08-Pendekatan

4.1K 432 9
                                    

Kediaman Vihokratana begitu asri, berkat kesukaan omega tertua di rumah mereka, taman depan dan belakang dipenuhi tanaman hijau. Seperti dinarasikan dalam dongeng. Gemini mengajak omeganya berbicara berdua di taman belakang.

Dengan angin sepoi-sepoi malam hari menyapa permukaan kulit sepasang alpha-omega tersebut, Fourth menunggu Gemini membuka suaranya setelah beberapa saat terdiam.

"Fourth, ayahku sudah mengirimkan lamaranku pada keluargamu," Fourth hanya mengangguk kecil, "p'Joong, kakakku, sudah memberitahuku tentang itu,"

"Jadi..."

"Jadi?" Beo Fourth.

Gemini menarik napas dalam, lalu menghembuskannya kasar, "Mau kan kau menikah denganku?"

Langkah kaki sosok yang lebih pendek itu terhenti, ajakan alpha di sampingnya terlalu mendadak, "Tapi kita baru berbicara dua minggu yang lalu,"

"Di klub?"

Fourth menggeleng, "Kau terus diam dan hanya menjawab pertanyaanku sekenanya, itu tidak dihitung," ujarnya lalu kembali berjalan menyusuri taman milik grandpanya Gemini.

Alpha itu menghela nafas, "Baiklah, bagaimana kalau kita pendekatan dulu?"

"Pendekatan...bagaimana?"

"Seperti... aku mengantarmu ke kelas setiap hari, makan siang bersama, menghabiskan waktu berdua, yah... seperti itu," Jelas Gemini gugup, entah kenapa rasanya seperti ia tertekan oleh omega di sampingnya.

Sedangkan yang lebih muda menatap Gemini tanpa minat, seperti tak ada harapan bagi Gemini untuk bisa mendekatinya.

Gemini memutar otak, "Ah! Besok aku ada latihan berkuda untuk kompetisi, ikutlah denganku, ya!"

"Baiklah,"

***

Sepertinya Fourth memang seorang omega yang sulit di dekati, bahkan sampai sekarang Gemini tidak diizinkan Fourth menunggang kuda bersama. Fourth memang datang menemani Gemini berlatih, tetapi Fourth tidak mengizinkan Gemini menyentuhnya seujung kuku pun.

Fourth ditawari untuk belajar menunggang kuda atau menunggang kuda bersama Gemini di atas satu kuda yang sama, tentu saja Fourth lebih memilih opsi pertama. Omega muda itu tidak terlalu menyukai skinship dengan orang lain.

"Bagaimana aku?" Tanya Gemini meminta komentar sang omega setelah menyelesaikan satu putaran.

Omega di depannya mengangguk, tatapannya masih datar pada Gemini, "Aku tak tahu harus berkomentar bagaimana karena aku tak paham bagaimana yang benar," Komentar Fourth, "Tanya saja pada pelatihmu,"

Sabar, Gemini, papa bilang kalau Fourth sulit didekati-batin Gemini menyemangati.

***

Bagi Gemini, ia bisa memilih siapapun untuk menjadi omeganya tanpa harus ia berusaha. Melihat banyak orang yang menyukainya, tapi entah kenapa pangeran Allaxe tersebut justru jatuh hati pada Fourth. Terkejar, tapi rasanya mustahil untuk tergapai.

Dinding yang membatasi rasanya terlalu tinggi dan tebal. Mungkin jika hanya terlalu tinggi, Gemini bisa menggunakan tangga untuk melewatinya. Lupakan.

"Fourth, aku dengar kau sedang mencari tutor?" Tanya Gemini saat keduanya tengah makan es kelapa setelah berkuda pagi menjelang siang tadi.

Yang lebih muda mengangguk, "Iya, aku kesulitan dengan semua materinya, karena aku belum terlalu pandai berbahasa inggris,"

"Jadi, kau butuh tutor bahasa inggris?"

Fourth menggeleng, "Tidak, aku mengambil kursus online bahasa Inggris, aku butuh tutor di mata kuliah Anatomi, terlalu banyak istilah asing," Tanpa sadar Fourth mengeluh, memajukan bibirnya sesenti, membuat alpha di depannya terkekeh gemas.

Gemini menyodorkan sendok berisi daging kelapanya pada Fourth, "Makanlah," Dengan ragu, Fourth membuka mulutnya dan menerima suapan dari sang alpha, "Besok di gazebo dekat taman Allaxe, aku akan mengajarimu tentang kesulitanmu di kelas,"

Fourth membuka mulutnya dan Gemini menyuapkannya lagi sesendok daging kelapa, padahal niatnya ingin berprotes, "Aku tidak menerima penolakan, anggap saja besok bagian dari pendekatan kita,"

Akhirnya mau tidak mau Fourth mengngguk, "Besok aku ada kelas sampai jam tiga sore, setelah itu aku bisa menemuimu,"

***

Mungkin usaha Gemini belum maksimal, tatapan Fourth padanya masih sama seperti tatapan Fourth untuk teman-temannya. Gemini masih nampak menjengkelkan dimata omega manis tersebut. Tetapi setidaknya Fourth sudah tidak sinis kepadanya lagi.

