38

5.6K 613 53
                                    

Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life!





Winter masuk kedalam sebuah ruangan dimana seorang gadis berambut pirang sedang duduk dengan tangan terborgol.


Pakaiannya sudah berubah menjadi pakaian tahanan. Winter dan Giselle disana memejamkan matanya melihat wajah Somi yang tersenyum.

Winter sangat ingin mengeluarkan Somi, namun proses hukum tetap berjalan. Bukti yang di berikan Somi, dan kesaksian Somi sebagai pelaku juga penentu hukuman Jeno.

Winter sangat ingin datang dan mengatakan bahwa ia telah memaafkan Somi, jadi Somi dapat keluar dari tahanan.





Namun tidak bisa...



"Som..." panggil Giselle pada sahabatnya itu.

"Apaaaa? kok lu lama banget datengnya? I'm starving!!" omel Somi berusaha menghentikan kesedihan Giselle dan Winter.



"Where is my chicken breast and my mojito!" tambah Somi.


"You still thinking about protein, huh?" balas Giselle duduk lalu mengeluarkan makanan dan minumannya untuk Somi.


"I'll be here for maybe two years and seven months, gue gak boleh kalah dari lo! I have to keep my protein" ucap Somi langsung mengambil gigitan pada dada ayam itu.

Namun baru ia gigit ujungnya, tangannya terhenti dan seketika ekspresi Somi berubah dan ia letakan garpunya.


Somi menunduk dengan bahu bergetar membuat Giselle dan Winter langsung bergerak memeluk Somi.



"We promise, we will try something, supaya hukuman lo bisa di kurangi. Kita bakal ajukan keringanan terus" ucap Giselle.

"I'm sorry Winter! I'm sorry... I'm sorry..." ucap Somi menangis.


Winter eratkan pelukannya pada gadis bule itu.



"I forgive you, gue bakal coba banding dan ajukan keringanan, don't worry Som. We'll never leave you alone... Kita keluarga, kita keluarga..." ucap Winter.





°°°


Seminggu berlalu, sidang Somi akan dilaksanakan dua minggu lagi, sedangkan Jeno akan di sidang seminggu lagi.


Winter sekarang mulai kembali bekerja setelah pulang dari kelasnya. Ia langsung ke Bear Corporation Group building dan mulai menyelesaikan syuting dan script advertisement.

Pukul 5 sore, Winter sudah bersiap akan pulang dan menyiapkan tasnya sambil menatap ponselnya akan membeli buah untuk Karina sesuai pesanan eommanya.



Saat akan keluar, dirinya terdiam saat seorang gadis menatapnya lekat. Gadis itu tercengang bahkan mulutnya sedikit terbuka menatap Winter.

Winter yang bingung dengan itu hanya diam mengamati gadis itu hingga seseorang menepuk pundak gadis itu dan akhirnya gadis itu tersenyum kearahnya dan menunduk pergi.




"Bu Isa, mari..."


Winter balas tundukan itu dan langsung berjalan pergi menuju motornya untuk segera berbelanja dan pulang.





Cklek!

Asrama terlihat hening, lampu terang terlihat menandakan ada orang. Namun dimana mereka semua?



I'm Sorry that I Love YouTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon