8 st

527 99 476
                                    

Happy reading beb!!

Vote sebelum baca.


Tzuyu memarkirkan mobilnya dengan pelan,Jam sudah menunjukkan pukul 11 Malam,ini rekornya pulang larut.

Ia melirik kedalam rumah lewat jendela,setelah mengirim pesan pada bibi,tak lama kemudian pintu yang semula terkunci kini dapat dimasuki.

"Bibi jangan ribut,jangan tanya Mama,Sana bakal nginep disini,kita ada kelas sampe malam,makanya telat pulang" Tutur Tzuyu tiba-tiba.

"Kenapa Sana bisa disini juga?"

"Aku capek nganterinnya pulang,tenang aja bi dia udah izin sama ayahnya" Jawab Tzuyu berbohong.

Bibi yang sok polos itu mengangguk mempersilahkan mereka berdua menaiki tangga dan memasuki kamar Tzuyu.

Setelah sampai dikamar,Sana terdiam.

"Ini bajuku pakai saja,bersihkan badanmu,aku akan mandi di kamar mandi lain" Tzuyu keluar kamar begitu saja.

Setelah kepergian Tzuyu,Sana berjalan pelan masuk ke kamar mandi hingga urusannya selesai.

Saat keluar Tzuyu sudah duduk di meja belajarnya.

Sana mendekat ragu.

"Tidur saja kalau mengantuk,aku akan mengerjakan sedikit tugas dari dosen"

"Tzuyu?"

"Iya?"

"A-apa ini sungguhan kita akan menikah?"

Pembahasan yang amat sensitif lagi.

"Akan kucoba batalkan jika kau tidak mau"

"Jangan dibatalkan" Jawab Sana menunduk.

"Sana" Wajah menunduk itu menatap Tzuyu.

"Mengapa Mark bisa semarah tadi?" Nada Tzuyu terdengar serius.

"H-hanya masalah k-kecil,d-dia memutuskanku begitu saja"

"Jawab dan tatap mataku,jangan menunduk" Ucap Tzuyu kini berjalan kehadapan Sana.

"Sana" Tzuyu menggantung ucapannya.

"Aku tidak pernah melihatmu sesedih dan sekecewa ini,kau bukan Sana sahabatku yang periang,dimana Sanaku yang selalu tersenyum itu hem?"

Sana menggeleng saat wajahnya di tangkup paksa oleh tangan Tzuyu.

"Apa ada hal yang tidak kuketahui?,aku rasa jika ini hanya masalah perjodohan,bukankah kau menolak saja,tapi kenapa kau malah menerimanya Sana"

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu,kumohon beritahu aku,jangan begini,aku sakit melihatmu seperti ini Sana"

"Aku khawatir" Jujur Tzuyu menunduk.

"Hiks....apa setelah kuceritakan k-kau masih ingin menikahiku?"

"Apa maksudmu Sana,bicara yang jelas" Jujur Tzuyu mulai panik

"Hiks....Tzuyu" Sana manangis lagi.

"Apa aku akan dibenci oleh seluruh keluargaku jika mereka mengetahuinya hiks...?"

"Sana perjelas omonganmu"

"A-apa setelah kuberi tahu,kau akan tetap menikahiku atau malah bunuh diri untuk menolaknya?"

"Sana jangan bicara ngelantur begini,Jika kau mau maka apa hak aku buat nolak,kau sendiri yang bilang jika kita menolak pun orangtua kita gak peduli,jadi bicaralah"

"A-aku serius Tzuyu"

"Aku juga serius dengan ucapanku Sana"

"S-sebelum itu berjanji padaku" Ucap Sana serius mengacungkan kelingkingnya.

Until When? [Satzu] END.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang