Dua Puluh Tiga

1K 107 9
                                    

Kening Kendrick mengerut tatkala membaca sebuah penawaran menjadi brand ambassador yang ditujukan kepada Rayline. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan isi penawaran yang diterimanya ini. Hanya saja, benaknya sedikit terusik ketika membaca nama brand pakaian yang mengajukan penawaran tersebut. Kendrick tahu benar jika brand ini berada di bawah naungan Yamada Grup. Dan Kendrick juga ingat benar bahwa salah satu dari keturunan Yamada ada yang memiliki keterkaitan dengan Razdan Ito - temannya.

Kendrick kemudian meraih ponselnya untuk menghubungi Nabila sebagai manajer Rayline. Pria itu menunggu beberapa deringan sampai akhirnya ia dapat mendengar suara Nabila di seberang sana. "Ada apa, Bos?"

"Penawaran untuk menjadi brand ambassador busana Hi Darling, bagaimana tanggapan Rayline?"

"Penawarannya cukup menarik, Bos. Sepertinya, Ray juga nggak keberatan kalau memang Bos meminta dia untuk menerima tawaran itu."

"Tidak. Tolak saja."

Sahutan tegas dari Kendrick membuat kening Nabila mengerut karena rasa bingung yang menerpa. "Tolak, Bos?"

"Ya, tolak saja. Ada hal yang membuatku sedikit curiga di sini. Jadi, tolak saja ya."

"Baik, Bos."

Setelah memastikan Nabila mengerti, Kendrick beralih mengirimkan foto cover penawaran tersebut kepada Razdan.

Me : Brand Hi Darling, brand pakaian yang ada di bawah naungan Yamada Grup ngajuin proposal ke Rayline buat jadi model utama mereka

Me : Gue agak curiga aja karena berkaitan dengan 'Yamada'

Razdan Ito : Analyn

Razdan Ito : Baru-baru ini, gue ketemu sama dia dan dia sempat nyenggol nama Ray

Razdan Ito : Gue pikir, dia pintar bakal ngerti ancaman yang gue kasih

Razdan Ito : Seharusnya, gue langsung tembak di tempat saja waktu itu

Kendrick meringis tatkala membaca kata-kata tembak di tempat. Seiring dengan bertambahnya usia dan karena tempaan permasalahan dunia orang dewasa, temannya itu menjadi seseorang yang keras.

Ah, ia jadi rindu di masa-masa dia dan teman-temannya belum memasuki dunia ini. Dunia yang mengharuskan mereka untuk tetap bertahan menghadapi berbagai situasi dengan cara apapun.

-----

Rayline terserang demam setelah kemarin melakukan syuting adegan hujan-hujanan. Ia pikir hari itu tubuhnya sudah cukup fit untuk melakukan adegan tersebut Tapi nyatanya, ia kini ambruk juga.

"Semua gara-gara si Greyta sialan itu. Jadi artis cuma jual tampang doang. Lo jadi kudu ngulang-ngulang adegan hujan-hujanan kan." Nabila tidak bisa berhenti menggerutu semenjak menginjakan kaki di apartment artisnya itu. Bagaimana tidak? Ia merasa kesal karena Rayline harus sakit seperti ini akibat perbuatan orang lain. Seharusnya, wanita itu tidak terbaring lemah seperti ini jika kemarin Greyta Hardy bisa berakting dengan baik.

"Udahlah, Nab. Dari pada ngomel nggak jelas, tolong bantuin beresin apartement gue dong. Bunda mau datang katanya." permintaan Rayline yang diucapkan dengan suara lemah itu akhirnya membuat Nabila menutup mulutnya. Wanita itu memandang Rayline sejenak sebelum berkata, "Laki lo udah tahu?"

"Tahu apa?"

"Ya kalo lo sakit lah." sahut Nabila sembari berkacak pinggang.

Kening Rayline mengerut sebelum kemudian menggelengkan kepalanya. "Nggak usah. Gue cuma demam, bentaran juga sembuh. Konsentrasinya dia lagi diperluin buat nyelesaiin kerjaannya di sana. Dari pada keganggu gara-gara gue yang cuma lagi demam, mending dia fokus kerja aja."

Pipe DreamWhere stories live. Discover now