Mau pergi keluar untuk makan malam? Sudah lama kita tidak pergi," Tawar Gemini lembut, matanya memohon, "Aku hanya rindu pergi berdua denganmu,"

Fourth menimbang, ia sedang tidak ingin kemana-mana karena malas, apalagi sekarang sudah sore, Fourth tidak mau mandi dua kali karena keluar rumah, "Phi, bagaimana dengan makan malam romantis di taman grandpa? Aku yang akan memasak!" Fourth mencoba bernegosiasi.

"Eum... baiklah, aku akan menyiapkan tempatnya,"

Lagi-lagi harus mengalah, jika nanti kalian lahir, jangan harap daddy akan membiarkan kalian bersama ayah kalian! Lihat saja!–Batin Gemini cemburu pada kedua bayinya yang masih di kandung Fourth. Belum lahir saja, kembarnya sudah merebut perhatian Fourthya, tidak bisa di biarkan.















Bersambung! Yang nungguin epilognya Rahsa, sabar dulu yah, Vee nya belum mood😭

Rundung [GeminiFourth]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz