51 st

528 90 28
                                    

2 nihhhh

Sana menatap jengah pria disampingnya ini. Sejak pasca operasi sampai dirinya diperbolehkan pulang. Hanya kalimat penggoda yang pria ini kucurkan dari mulutnya.

"Tzuyu tidakkah kau malu berkata begitu didepan ibumu sendiri?". Sana melirik Yejin yang setia berjalan dibelakang mereka.

"Kenapa?. Kita sudah dewasa"

"Apa Chae sama Mina masih dihotel?" Tanya Tzuyu menatap Sana disampingnya. "Kita harus susul mereka Sana".

Sana melepas tautan tangan mereka,
berbalik merangkul lengan Yejin yang setia tertawa menatap menyaksikan anak dan calon menantu?-nya saling menggoda.

"Ma~". Manja Sana sambil meminta pertolongan agar terselamatkan oleh Tzuyu.

"Sana sayang genggam tanganku lagi". Ujar Tzuyu setiba mereka diparkiran.

"Ma~"

Tanpa disangka Yejin melepas rangkulan mereka,memberi wink pada Tzuyu sebelum dirinya pura-pura mengecek ponsel.

"Mama ada urusan penting". Yejin ingin sekali tertawa menatap wajah takut Sana.
"Sana antar Tzuyu kerumah ya..Jagain sekalian,Mama sampai lembur soalnya. Kalau sampai malam gak balik kamu harus nginep".

"Ma gabis-"

"Bisa sayang. Udah ya". Yejin pergi setelah itu. Menyisahkan Sana dan Tzuyu dengan perasaan terbalik antar keduanya.

"Okay Sayang..Mau dirumah atau dihotel sama saja asal sama kamu". Setelah mengucapkan kalimat itu Tzuyu menarik Sana agar segera masuk kedalam mobil.

~

Kantor resmi dengan cat berwarna putih,biru dominan masih kental dengan suara teriakan amarah seorang tahanan yang masih bersikukuh berkata tak bersalah atas tindakan penembakan dan penyekapan yang baru terjadi 5 hari lalu.

Mata pria itu masih saja memerah. Masih terpancar emosi membeludak siap menyembur petugas yang masih bertanya-tanya padanya.

"Bukan aku yang salah!" Pekiknya kembali.

"Bukti cctv sudah ada,kau tak bisa mengelak lagi. Tak peduli apa alasannya. Kesalahanmu karna menembak seseorang"

"Apa karna pria itu begitu terkenal sampai kasusnya panjang begini?!. Kau bisa melepaskan ku sekarang. Aku akan pulang kekotaku.". Katanya lagi dengan cengraman kuat pada tralis besi pembatas.

"Maka jawab dulu pertanyaannya. Aku janji berusaha membantumu jikalau kau berkata jujur. Apa salahnya menurunkan ego sedikit. Kau masih terbilang muda. Hidupmu harus berlanjut bukan?. Jujurlah sekarang"

"Ck lagian pria itu tidak mati kan?"

"Mati atau pun tidak,kau tetap bersalah"

"Ini masalah pribadi,penjaga sepertimu tidak perlu ikut campur,dasar tengik!"

"Kau yang salah,kau juga yang tak terima?"

Seorang itu menyuruh petugas agar pergi membukakan ruang untuk mereka berdua berbicara.

"Kau?"

"Ya..Apa aku masih kurang baik,setelah menjadikanku umpan aku masih baik hati mengunjungimu"

Dahyun mundur,lebih memilih duduk di kursi kayu panjang dalam sel. Menatap keluar Momo dengan tatapan tajamnya.

Until When? [Satzu] END.Where stories live. Discover now