16-Safe Place

3.9K 387 6
                                    

Rasanya lebih buruk daripada sebelum Fourth mengenal Gemini. Fourth omega lebih tenang di saat orang-orang tidak mengenalnya sebagai calon menantu Vihokratana. Menjadi omeganya Gemini adalah impian semua omega, tetapi mereka tidak tahu, apa bahaya yang mengincar di dalamnya.

Saat Gemini ada di sekitarnya, Fourth benar merasa aman. Tetapi saat alphanya pergi, jiwa omega Fourth gelisah setengah mati. Mimpi buruk yang sudah tidak pernah datang ketika Fourth menerima semua kenyamanan dari alphanya, kini mimpi buruk itu datang lagi. Tetapi dua kali lebih buruk, karena tak hanya tentang ibu dan sang kakak, tetapi dirinya sendiri.

"Fourth! Bangun!"

Por dan Ford panik, teman mereka berteriak kesakitan dalam tidurnya, kedengarannya memilukan. Sudah setengah gelas air yang Por percikkan untuk membuat Fourth membuka matanya. Namun nihil, omega yang biasanya bangun hanya dengan panggilan nama, sekarang Fourth harus dipercikkan air, bahkan belum bisa membuat omega itu membuka matanya.

Tengah malam kedua kembar itu dilanda kepanikan, Fourth tak kunjung terbangun dan terus merintih. Tubuhnya meringkuk seperti bayi di dalam kandungan. Por memutar otak, mencari akal agar temannya terbangun.

Pandangan Por tertuju pada lemari Fourth. Biasanya omega yang sudah mempunyai alpha akan menyimpan setidaknya satu potong pakaian alphanya. Untuk berjaga jika dalam keadaan darurat begini.

"Pakai ini! Aroma alphanya sangat kuat, semoga dia tenang," Titah Por seraya menyelimuti Fourth dengan jaket milik Gemini. Por dapat mengetahui feromon Gemini dengan cepat karena feromon vanila Fourth tercampur kuat dengan feromon Citrus milik sang alpha. Sebagai teman satu kamar, Por bisa mengenali feromon temannya dengan baik, "Setidaknya jika dia tidak bangun, Fourth harus tenang dengan balutan feromon alphanya," gumam Por melihat temannya khawatir.

Seperti dugaan Por, setelah jaket Gemini menyelimuti tubuh Fourth, rintihan omega tersebut langsung berhenti, tubuhnya masih gemetaran tetapi sudah lebih baik. Fourth kembali terlelap tenang.

"Phi, sudah satu bulan sejak dia kembali ke asrama setelah libur semester, aku tidak melihat dia hidup dengan tenang di sini," Adu Ford mengkhawatirkan temannya, "Dia seperti mayat hidup,"

Sedangkan Por menghela napas, "Sebenarnya ini normal, karena alphanya sedang jauh, aku juga seperti dirinya saat Tiw jauh dariku," Papar Por, ia mengusap bahu Fourth lembut, "Tetapi jika keadaannya seperti Fourth, aku tidak yakin semuanya baik-baik saja,"

"p'Por, haruskah kita melapor pada paman Phuwin?"

***

Entah ada maksud apa, Joong tiba-tiba mengajak Gemini makan siang bersama di luar rumah sakit. Biasanya Joong bergabung dengan teman-temannya atau pergi sendiri.

"Bagaimana kabarmu? Lima bulan di sini, kau nampak lebih kurus daripada pertama kali datang," Joong berbasa-basi, tidak dipungkiri berat badan Gemini turun beberapa kilo sejak ia tinggal jauh dari omeganya.

Gemini tersenyum simpul, "Seperti yang phi lihat, tinggal berjauhan dengan omegaku membuat nafsu makanku berkurang,"

Bukan bualan semata, di ruang makan asrama, Gemini dan Fourth sengaja duduk di dekat pembatas kaca saat makan, tujuannya agar mereka bisa melihat satu sama lain meskipun terhalang pembatas kaca. Dan saat makan siang, Gemini dan Fourth sering meninggalkan teman-temannya untuk makan berdua di kantin fakultas.

"Phi tumben mengajakku makan bersama? Biasanya kau makan di dapur rumah sakit," Tanya Gemini heran.

Joong menelan air putihnya sedikit untuk melicinkan tenggorokannya, "Kapan kau kembali ke Bangkok?"

