03-Bulan dan Bintang

4.8K 444 3
                                    

Dari luar, Allaxe nampak seperti universitas dan asrama biasa, hanya peraturan dan fasilitas pendukung yang menjadikan Allaxe terasa mewah jika di bandingkan dengan universitas lain. Kurikulum yang di gunakan juga mengacu pada pusat Allaxe yang berada di benua Eropa sana.

Fourth harus belajar lebih giat, ia diterima di fakultas kedokteran, ikut pergi bermain-main seperti Ford dan teman-temannya di fakultas pendididkan, atau bermalas-malasan seperti Por yang berada di fakultas Teknik arsitektur juga bukan pilihan baik. Apalagi semua buku referensi berbahsa Inggris, mau tidak mau Fourth harus menghabiskan waktu luangnya dengan buku-buku tebal berbahasa asing tersebut. Fourth tidak mau ketinggalan kelas.

"Aku membuatkan biskuit jahe untukmu, kata mrs. Anne itu bisa merilekskan otakmu, kasihan jika harus menerjemahkan buku setiap waktu," Por meletakkan satu toples biskuit yang ia maksud di atas tumpukan buku milik Fourth. Por melihat jelas bagaimana kerja keras Fourth selama dua bulan terakhir, kuliah kedokteran saja sudah berat, di tambah materi berbahasa asing.

Fourth menghentikan kegiatan belajarnya, melihat setoples kue beraroma menenangkan, "Terima kasih, Por," Omega itu mencoba satu keping, "Kue buatanmu tak pernah gagal," Diterima dua jempol dari Fourth, Por tersenyum bangga, "Stok cemilanmu selama satu minggu, minggu depan di klub memasak, aku ingin coba membuat biskuit rempah,"

Por dan Ford memang kembar, tetapi kepribadian mereka cukup jauh berbeda. Por cenderung pendiam, sedangkan Ford adalah cahaya penerang, senyumnya begitu cerah dan membawa energi positif bagi siapa saja. Ford memiliki banyak teman dan kenalan di berbagai jurusan.

"Kemana adikmu?" Sudah hampir malam, tetapi Ford belum menampakkan batang hidungnya.

Por melemparkan diri di kasur nyamannya, "Sedang latihan, dia di daftarkan oleh seniornya untuk kontes bulan dan bintang uni,"

Kontes Bulan dan Bintang Uni adalah kontes pemilihan duta universitas, biasanya dilakukan pada mahasiswa tahun pertama. Pasangannya adalah alpha dan omega, tetapi bisa juga alpha dan beta, tergantung hasil perolehan suara. Tugas mereka adalah mepromosikan Allaxe sebagai kampus terbaik di Thailand, menjadi perwakilan kampus untuk menghadiri acara-acara tertentu, dan terkadang memberikan sambutan dalam satu acara bergengsi.

Makadari itu, calon bulan dan bintang uni bukanlah orang sembarangan, harus memiliki hal menarik dan unik, tidak memiliki catatan buruk tentang kelakuannya, karena akan berpengaruh di mata masyarakat.

"Kau tidak ikut?" Fourth menggeleng menjawab pertanyaan Por, "Aku sibuk,"

Omega yang memiliki kembaran itu tersenyum maklum, "Dengan kau ikut kontes, mungkin kau bisa mendapat tutor untuk buku-buku bahasa asingmu itu," Fourth menoleh mendengar usulan temannya.

Por mengendikkan bahunya, "Jika kau berniat, sih. Tetapi kau akan kehilangan waktu berkencan dengan buku kesayanganmu itu, kualifikasinya tidak main-main,"

Seketika senyum Fourth meredup, hari kemarin Fourth diajak temannya yang berasal dari kelas anatomi yang sama untuk berlatih. Karena Fourth sedang suntuk kemarin, omega manis tersebut akhirnya menyetujui ajakan temannya.  Dan Fourth menyesal karena mengikuti kegiatan yang melelahkan itu.

Latihan berbicara di depan umum, mengembangkan skill yang dimiliki, modeling, dan masih banyak lagi. Entah kenapa setelah Fourth mendapat heat pertamanya, tubuhnya tidak sekuat sebelumnya. Tubuh atletnya mungkin hilang karena hormon omega yang mulai tubuhnya produksi. Bahkan sekarang, energinya habis untuk belajar saja.

