28

5.8K 547 39
                                    

Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life!





Selama hampir 2 minggu, Karina benar benar mengurung diri. Winter juga bolak balik mengurus surat cuti untuk Karina.



Ini akan jadi urusan panjang jika orang tua Karina tau, tapi setidaknya ia tidak mungkin membiarkan Karina dalam keadaan seperti ini.



Butuh waktu yang lama untuk menyembuhkan trauma itu, dan bahkan sudah mau 2 minggu keadaan Karina belum membaik.



Gadis itu selalu ketakutan saat akan tidur, takut Jeno kembali melakukan itu padanya dalam fikirannya. Hanya Winter yang bisa membuat gadis itu tertidur nyenyak setelahnya.



Winter juga membuka jasa joki tugas dan membuat advertisement, kadang menjadi photographer demi mendapatkan uang, ia merasa harus melakukannya entah mengapa.




Seperti saat ini, Winter masih berada di depan laptopnya saat ia harus memikirkan kata kata untuk advertisement produk terbarunya.



Winter usap kasar wajahnya tidak menemukan kata kata yang pas, hingga tiba tiba ponselnya berdering.






"Win! bisa pulang sekarang?"






°°°



Cklek!





Winter bergegas berlari melemparkan asal tasnya, tidak peduli laptopnya kenapa napa. Untuk saja tas itu mendarat di sofa.




Winter langsung menuju kamarnya dan melihat Giselle dan Somi sudah disana.



"Kak Karin mana?"



"Itu di toilet, muntah. Di temenin Ningning" ucap Giselle.


Winter memejamkan matanya saat mendengar suara Karina di kamar mandi.






"GAMAU!!! haakk! GAMAUUU!! GUE GAK HAMIL KAN?! ENGGAKKK!! hoekkk!!"



"Win, lo temuin Karina dulu. Abis ini ada sesuatu yang mau gue omongin sama lo" ucap Somi menepuk pundak Winter.



Winter masuk kedalam toilet, melihat Karina yang duduk di lantai toilet, melihat Ningning yang menangis tidak tega.






Winter marah...

Winter marah pada dirinya sendiri...




"Ning, biar gue aja" Ningning mengangguk dan langsung keluar.



Winter bergerak memegangi tangan Karina yang duduk lemas di lantai kamar mandi bersandar pada toilet di sebelahnya.



Winter flush toilet itu dan berjongkok menatap Karina. Ia keluarkan selembar sapu tangan dan ia lap wajah Karina dan sisa muntahan di mulut gadis itu.


"Minjeong-aaa aku gamauu... aku gamau..." ucap lemas Karina.


"Kita hadapin sama sama ya? aku janji gak akan pergi, jangan nyerah" ucap Winter.



"Aku mau mati...rasanya mau mati aja..." tambah Karina.




"No! Please no, I can't. Please...jangan begini, kita hadapin sama sama, okay?" ucap Winter mengusap lembut wajah Karina.



I'm Sorry that I Love YouWhere stories live. Discover now