Kegiatan Gemini bertambah satu selain melatih adik tingkatnya untuk bulan dan bintang uni, yaitu mengajari omega manisnya seminggu sekali. Kemudian membawa Fourth ke setiap tempat latihan berkudanya. Hanya untuk sekedar menonton Gemini berlatih, Fourth mengatakan ia suka di arena berkuda, jadi sekaligus mengajari Fourth menunggang.

"Kau memberi makan ego alpha, Fourth," Komentar Ford yang beberapa minggu ini mengamati kedekatan pangeran Allaxe itu dengan teman sekamarnya.

Sedangkan Fourth hanya mengendikkan bahunya acuh, "Siapa peduli? Mungkin dengan p'Gemini yang berusaha keras mendapatkan perhatianku, dia akan sadar betapa berharganya aku di mata ayah dan p'Joong," papar Fourth, "Dan dia tak akan pernah berani berbuat macam-macam kepadaku karena usahanya selama ini akan sia-sia,"

"Itu baru temanku," Celetuk Ford bangga, kemudian keduanya tertawa sambil melanjutkan perjalanan mereka ke lapangan berkuda. Hari ini Gemini meminta Fourth datang lagi untuk melihat Gemini berlatih dalam rangka persiapan kompetisi yang akan diselenggarakan semester depan.

Fourth mengajak Ford karena ia malas berjalan sendirian. Atau lebih tepatnya sedang malas berinteraksi dengan Gemini karena alpha itu membuatnya menunggu lagi selama dua jam di perpustakaan tanpa kabar, dua hari yang lalu untuk janji belajar bersama.

Ford berdecak kagum, "Aku tak tahu kau yang beruntung atau p'Gemini, kalian sama-sama luar biasa!" Gumam Ford, matanya tidak lepas dari seseorang yang tengah menunggang kuda di lapangan sana, "Dia sangat tampan!"

"Jaga pandanganmu!" Peringat Fourth sinis.

Ford tersenyum seraya menyenggol lengan sahabatnya, "Setelah menginap satu malam di rumahnya, kau mulai possesif, huh?!" Sindirnya senang. Akhirnya Fourth memperlihatkan kepemilikannya terhadap Gemini.

"Aku tidak!"

Bohong, wajah Fourth menjadi seperti udang rebus, merah padam karena godaan sang sahabat, terlebih lagi saat Gemini terlihat datang mendekat, "Aku pikir kau tidak datang,"

Fourth meraih handuk kecil di tangan Gemini, lalu mengusap keringat di leher dan sekitar wajah yang lebih tua,  "Aku bukan orang yang suka ingkar janji," Ketus Fourth sambil terus fokus mengeringkan wajah si alpha yang tersenyum salah tingkah. Ini pertama kali Fourth memperhatikannya, mungkinkah penantiannya segera berakhir?

Dan Ford kini menjadi nyamuk, omega tersebut memiih pergi dari sana, "Tadi katanya merajuk, sekarang lihat siapa yang begitu menempel pada alphanya?" Gerutu Ford sebelum benar-benar pergi, "Aku menunggu di kantin depan," Pamitnya pada Fourth.

Sindiran Ford tak dipedulikan muda-muda tersebut. Fourth sibuk mengalihkan pikirannya agar tidak salah tingkah di depan alpha muda tersebut. Sedangkan Gemini sibuk tersenyum menikmati momen sedekat ini dengan dambaan hatinya. Jika bisa, Gemini ingin merengkuh pinggang yang lebih muda, namun alpha itu sadar jika Fourth belum miliknya seutuhnya, Gemini tidak bisa melakukan lebih pada Fourth.

"Sudah, sana ganti baju!" Titah Fourth seraya mengembalikan handuk pada sang pemilik, "Sebentar lagi malam, jadi aku harus bergegas,"

Gemini mengangguk pasrah, ia harus mengeluh kenapa jadwal latihan berkudanya selesai menjelang jam keluar asrama habis, waktu kebersamaan dengan omeganya itu terkikis banyak.

Sebelum pergi, Fourth nampak ragu ingin mengatakan sesuatu, kepalanya terus menunduk, memperhatikan ujung sepatunya yang nampak lebih menarik, "Ada yang ingin kau katakan?" Gemini mencoba memancing omega di depannya.

"Eum...semangat untuk besok! Walaupun kau hanya mengawasi kontestan dari fakultas kita, semoga besok lancar!"

Omega kecil itu langsung bergegas meninggalkan Gemini yang sepertinya tengah membeku. Kalimat penyemangat dari Fourth sangat berharga untuknya, energinya kembali penuh meskipun hari mulai gelap.










Bersambung

Rundung [GeminiFourth]Where stories live. Discover now