"Sebaiknya aku kembali belajar,"

"Terserah,"

***

Gemini duduk di belakang ruangan, mengawasi adik tingkatnya yang sedang melakukan pemotretan untuk profil Kontes Bulan dan Bintang Uni, fakultasnya sudah menentukan siapa yang akan maju ke kontes tersebut.

"Kau nampak seperti zombie, apa tidurmu cukup?"

"Mustahil, pangeran kita ini memiliki jadwal harian yang tetap, mana mungkin tidurnya kurang?"

Louis, kakak tingkat Gemini menyetujui ucapan Aun, teman Gemini di fakuktas. Hari ini Gemini nampak murung, entah karena apa, hanya Gemini yang tahu.

"Cukup untuk hari ini, nong, terima kasih untuk partisipasi kalian!" Gemini menoleh pada sumber suara, pertanda kegiatan hari ini sudah selesai, dan alpha muda itu kembali murung, "Entahlah, mungkin aku kurang minum,"

Louis tertawa, "Alasan macam apa itu?"

"p'Lou, dia menjadi aneh sejak kemarin melihat adik tingkat kita, Fourth! Dia murung karena Fourth tidak ikut kontes,"

Gemini membelalak.

"Benarkah?" Telisik Louis, Gemini menggeleng panik, ia tak mengeluarkan sepatah kata pun, tetapi Aun dan Louis tahu, alpha itu salah tingkah. Reaksi Gemini membuat semuanya menjadi jelas bagi Louis, mahasiswa tahun ketiga yang berstatus omega itu menepuk bahu adik tingkatnya seraya tertawa, "Aku dengar, Fourth tengah mencari tutor, aku rasa kau akan cocok mengajari adik tingkat ambisius sepertinya," Papar Louis menaik turunkan alisnya, "Itu juga cara yang baik untuk sebuah pendekatan,"

Kemudian Louis membereskan barang bawaannya dan berpamitan pergi, alphanya sudah menjemput. Menyisakan Aun dan Gemini yang juga bergegas untuk pulang ke asrama masing-masing. Namun Gemini dengan rasa yang hambar, gelisah, dan terus memikirkan sesuatu.

***

Aku tak tahu, apakah aku benar menyukai Fourth atau tidak. Sejak aku bertemu dengannya di kelas dansa, dan menjadi pasangan dansanya, semua tentang Fourth rasanya menjadi menarik untuk aku ketahui. Mata jernihnya seperti memancarkan gemerlap bintang yang bersinar, mungkin membuat siapa saja betah bertukar pandang lama-lama dengannya. Tutur katanya begitu lembut, gestur tubuhnya, parasnya, semuanya begitu mempesona.

Semua orang mengatakan jika kami adalah pasangan serasi, bahkan kami berdua belum pernah berbicara selain di kelas dansa mrs. Meen. Entahlah, mungkin hanya perasaanku yang sesaat. Aku hanya takut, jika aku mencintai seseorang, maka seseorang itu akan terluka. Dewi Bulan, tolong aku.

-G, 15/8

***

Gemini menutup buku hariannya yang wajib ia isi setiap malam sebelum tidur. Seperti anak gadis memang, tetapi itulah Gemini, alpha yang suka sekali menulis dalam buku harian yang sudah sepuluh buku ia habiskan seumur hidupnya. Kini buku-buku tersebut Gemini simpan dalam kotak besi di kamarnya, di gembok yang kuncinya ia bawa ke Allaxe, sehingga tak ada siapapun selain dirinya yang bisa membukanya.

"Besok kontes hari pertama dan kau jurinya, semoga kau tidak stress, karena Lyn adalah Bintang Uni tahun lalu, bersamamu sebagai bulan, hahaha!" Ledek Mark yang baru saja keluar dari kamar mandi. Gemini memijat keningnya. Sial! Kenapa Gemini bisa lupa? Kontes Bulan dan Bintang tahun ini adalah yang terburuk. Mungkin tahun depan juga, jika Gemini tak segera menemukan pasangannya.






















Bersambung

Rundung [GeminiFourth]Where stories live. Discover now