29 st

381 85 65
                                    

Selamat reading beb!!

Aku dah gak berharap banyak tentang vote kalian,syukur-syukur kalau kalian udah sukaa.😊



Tzuyu tersenyum menatap mereka berempat yang sudah duduk dimeja makan besar miliknya.

Kedatangan mereka tentu disambut baik,Tzuyu teringat bagaimana Nayeon dan Momo memeluknya erat saat membuka pintu.

Ia harap Sana akan memeluknya,namun tadi ia malah mendapat injakan kaki yang teramat sakit.

"Bagaimana dengan Minaku? Mengapa ia tak ikut? Seharusnya dia menemanimu kan?"

"Dia ada"

"Dia datang!?" Tanya Chaeyoung.

"Dia ada dikamar,kamar itu" Tunjuk Tzuyu  sukses membuat tiga pasang bola mata melebar.

"KAU!" Teriak Chaeyoung berdiri dari kursinya.

"Saat sampai dikorea dia sakit,jangan membuat kerusuhan,dia butuh istirahat"

"Dia calon istriku bodoh,mengapa baru mengabari sekarang!" Geram Chaeyoung berlalu.

Langkah kaki mungil(😆) bertempo buru-buru masuk dengan tak sabaran kesalah satu kamar tamu dirumah Tzuyu.

"Mina" Nafas Chaeyoung memburu.

"Mina mengapa tidak mengabari huh!"

Yang ditanya menyibak selimut lalu terduduk.

"Surprise"

"Surprise apanya!" Chaeyoung mendekat sedikit menjitak kening bersuhu hangat itu.

"Kau beneran demam ternyata" Chaeyoung terduduk diatas ranjang.

Terlihat ragu menatap Mina,makin mendekat hingga tubuh mereka kini menyatu dalam pelukan.

Mina tersenyum hangat ikut membalas pelukan Chaeyoung.

"Tubuhmu sangat hangat,butuh sesuatu?" Mina menggeleng.

"Hanya butuh pelukan hangat,itu sudah cukup" Jawabnya "Aku rindu"

"Aku juga rindu Mina,sangat-sangat rindu"

Melihat kepergian Chaeyoung Nayeon dan Momo membahasnya. "Chaeyoung sangat mencintai Mina"

"Benar"

"Dari dulu dia sudah tergila-gila" Lanjut Tzuyu menyenggol sedikit Sana.

"Makan,matamu akan keluar jika terus menatap pintu itu"

"Bukan urusanmu"

"Jelas itu urusanku,pintu itu ada dirumahku,jika benar matamu akan keluar aku akan terseret"

"Aku memang berencana menyeretmu ketepi jurang!"

Sana masih menatap pintu kamar Mina.

"Chaeyoung!!!" Teriak Sana

"Chaeyoung Makan!!"

"Kamarnya kedap suara" Potong Tzuyu meletakkan satu potong daging dipiring Sana.

"Sana,sudah kubilang menyukai Chaeyoung tak ada gunanya" Momo menggeleng.

Mata yang akan keluar saat ini bukan dari Sana,melainkan Tzuyu.

"Momo kau serius?" Tanya Tzuyu.

"Kami sudah memperingatinya" Jawab Nayeon sedikit kasihan pada Tzuyu.

"Apa masalah? Setelah suamiku meninggal hanya Chaeyoung yang selalu menanyakan kabarku,meneleponku setiap malam dan memperhatikanku,jangan lupa barang yang kupakai dileher dan tanganku juga hadiah dari dia" Jelas Sana.

Until When? [Satzu] END.Where stories live. Discover now