24-Not Over Yet

2.7K 317 26
                                    

Tanpa bertele-tele lagi, dalam dua hari dengan segala bukti yang sudah jelas, ketiga tersangka keluarga Chanok itu diputuskan mendekam di penjara seumur hidup. Pujian dan ucapan terima kasih Fourth dapatkan dari semua orang di asramanya. Terutama omega dari fakultas ekonomi tahun pertama, sebagian dari mereka yang berparas cantik adalah korban pemerkosaan dari anaknya Supparoj, ayahnya Lyn yang menjabat sebagai Rektor di universitas.

"p'Fourth, kami sangat berterima kasih! Karena kau dan p'Gemini, kami bisa melanjutkan pendidikan kami tanpa rasa takut," Seorang adik tingkat memberikan satu buket bunga, dan satu orang yang lainnya memberikan satu buah kotak dengan ukuran sedang untuk Fourth.

Fourth tersenyum simpul, "Ini sudah menjadi tugasku, dan tanpa pengakuan dan bantuan kalian, aku tidak bisa melewati ini semua, seharusnya aku yang berterima kasih,"

Hari pertamanya kembali ke Allaxe setelah menikmati liburan yang damai dengan alpha dan keluarganya, banyak adik tingkatnya yang menyambut Fourth di Allaxe, omega yang sudah berada di tahun terakhir perkuliahannya itu sedikit terharu dengan sambutan teman-teman dan adik tingkatnya di asrama omega.

Disambut sebegitu hangatnya oleh semua orang, Fourth merasa kerja kerasnya sudah dibayar tuntas, sehingga omega tersebut bisa menyelesaikan pendidikannya dengan tenang.

1 Tahun kemudian...

Satu buah buket uang berbentuk bunga yang dipesan khusus itu sudah berada di genggaman Gemini. Dokter muda itu begitu semangat karena hari ini adalah hari dimana tunangannya telah berhasil menyelesaikan pendidikannya. Gemini tidak datang sendiri, melainkan kedua orang tuanya dan ayah Fourth, ini adalah hari baik untuk semua orang.

Auditorium kini sudah ramai, acara akan di mulai beberapa saat lagi, Tuan Jirochtikul meminta Gemini menemaninya masuk ke dalam auditorium untuk menghadiri prosesi wisuda Fourth.

"Joong ada operasi pagi ini, dia tidak bisa datang tepat waktu, Gemini gantikanlah dia," Pinta tuan Jirochtikul.

Gemini memandang ragu kedua orang tuanya, Phuwin mengangguk, "Masuklah, kami menunggumu di sini," Ujar Pond menyuruh putranya mengekor tuan Jirochtikul masuk ke dalam auditorium.

Ruangan yang luas dan penuh sesak itu membuat Gemini harus berusaha keras untuk mencari omega kecilnya. Diantara para peserta wisuda, sangat sulit karena mereka semua berpakaian sama, akhirnya Gemini mengalah dan ikut duduk di sebelah calon mertuanya.

Prosesi wisuda berlangsung hikmat, semua calon dokter di auditorium yang berhasil menyelesaikan pendidikan mereka dipanggil satu-satu, sampai akhirnya nama Fourth di panggil. Mata kedua alpha kesayangan Fourth itu menetapkan atensi mereka pada seseorang yang berjalan di depan.

Gemini tak bisa mengatupkan bibirnya ketika sang omega terlihat di mata, Fourth begitu menawan, belum lagi dengan pengumuman bahwa Fourth mendapat nilai tertinggi di fakultasnya dan juga program studinya.

Tepuk tangan riuh memenuhi gendang telinga Gemini, semua orang begitu bangga dengan pencapaian omeganya itu.

"Fourth bukan hanya beruntung, dia di berkahi," Gemini menoleh ke kanan, mertuanya sedang mendengarkan seseorang di sebelahnya, "Prestasi dan pencapaiannya membuat semua orang bangga, apalagi ia mendapat jodoh seperti nak Gemini, perpaduan yang luar biasa," Puji orang tersebut.

