20

6.1K 554 61
                                    

Note : Fanfiction ini di tulis berdasarkan cerita fiksi, tidak ada kaitannya dengan idol real life!


Makan malam selesai, Giselle dan Ningning tinggal di rumah Giselle bersama Yujin yang sekarang sudah duduk di depan TV ruang tamu besar keluarga Uchinaga.



Anak gadis tinggi itu menggerakkan setir mobilnya mengarahkan game mobilnya dengan serius membuat Giselle menatap adik sepupunya itu.



"What's going on? bored?" tanya Giselle.


"US too many gunfire! Chinese American aren't Asians anymore!" ucap Yujin.




Giselle menghela nafasnya menatap adik sepupunya.



"She's straight!" ucap Giselle.


"What?"


"The girl that you stares like a fool during the dinner, she's straight! Walaupun belok, she belongs to Winter" ucap Giselle.


"Oh... Kartina?  Katrina?"



"Karina!"


"Ahh Karina! hehe ya gapapa, bikin belok aja. All my ex was straight before, but when we broke up, they're the one's begging" ucap Yujin sombong.






Giselle menggelengkan kepalanya pada siang sepupu. Ya sang sepupu memang womanizer, si belok yang percaya diri.

Di Amerika sudah punya 2 mantan, dan semua berawal dari orang straight berakhir malah cinta setengah mati dengan Yujin.




"By, cookies!" ucap Ningning datang dari dapur membawa sepiring cookies baru matang.




"Sini duduk sebelah aku!" ucap Giselle.


"Sebelah aku aja kak sini" ucap Yujin sambil mengedipkan sebelah matanya membuat Giselle menatap tajam adik sepupunya itu.




Ningning tertawa kecil lalu meletakkan cookies diatas coffee table dan duduk di sebelah Giselle. Giselle langsung merangkul Ningning membawa gadis itu ke pelukannya.



"Minta satu ya cookiesnya kakak cantik" ucap Yujin dan langsung memberikan wink nya pada Ningning.



"Kurang ajar ini bocah taro!" ucap Giselle melepas rangkulannya dan bergerak menggulung majalah mengejar Yujin yang sudah berlari menghindari Giselle.






°°°






Keesokan harinya, mereka kembali ke kampus. Kegiatan belajar di lakukan seperti biasa, tentu saja dengan Winter yang was was dengan nilai mata kuliahnya dengan pak Kangta.



Winter masuk ke kelas hingga seseorang duduk di sebelahnya.



"Hi, muka kamu masih agak pucat. Gapapa?" tanya seorang gadis.




"Hi, Ju. Aku gapapa, aku juga minta maaf sama sikapnya kak Karin kemaren. Dia cuma protektif" ucap Winter.



Minju mengangguk dan tersenyum.




"Seenggaknya kita masih bisa temenan, mungkin karena kamu lagi sakit dia begitu" ucap Minju berusaha berfikir positif dengan sikap Karina, walaupun hati kecilnya berkata, dia memang tidak di terima.




"Aku minta maaf ya, Ju. Nanti kamu gabung aja sama kita makan siang, ada Somi juga kok" ucap Winter.




"Emang...gapapa? ada kak Karin kan?" tanya Minju.



I'm Sorry that I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang