Satu

4.5K 207 11
                                    

Mobil Van yang membawa salah satu artis ternama Indonesia - Rayline Pamela baru saja melewati gedung tinggi nan menjulang berwarna hitam kelam. Sebelum mobil itu masuk ke dalam gedung untuk parkir, sang artis sempat membaca nama perusahaan yang terpampang begitu besar di atas gedung - Sirius Entertainment. Perusahaan perfilman yang namanya diambil dari nama bintang paling terang dan sesuai namanya, hampir semua karya Sirius kini menjadi yang paling bersinar di antara perusahaan perfilman yang lain.

Kalau Rayline tidak salah ingat, Sirius adalah perusahaan yang mulanya dibangun oleh seorang keturunan Jepang dan sampai sekarang dapuk kepemimpinan tertinggi terus dilanjutkan secara turun temurun.

"Abis ini jadi ke rumah nyokap lo?" Nabila - manajer Rayline yang duduk di kursi penumpang depan, kini menolehkan kepalanya ke belakang untuk bertanya kepada artisnya.

"Jadi, dong. Bisa diomelin tujuh hari tujuh malam gue kalo nggak ke rumah nyokap waktu ultah." sahut Rayline yang kini bergidik ketika membayangkan amarah sang ibunda tercinta.

"Ya ampun, gue nggak nyangka banget akhirnya Pak Yanuar - sutradara luar biasa itu manggil lo buat nawarin casting peran utama. Mana ini Sirius Entertainment lagi." ujar Nabila dengan riang ketika mereka baru saja turun dari mobil. Keceriaan Nabila langsung tertular kepada Ray. "Iya kan? Jujur deh, sama gue, lo bener-bener sama sekali nggak ngasih sogokan atau apa pun kan, ke Pak Yanuar?" tanya Ray kepada Nabila dengan pandangan menyipit.

Kedua bola mata Nabila memutar lelah. Kedua tangannya lalu bergerak menyentuh pundak Rayline. "Udah gue bilang berkali-kali kan, jangan ngeremehin kemampuan akting lo, deh. Tahun lalu lo berhasil nyabet penghargaan artis pendatang baru terbaik. Artis yang dapat penghargaan itu, Ray, pasti lah aktingnya sangat menarik perhatian para pengamat film dan khalayak umum. Itu berarti, Pak Yanuar manggil lo emang karena beliau menilai lo pantas untuk memerankan karakter utama di filmnya."

Kedua mata Rayline tanpa sadar memanas karena genangan air mata. "Makasih banget ya, Nab, udah dampingin gue selama ini. Dari yang dulu cuma jadi artis pembantu sampe akhirnya beberapa waktu lalu gue dapet pemeran utama."

Tangan Nabila langsung bergerak mengusap setetes air mata yang turun di pipi Ray. "Ya ampun, Ray, jangan bikin gue ikut-ikutan nangis pagi-pagi begini ya. Udah ah, jangan nangis, lo harus tampil baday di depannya Pak Yanuar ya." Rayline langsung menganggukan kepalanya. "Siap, Bu Manajer."

Ekspresi Nabila nampak melembut. "Rayline gue yang cantik ini sudah sangat bekerja keras beberapa tahun ini. Mungkin dengan Sirius yang memanggil lo, tahun ini lo juga bakal menjadi artis paling bersinar di tahun ini dan seterusnya."

"Amin, Nab, amin."

-----

"Demikian presentasi dari saya mengenai perkembangan industri perfilman di minggu ketiga bulan Agustus ini." Edward - kepala tim research baru saja menyelesaikan presentasinya dan kini dirinya sedang ketar ketir menunggu tanggapan para petinggi yang hadir di rapat mingguan rutin ini. Matanya tanpa sadar mengitar dan kegugupannya semakin terasa ketika baru saja melihat Razdan Lakeswara Ito - CEO perusahaan Sirius Entertainment.

Pria yang berusia 35 tahun itu merupakan cucu dari Arion Ito sang pendiri Sirius Entertainment. Razdan dikenal sebagai pemimpin bertangan dingin dimana semua keputusan dan proyek yang dikerjakannya sudah dapat dipastikan keberhasilannya mencapai presentase tertinggi. Tak heran, di usianya yang baru kepala tiga, Razdan sudah bisa melampaui keberhasilan dua generasi pendahulunya.

Tapi sayang sekali karena semua kecemerlangan pencapaiannya berbanding terbalik dengan kepribadian pria itu. Razdan benar-benar tak tersentuh dan ia masuk ke dalam daftar unreachable guys di survey yang beberapa tahun ini dibuat oleh salah satu majalah ternama Indonesia. Karena pria itu sama sekali tidak pernah tertangkap berkencan dengan siapa pun. Padahal Razdan adalah bos besar perusahaan perfilman, akan sangat mudah baginya menggaet artis-artis ternama yang cantik luar biasa. Belum lagi para bos besar yang berlomba-lomba menyodorkan putrinya.

Pipe DreamWhere stories live. Discover now