Mendengarnya, Gemini tidak bisa menahan senyumnya, alpha itu tersipu.

***

Fourth berjalan cepat mencari keluarganya, kepalanya menengok kesana kemari mencari, hingga ia menemukan Gemini, Fourth sedikit berlari dan mendekap sang alpha.

"Kau hebat! Aku bangga padamu!" Gemini membalas pelukan omeganya, berbagi euforia kebahagiaan di siang yang teduh ini. Fourth tidak pernah melunturkan senyumnya hari ini. Pendidikannya telah selesai, dan satu lagi tujuan hidupnya telah tercapai.

Phuwin dan Pond serta tuan Jirochtikul menghampiri sepasang alpha-omega tersebut, "Selamat, Fourth! Akhirnya perjuanganmu selesai juga," Ucap Phuwin lalu memberikan hadiah kecil atas namanya dan Pond.

"Semoga kau menjadi dokter yang baik di masa depan," timpal Pond.

Tuang Jirochtikul membuka tangannya, meminta Fourth masuk kedalam pelukannya, "Anakku hebat, aku bangga!" Tubuh kecil Fourth tenggelam di dalam dekapan tubuh besar sang ayah, keduanya tertawa.

Di antara udara bahagia itu, Gemini justru gelisah setengah mati, di tanganny telah tergenggam sebuah kotak yang akan merubah hidupnya. Hatinya sudah berkali-kali menyuruh Gemini bergerak sekarang juga, namun otaknya menyuruh untuk menunggu Joong datang.

"Maaf semuanya, aku terlambat!" Masih dengan pakaian kerjanya, Joong terengah karena berlari, dengan sebuah tas kertas sebagai kado untuk sang adik, "Selamat adik kecilku! Akhirnya aku bisa merekrut dirimu sebagai asistenku,"

Semua orang di sana tertawa, Fourth beralih memeluk sang kakak, "Aku pikir phi tidak datang,"

Joong mengusak kepala adiknya, "Untuk nongku tersayang, aku bahkan rela menyelam samudra,"

"Eum...Fourth,"

Yang di panggil menoleh, melepaskan pelukannya dengan sang kakak, sementara para orang tua dan Joong mulai paham apa yang akan dilakukan Gemini sekarang.

Alpha itu menarik napas dalam, dan menghembuskannya lembut, "Maafkan aku, karena pertemuan pertama kita kurang berkesan, dan caraku memintamu menjadi omegaku juga kurang baik," Gemini membuka kata-katanya.

"Fourth, kau adalah satu-satunya orang yang tidak melihatku di saat semua orang ingin berada di sekitarku. Aku bisa meminang omega manapun yang aku mau, tetapi entah kenapa, aku memilih untuk berjuang mendapatkan kepercayaanmu," kali ini Fourth membiarkan jiwa omeganya luluh terhadap Gemini yang sekarang berlutut di depannya.

Aksi yang Gemini lakukan itu membuat semua orang di sekitarnya ikut menaruh minat pada sepasang alpha-omega tersebut karena mereka sekarang berada di tempat umum.

Kotak yang Gemini bawa dibuka, menampakkan sebuah gelang silver berbandul bunga matahari yang terpahat indah, "Aku sudah menunggu hari ini sejak awal kita bertemu, " Gemini menghela nafas lembut, "Fourth, izinkan aku berlaku baik hari ini, menikahlah denganku, ya?"

Suasana menjadi riuh, menggoda pasagan dokter tersebut. Dan menjadi semakin riuh ketika Fourth mengangguk, "Iya, aku mau!"

Pria yang lebih tua kemudian bangkit dan memeluk omeganya, keduanya berpelukan erat seakan tidak ada lagi hari esok. Dengan iringan tepuk tangan dan sorak sorai di halaman auditorium,  suasana begitu hangat dan kekeluargaan.











Bersambung, cie nikah cieee

Rundung [GeminiFourth]Where stories live. Discover now