6 st

490 101 54
                                    

Happy reading beb!!!!

Keadaan mobil yang dihuni dua sepasang manusia begitu hening sejak 1 jam yang lalu.

Sana dan Tzuyu sama-sama masih bungkam semenjak mereka keluar restoran,bahkan saat mereka dipaksa pulang berdua tidak ada percakapan sama sekali.

Rasanya mereka seperti orang asing yang dijodohkan.

Tzuyu menyetir mobil entah kemana,
sudah satu jam tapi Sana yakin mereka hanya berputar putar saja.

Ini karena orangtua mereka tidak membiarkannya pulang sebelum jam 10 malam untuk romantisan.

Namun apa yang diperbuat dua budak linglung ini,menghabiskan bensin tanpa tujuan dimalam hari.

Jalanan sudah mulai menyepi,dengan terpaksa Tzuyu berhenti dipinggir jalan raya.

"Sana kau terus menatap kejendela,apa lehermu tidak sakit?"

"Tzuyu bagaimana soal hubunganku dengan M-mark?"

Pelan namun mampu menusuk hati Tzuyu.

"San-"

"Kau tau dari wajahku Tzu,aku terpaksa,
ayah mengancam,ancaman yang tidak bisa aku terima,sama sekali tidak adil"

"Jika aku menolak,aku tidak akan memakai marga Minatozaki lagi,tidak akan Tzuyu" Sana menangis "Aku tidak mau dibuang hiks...hiks.."

Jujur Tzuyu kesal dikeadaan dimana dirinya tak bisa berbuat apa-apa.

"D-dan bagaimana hubunganku dengan M-mark?"

"Apa harus kuputuskan sampai disini? Dimana situasi aku mulai dekat dengan keluarganya,bahkan disaat Mark sudah berjanji akan menikahiku?"

"T-tidak ada jalan lain Sana" Jawab Tzuyu.

Hati pria ini lebih sakit mendengar penuturan Sana soal hubungannya dengan Mark ketimbang keterpaksaan Sana untuk dijodohkan.

Kembali tangisan menyedihkan menyapu pendengaran Tzuyu.

"K-kamu gak ngerti,kamu gak tau Tzuyu"

"K-kamu g-gak tau hiks...hiks.."

Mencoba menenangkan Sana lewat pelukan,badan Tzuyu ikut bergetar.

Tidak tau,mengapa Sana sesedih ini setelah dijodohkan padanya,apa sebegitu cintanya ia dengan sepupu sialannya itu.

Sebegitu cintakah ia dengan Mark,hingga harus menangis merancau kepadanya?

"Maaf Sana"

Sana terus menangis di pelukannya,hingga Tzuyu menyadari setalah hampir satu jam,tubuh Sana meluruh kehabisan tenaga dan tertidur.

"Maaf"

Setelah memperbaiki posisi Sana,Tzuyu melajukan mobilnya,mengantar calon istrinya ini pulang.


~


Hari begitu berbeda untuk Tzuyu,jika setiap pagi dia akan bersemangat untuk kuliah dan keperpustakaan,Maka sekarang di jam 10 ini dia masih betah berdiam diri di dalam kamar.

Kejadian semalam masih saja terbayang bayang dikepalainya.

Fakta mengejutkan tentang perjodohan dan pernikahannya dengan Sana bulan depan,masih tak bisa Tzuyu percayai 100%.

Teringat jika Sana semalaman menangis hanya karena itu,sampai dimana ia tak sadar dalam keadaan mata sembab yang memprihatinkan.

"Satu jam tiga puluh menit kelas Sana dimulai~"

Until When? [Satzu] END.Where stories live. Discover now