"Hari ini hari terakhirku di rumah sakit, sekitar minggu depan aku akan kembali ke Bangkok, kenapa phi?" Melihat yang lebih tua menghela napas lega, Gemini heran dengan Joong.

"Kau sudah tahu tentang tuan Supparoj?" Gemini mengangguk sambil menyuapkan makanannya. Kemudian yang lebih tua mengirimkan sesuatu pada ponsel Gemini, "Setelah kau kembali ke Bangkok, ajak Fourth dan tuan New ke alamat ini,"

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel yang lebih muda, satu alamat yang Joong maksud, "Pergilah ke sana, jangan katakan apapun, biarkan Tuan New dan Fourth menjelaskan semuanya,"

Minggu depan

Yang paling menunggu kepulangan Gemini adalah Fourth. Omega yang sudah melakukan ikatan batin dengan sang alpha itu merasa suasana hatinya baik. Mendengar alphanya akan pulang dari Chiangmai, senyum lima jari khas Fourth tidak hilang sepanjang minggu.

"Ngomong-ngomong, p'Dunk sudah menunggumu di depan, jika kau masih asyik membenahi pakaianmu saja, maka p'Gemini akan terlalu lama menunggu jemputannya di bandara,"

Mendengar celotehan Ford, omeganya Gemini itu bergegas meraih tas dan sebuah rangkaian bunga yang telah ia kerjakan satu bulan penuh, "Ford, aku mencintaimu!"

"Ya, terserah," Gumam Ford acuh.

Fourth berjalan riang menuju ruang tunggu tamu, menyapa setiap adik dan kakak tingkat yang berpapasan dengannya, dengan senyum secerah cuaca Bangkok siang ini. Bahkan Dunk juga tertawa dengan tingkah omega tetangganya itu.

"Hm...kau wangi sekali! Apa heatmu akan datang? Biar ku pesankan kamar untukmu dan Gemini nanti di hotel dekat bandara," Goda Dunk lalu tertawa.

Fourth mengerucutkan bibirnya, "Jangan menggodaku!"

Dunk merangkul akrab Fourth, mencubit gemas pipinya, "Oh adikku sayang! Jangan marah, ya? Nanti Geminimu kabur karena wajah marah mu, hahaha! Ayo kita berangkat!"

Selain Gemini, di Bangkok sekarang Fourth sering bepergian dengan Dunk. Tetangga rumah Gemini yang mungkin sebentar lagi akan menjadi kakak iparnya. Baik Joong maupun Dunk bertemu dengan Fourth sebagai perantaranya, dalam pertemuan tersebut dua pria tersebut saling menunjukan ketertarikan satu sama lain. Tetapi dua tahun berjalan, Joong masih sibuk di rumah sakit dan Dunk juga sibuk dengan pekerjaannya.

Hubungan kedua kakak terdekat Gemini dan Fourth tidak berkembang dengan baik. Membuat Fourth terkadang khawatir, kakaknya akan menjadi perjaka tua.

"Kau ini ada-ada saja, Fourth! Dokter tampan macam kakakmu pasti banyak yang mengincar, tidak mungkin denganku yang selalu sibuk menggambar digital," Dunk tertawa hambar, pandangannya fokus menatap jalan bebas hambatan yang sepi.

Fourth juga berpikiran sama dengan Dunk, alpha seperti kakaknya tidak mungkin menyendiri sampai usianya dua puluh lima, tetapi kenyataannya Joong masih betah dengan kesendiriannya, "Phi juga! Omega semanis dan secantik Phi tak mungkin menyendiri sampai sekarang, p'Gemini bilang jika p'Milk menolak banyak lamaran untukmu,"

Perkataan orang di sebelah Dunk benar adanya, di usianya yang hampir dua puluh delapan, Dunk masih belum berani membuka hatinya untuk orang baru yang datang. Belum siap menyambut seseorang yang bisa menemaninya hingga tua nanti.

Mobil Dunk memasuki area bandara, "Entahlah Fourth, aku belum menemukan sosok seperti alphamu yang berjuang sepenuh hatinya," Ujar Dunk pasrah, "Joong adalah alpha yang baik, dia akan menyayangi omeganya lebih dari dia menyayangimu, tetapi mungkin orangnya bukan aku,"











Bersambung

Rundung [GeminiFourth]Where stories live. Discover now