33-Tak Sempurna

2.4K 253 16
                                    

"Tarik nafas perlahan...hembuskan,"

Sudah satu bulan Fourth mengikuti kelas meditasi bersama Love yang tinggal menghitung minggu untuk menyambut kelahiran bayi kecilnya. Karena Gemini melihat omeganya yang mati kutu kebosanan di rumah, akhirnya Gemini menawarkan beberapa kegiatan yang bisa Fourth ikuti.

Di generasi sebelumnya, kehamilan omega pria masih jarang, tetapi di generasi Fourth, omega pria sudah banyak lahir meskipun sekarang rata-rata usianya belum mencapai dua puluh lima tahun. Kebanyakan masih mengenyam pendidikan di universitas, teman-temannya saja banyak yang masih belum menikah. Saat perutnya belum terlalu nampak membesar, Fourth masih berani pergi ke tempat umum. Namun akhir-akhir ini Fourth merasa perutnya sudah nampak menyembul sehingga omega manis itu tidak percaya diri untuk berada di ruang umum.

Beruntung ada Love yang dengan senang hati mengajak Fourth pergi bermeditasi bersamanya. Kandungan Love yang sudah tua itu mengharuskan Milk ikut beberapa kali dalam pertemuan. Jujur saja membuat Fourth iri, karena Gemini belum menemukan waktu yang luang untuk menemaninya.

"n'Love, n'Fourth, ayo ikut pergi ke spa bersama kami!" Ajak salah satu anggota kelas meditasi ketika kegiatan sudah berakhir.

Fourth menatap Love ragu, omega wanita itu nampak bersemangat, "Ayo Fourth! Kita pergi ke spa!"

Namun Fourth menggeleng pelan, "Phi saja yang pergi, aku ingin pulang," tolaknya lembut. Melihat Fourth yang nampak menolak itu, akhirnya salah satu omega pria yang juga mengikuti kelas itu merangkul Fourth, "Tak apa, ikutlah saja, kita juga omega, siapa yang bilang spa hanya untuk wanita?"

Dua orang lainnya yang mengajak Love dan Fourth itu mengangguki ujaran omega pria tersebut, "Book benar, nong! Ikutlah saja bersama kami!" Timpal salah satunya, "Kita harus mendekatkan diri, kalau Love sudah melahirkan, kau tidak akan sendirian lagi,"

Akhirnya, Fourth harus mengabari sang alpha jika ia pulang terlambat karena pergi bersama teman-teman barunya.

***

Ternyata tidak buruk juga. Fourth merasakan pikirannya menjadi jernih dan rileks ketika penciumannya dimanjakan oleh aromaterapi yang menenangkan. Kepalanya di pijat lembut membuatnya terlelap nyaman. Semenjak hamil, Fourth tidak pernah merasa setenang ini sebelumnya.

Sementara Love berada di ruangan lain bersama omega wanita lainnya, Fourth dengan Book berdua sedang menikmati kursi pijat dengan tambahan cuci rambut yang merilekskan pikiran.

"Berapa usia kandunganmu, Fourth?" Tanya Book basa-basi.

Fourth yang terpejam menikmati pijatan di kepalanya itu menoleh, "Eum... sekitar dua puluh dua minggu*,"

*Dua puluh dua minggu = Sekitar 5 bulan

Mata Book membola, "Aku tidak mengira jika baru dua puluh dua minggu?" Ujar Book terheran lalu mengamati bump Fourth, "Aku pikir sudah dua puluh tujuh, atau dua puluh sembilan,"

"Bayiku kembar," Fourth menjawab lalu tersenyum mengusap perutnya yang membuncit, merasakan ikatan yang perlahan tercipta diantara ia dan bayi kembarnya.

Fourth begitu menikmati kegiatan hari ini bersama orang-orang baru, berbicara banyak hal dan bertukar pikiran membuat Fourth nampak segar dan lebih ceria. Saat Gemini menjemput pun, alpha itu mengamati jika omeganya tak berhenti tersenyum sampai mereka tiba di rumah.

Hari ini Gemini belajar satu hal lagi, Fourth membutuhkan kegiatan agar ia tidak suntuk di rumah. Berkegiatan memberikan energi positif untuk Fourth dan bayi-bayi mereka.

"Kau senang hari ini?"

Fourth mengangguk senang, senyumnya secerah matahari walaupun sekarang sudah malam, "Rasanya seperti kembali hidup, banyak hal baik yang aku rasakan hari ini," Ujar Fourth berceloteh, "Terima kasih, alpha! Kau selalu tahu apa yang aku inginkan,"

Hanya dengan ucapan terima kasih yang sederhana dari omeganya, entah mengapa Gemini merasa begitu senang, "Fourth, jika kau kekurangan sesuatu, atau aku melakukan kesalahan, tolong katakan padaku agar aku bisa memperbaikinya,"

"Alpha," Fourth tersenyum simpul, menggenggam tangan sang alpha yang berada di perut buncitnya. Omega manis itu tahu jika alphanya selalu ingin menjadi sempurna di depan semua orang, bahkan omeganya sendiri.

Tanpa Gemini sadari, terkadang sikapnya yang ingin terlihat sempurna itu membuat dirinya berada dalam kesulitan. Tangan hangat Fourth menepuk-nepuk punggung tangan alphanya, suasana malam di kamar yang redup hanya tersorot sinar bulan itu terasa begitu romantis. Fourth menenangkan alpha yang mendekapnya hagat itu. Pelukan dari belakang adalah kesukaan Fourth akhir-akhir ini.

Sedangkan Gemini ikut diam menunggu omeganya berbicara, kalut dalam pikirnya sendiri mencari kesalahan yang ia lakukan.

Fourth tiba-tiba mengecup tangan sang alpha lembut, kemudian kepalnya bersandar nyaman di dada Gemini, "Tadi aku mengobrol dengan phi-phi di kelas meditasi, hanya aku dan p'Book yang berada pada kehamilan pertama. Mereka semua bilang pada kami, kalau kita tak perlu takut salah atau harus selalu menjadi sempurna di depan anak-anak kita nanti, karena bagaimanapun kita juga manusia, tak luput dari salah dan tidak sempurna,"

Gemini tak membantah apapun, ia masih setia mendengarkan ujaran sang omega. Fourth mendusalkan sisi samping wajahnya pada dada Gemini, "Kita baru pertama kali menjadi orang tua, ini akan sulit jika kita terus berpikir apa yang salah dan benar untuk anak-anak kita. Tetapi jika kita memberikan kasih sayang kepada anak-anak kita nanti, setidaknya itu tidak membuatmu tertekan karena kau selalu merasa kurang,"

"Alpha, kau boleh mengeluh di depanku, boleh merasa sedih, menangis pun silahkan. Aku tidak keberatan jika kau mengeluh sekali saja, justru aku merasa khawatir kalau kau selalu menuruti apa kemauanku dan meladeni segala rengekanku yang menyebalkan,"  Omega itu menjeda, meraih wajah sang alpha lalu mencumbunya lamat-lamat sampai dua sejoli itu kehabisan nafas.

Gemini yang diam itu tiba-tiba menangis, menumpahkan segala kesedihannya di depan omeganya ini. Terisak sesekali menandakan Gemini sudah menahan semuanya sendirian. Meraung dan merengek pada sang omega yang lega karena akhirnya Gemini menumpahkan emosinya.

Setelahnya, Gemini juga merasa lega luar biasa karena bisa mengeluarkan segala keluh kesahnya selama ini.












Bersambung

Rundung [GeminiFourth]Where stories live. Discover now